60
merupakan penyimpangan yang menguntungkan favourable. Hal ini terjadi karena adanya ketidakhadiran karyawan adanya karyawan cuti, izin, dsb
meningkat, sehingga tunjangan yang dikeluarkan juga berkurang. Karena kebijakan perusahaan bahwa karyawan yang tidak hadir tidak diberikan
tunjangan makanan dan transportasi. 12
Penyusutan Biaya penyusutan dianggarkan sama dengan realisasi yang ada yaitu sebesar
Rp 208.920.000,- Biaya penyusutan merupakan biaya tetap yang dikeluarkan oleh perusahaan.
2. Peningkatan Laba
PT Royal Standard Medan memperhitungkan laba operasi dengan cara menghitung total penjualan dikurangi dengan harga pokok penjualan sehingga
diperoleh laba kotor. Laba kotor ini kemudian dikurangi dengan biaya penjualan serta biaya administrasi dan umum. Dari hasil selisih antara laba kotor dan biaya
penjualan serta biaya administrasi dan umum ini maka diperoleh laba operasi. Penerapan manajemen mutu ISO 9001:2000 berdampak terhadap
peningkatan laba yaitu melalui peningkatan penjualan atas produk yang berharga kompetitif. Setiap konsumen pada umumnya akan memilih produk–produk
berkualitas tinggi pada tingkat harga yang kompetitif. Hal ini akan meningkatkan penjualan dari produk-produk itu yang berarti pula meningkatkan pangsa pasar
market share sehingga pada akhirnya akan meningkatkan laba perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
61
Berdasarkan data yang diperoleh pada perusahaan PT Royal Standard Medan dapat dilihat perbedaan laba operasi saat sebelum dengan setelah penerapan
manajemen mutu ISO 9001:2000. Pada tahun 2005 PT Royal standard Medan mampu mencapai laba operasi sebesar Rp 2.649.295.112
,-
Pada tahun 2007 PT Royal Standard mampu mencapai laba operasi sebesar Rp 3.202.052.523,-
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa PT Royal Standard Medan setelah penerapan manajemen mutu ISO 9001:2000 mengalami peningkatan laba sebesar
Rp 552.757.411 atau sebesar 20,8 dibandingkan sebelum penerapan manajemen mutu ISO 9001:2000. Hal ini terjadi dikarenakan adanya peningkatan permintaan
dari para pelanggan terhadap produk continuous form yang dihasilkan oleh PT Royal Standard Medan. Peningkatan permintaan terhadap produk ini berimplikasi
terhadap peningkatan jumlah penjualan produk tersebut. Meningkatnya jumlah penjualan produk continuous form pada PT Royal Standard Medan juga
meningkatkan laba operasi perusahaan.
3. Analisis Statistik Perbedaan Biaya Produksi dan Laba Operasi
Perhatian pada mutu akan memberikan dampak positif terhadap biaya produksi dan pendapatan. Dampak terhadap biaya produksi terjadi melalui proses
pembuatan produk yang memiliki derajat konformansi conformance yang tinggi terhadap standar-standar sehingga bebas dari tingkat kerusakan yang mungkin,
sehingga ongkos produksi akan menjadi rendah yang pada gilirannya akan membuat harga menjadi lebih kompetitif. Dampak terhadap peningkatan
Universitas Sumatera Utara
62
pendapatan terjadi melalui peningkatan penjualan atas produk yang berharga kompetitif.
Untuk mengetahui adanya perbedaan biaya produksi dan laba operasi sebelum dan sesudah penerapan manajemen mutu ISO 9001:2000, maka
dilakukan analisis statistik sebagai berikut:
Tabel 4.7 Test of Normality
Menggunakan tingkat kepercayaan 95 Kolmogorov – Smirnov
Perbandingan Kode Mean
Df Assymp
Sig Keterangan
Biaya Produksi
BP0 893909583 11
0.846 normal
BP1 1304191666 11
0.828 normal
Laba Operasi
LO0 220774592 11
0.924 normal
LO1 266837710 11
0.929 normal
Sumber: Hasil Uji SPSS, 2008
Keterangan: BP0 : Biaya produksi sebelum penerapan Manajemen Mutu ISO 9001:2000
BP1 : Biaya produksi setelah penerapan Manajemen Mutu ISO 9001:2000 LO0 : Laba operasi sebelum penerapan Manajemen Mutu ISO 9001:2000
LO1 : Laba operasi setelah penerapan Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Apabila Assymp Sig. 0.05 maka data terdistribusi normal. Dari hasil test
normalitas data Kolgomorov Smirnov maka diketahui bahwa seluruh data terdistribusi normal.
Pengujian hipotesis terhadap data berdistribusi normal dilakukan uji t untuk dua sampel berpasangan. Dari hasil pengolahan data dengan SPSS diperoleh hasil
sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
63
Tabel 4.8 Hasil Uji Hipotesis Metode Paired T Test
Perbandingan Kode
T tabel T hitung Sig. 2-tailed Keterangan
Biaya Produksi
BP0-BP1 2.201
50.766 .000
Sig. 2- tailed 0.05
dan t hitung t
tabel maka Ha diterima
Laba Operasi
LO0-LO1 2.201
32.650 .000
Sig. 2- tailed 0.05
dan t hitung t
tabel maka Ha diterima
Sumber: Hasil Uji SPSS, 2008
Dari hasil pengujian biaya produksi dan laba operasi setahun sebelum dan setahun sesudah penerapan manajemen mutu ISO 9001:2000 dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Tabel 4.9 Kesimpulan Hasil Uji Statistik
Hipotesis Perbandingan Mean
Kesimpulan Penjelasan 1 BP0-BP1
893909583 1304191666
Terima Ha Ada perbedaan
biaya produksi sebelum dan
sesudah penerapan
manajemen mutu ISO 9001:2000
2 LO0-LO1 220774592
266837710 Terima Ha
Ada perbedaan biaya produksi
sebelum dan sesudah
penerapan manajemen mutu
ISO 9001:2000
Universitas Sumatera Utara
64
Berdasarkan hasil analisis statistik di atas maka dapat diketahui: a.
Biaya Produksi Berdasarkan hasil uji t untuk 2 sampel berpasangan terdapat perbedaan biaya
produksi sebelum dan sesudah penerapan manajemen mutu ISO 9001:2000. Perbandingan biaya produksi sebelum dan sesudah penerapan manajemen mutu
ISO 9001:2000 sebesar 893909583 dan sesudah penerapan manajemen mutu meningkat menjadi 1304191666. Meningkatnya biaya produksi disebabkan
oleh peningkatan volume produksi disertai berkurangnya kuantitas produk yang cacat.
b. Laba Operasi
Berdasarkan hasil uji t untuk 2 sampel berpasangan terdapat perbedaan laba operasi sebelum dan sesudah penerapan manajemen mutu ISO 9001:2000.
Perbandingan laba operasi sebelum dan sesudah penerapan manajemen mutu ISO 9001:2000 sebesar 893909583 dan sesudah penerapan manajemen mutu
meningkat menjadi 1304191666. Meningkatnya laba operasi disebabkan oleh meningkatnya penjualan produk dan kualitas produk lebih baik karena
dihindarkan adanya produk cacat.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan