46
Berdasarkan data anggaran biaya produksi PT Royal Standard sebelum penerapan manajemen mutu ISO 9001:2000 yaitu tahun 2005 secara menyeluruh
terjadi penyimpangan yang menguntungkan favourable dengan persentase sebesar 10. Hal ini terjadi disebabkan realisasi jumlah produksi lebih rendah
dari yang dianggarkan dalam anggaran biaya produksi perusahaan. Sedangkan berdasarkan data anggaran biaya produksi sesudah penerapan
manajemen mutu ISO 9001:2000 yaitu tahun 2007 secara menyeluruh terjadi penyimpangan yang tidak menguntungkan unfavourable dengan persentase
sebesar 4. Hal ini terjadi disebabkan realisasi jumlah produksi lebih tinggi dari yang dianggarkan dalam anggaran biaya produksi perusahaan.
4. Laba Operasi
PT Royal Standard Medan merupakan perusahaan yang berorientasi terhadap laba. Laba merupakan selisih pendapatan dengan pengeluaran. Laba operasi pada
perusahaan diperoleh dengan cara menghitung penjualan dikurangi harga pokok produksi dan pengeluaran lainnya berupa beban penjualan dan beban administrasi.
Berikut ini adalah data laba operasi sebelum penerapan manajemen mutu ISO 9001:2000 pada PT Royal Standard Medan.
Universitas Sumatera Utara
47
Tabel 4.5 Laporan Laba Operasi PT Royal Standard Medan
Periode Januari – Desember 2005 dalam Rupiah
Bulan Penjualan
kotak Total Penjualan
Harga Pokok
Penjualan Biaya
Penjualan dan Administrasi
Laba Operasi
Jan 15292 1,529,267,200
1,119,958,020 196,439,940
212,869,240 Feb 14041
1,404,179,520 1,028,350,125
194,475,240 181,354,155
Mar 13217 1,321,700,160
967,946,409 195,914,340
157,839,411 Apr 15023
1,502,398,240 1,100,280,552
200,484,360 201,633,328
Mei 15895 1,589,540,000
1,164,098,774 212,606,280
212,834,946 Juni 15686
1,568,679,520 1,148,821,612
196,608,420 223,249,488
Juli 15691 1,569,130,720
1,149,152,048 196,717,680
223,260,992 Agust 16664
1,666,477,040 1,220,421,603
198,665,280 247,390,157
Septr 17163 1,716,394,880
1,257,000,877 213,529,860
245,864,143 Okt 16353
1,635,366,880 1,197,660,065
197,746,560 239,960,255
Nov 16737 1,673,718,880
1,225,747,131 197,415,720
250,556,029 Des 16850
1,685,059,040 1,234,052,092
198,523,980 252,482,968
Total 188612 18,861,912,080
13,813,489,308 2,399,127,660
2,469,295,112
Sumber: PT Royal Standard Medan
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa sebelum penerapan manajemen mutu ISO 9001:2000 yaitu tahun 2005 perusahaan berhasil mencapai angka
penjualan sebanyak 188.612 kotak serta memperoleh total laba operasi sejumlah Rp 2.469.295.112,-. Hal ini merupakan hasil selisih antara total penjualan sebesar
Rp 18.861.912.080,- dengan harga pokok penjualan sebesar Rp 13.813.489.308,- dengan biaya penjualan dan administrasi sebesar Rp 2.399.127.660,-
Penjualan terendah terjadi pada bulan Maret 2005 yaitu sebesar 13.217 kotak dengan total laba operasi sejumlah Rp 157.839.411,-. Ini merupakan selisih antara
total penjualan sebesar Rp 1.321.700.160,- dengan harga pokok penjualan sebesar Rp 967.946.409,- dan biaya penjualan dan administrasi sebesar Rp 195.914.340,-.
Hal ini terjadi disebabkan aktivitas perusahaan pengguna continuous form tidak
Universitas Sumatera Utara
48
banyak melakukan proses pendokumentasian, sehingga permintaan perusahaan terhadap produk continuous form cenderung mengalami penurunan.
Penjualan tertinggi terjadi pada bulan Desember 2005 yaitu sebesar 16.850 kotak dengan total laba operasi sejumlah Rp 254.482.968,-. Ini merupakan selisih
antara total penjualan sebesar Rp 1.685.059.040,- dengan harga pokok penjualan sebesar Rp 1.234.052.092,- dan biaya penjualan dan administrasi sebesar Rp
198.523.980,-. Hal ini terjadi disebabkan meningkatnya aktivitas dokumentasi di perusahaan menjelang akhir tahun, sehingga permintaan perusahaan terhadap
produk continuous form juga mengalami peningkatan. Berikut ini adalah data laba operasi sesudah penerapan manajemen mutu ISO
9001:2000 pada PT Royal Standard Medan.
Tabel 4.6 Laporan Laba Operasi PT Royal Standard Medan
Periode Januari – Desember 2007 dalam Rupiah
Bulan Penjualan
kotak Penjualan
Harga Pokok
Penjualan Biaya
Penjualan dan Administrasi
Laba Operasi
Jan 15930 1,911,584,000
1,435,843,616 218,266,600
257,473,784 Feb 13768
1,652,125,200 1,240,956,935
217,682,600 193,485,665
Mar 14627 1,755,224,400
1,318,397,596 216,083,600
220,743,204 Apr 15650
1,877,997,800 1,410,616,092
222,760,400 244,621,308
Mei 16558 1,986,925,000
1,492,434,325 236,229,200
258,261,475 Juni 16340
1,960,849,400 1,472,848,221
218,453,800 269,547,379
Juli 16345 1,961,413,400
1,473,271,857 218,575,200
269,566,343 Agust 17359
2,083,058,800 1,564,643,081
220,739,200 297,676,519
Sept 17879 2,145,493,600
1,611,539,586 237,255,400
296,698,614 Okt 17035
2,044,208,600 1,535,461,621
219,719,400 289,027,579
Nov 17453 2,092,148,600
1,571,470,681 219,350,800
301,327,119 Des 17553
2,106,323,800 1,582,118,066
220,582,200 303,623,534
Total 196479 23,577,352,600
17.709,601,667 2,665,698.400
3,202,052,523
Sumber: PT Royal Standard Medan
Universitas Sumatera Utara
49
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa sesudah penerapan manajemen mutu ISO 9001:2000 yaitu tahun 2007 perusahaan mampu meningkatkan jumlah
penjualan dibandingkan dengan sebelum penerapan manajemen mutu ISO 9001:2000. Hal ini terjadi disebabkan PT Royal Standard semakin meningkatkan
mutu produk continuous form yang dihasilkan. Sehingga meningkatkan permintaan konsumen terhadap produk tersebut.
Pada tahun 2007 PT Royal Standard mampu mencapai angka penjualan sebanyak 196.479 kotak serta memperoleh total laba operasi sejumlah Rp
3.202.052.523,-. Hal ini merupakan hasil selisih antara total penjualan sebesar Rp 23.577.352.600,- dengan harga pokok penjualan sebesar Rp 17.709.601.667,-
dengan biaya penjualan dan administrasi sebesar Rp 2.665.698.400,- Penjualan terendah terjadi pada bulan Februari 2007 yaitu sebesar 13.768
kotak dengan total laba operasi sejumlah Rp 193.485.665,-. Ini merupakan selisih antara total penjualan sebesar Rp 1.652.125.200,- dengan harga pokok penjualan
sebesar Rp 1.240.956.935,- dan biaya penjualan dan administrasi sebesar Rp 217.682.600,-. Hal ini terjadi disebabkan pada awal tahun 2007, aktivitas
perusahaan pengguna continuous form tidak banyak melakukan proses pendokumentasian, sehingga permintaan perusahaan terhadap produk continuous
form cenderung mengalami penurunan. Penjualan tertinggi juga terjadi pada bulan Desember 2007 yaitu sebesar
17.553 kotak dengan total laba operasi sejumlah Rp 303.623.534,-. Ini merupakan selisih antara total penjualan sebesar Rp 2.106.323.800,- dengan harga pokok
penjualan sebesar Rp 1.582.118.066,- dan biaya penjualan dan administrasi
Universitas Sumatera Utara
50
sebesar Rp 220.582.200,-. Hal ini terjadi disebabkan meningkatnya aktivitas dokumentasi di perusahaan menjelang akhir tahun, sehingga permintaan
perusahaan terhadap produk continuous form juga mengalami peningkatan.
5. Penerapan Manajemen Mutu ISO 9001:2000 pada PT Royal Standard