3. Senjata kimia. Karena efeknya yang sangat iritatif, gas klorin telah digunakan
sebagai senjata kimia pada perang dunia II.
2.3.2 Bahaya Klorin Tehadap Kesehatan
Selain memiliki banyak manfaat, ternyata klorin juga sangat berbahaya bagi kesehatan dan kelestarian lingkungan. Hal ini disebabkan karena klorin sangat reaktif
dan dapat bereaksi dengan segala jenis unsur untuk membentuk senyawa baru. Senyawa baru yang terbentuk antara lain adalah organoklorin yang bersifat toksik dan
mempunyai efek karsinogenik. Klorin merupakan zat asam yang korosif.
Klorin akan berperan sebagai iritan kuat pada jaringan yang sensitif. Kontak jangka panjang dengan klorin dapat
menyebabkan terbentuknya radikal bebas. Radikal bebas adalah zat karsinogenik yang dapat menyebabkan kerusakan sel Sari, 2011.
Klor dapat mengiritasi sistem pernafasan. Bentuk gasnya mengiritasi lapisan lendir dan bentuk cairnya bisa membakar kulit. Baunya dapat dideteksi pada
konsentrasi sekecil 3,5 ppm dan pada konsentrasi 1000 ppm berakibat fatal setelah terhisap dalam-dalam. Klorin dapat masuk ke tubuh dengan cara Sari, 2011:
1. Terhirup melalui saluran nafas. Klorin sangat berbahaya bila terhirup ke saluran
pernafasan. Paparan klorin pada anak-anak dapat menyebabkan serangan asma. 2.
Kontak dengan kulit atau mata. Efek klorin sangat negatif untuk kosmetik. Klorin dapat menyebabkan hilangnya kelembaban kulit dan rambut sehingga terlihat
keriput dan kering. Kontak dengan cairan klorin dapat menyebabkan kulit dan mata terbakar.
Universitas Sumatera Utara
3. Masuk ke saluran cerna melaui air atau makanan yang terkontaminasi. Menurut
U.S. Council of Environmental Quality, risiko terjadinya kanker meningkat sebesar 93 pada penduduk yang mengonsumsi air berklorinasi dibandingkan
dengan yang tidak mengandung klorin. Pada penelitian binatang, tikus yang terpapar klorin dan kloramin menderita tumor ginjal dan usus.
Menurut Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen 2008, dampak penggunaan klorin dalam beras bagi kesehatan tubuh manusia adalah dapat menimbulkan kanker
darah, merusak sel-sel darah, mengganggu fungsi hati, dapat merusak sistem pernafasan dan selaput lendir dalam tubuh, dapat mengganggu kesehatan mata, kulit
dan batuk-batuk serta dapat menyebabkan kematian apabila terlalu banyak klorin yang masuk ke dalam tubuh secara terus-menerus.
2.3 Kebiasaan Pencucian Beras