BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kandatel Medan dan dimulai bulan Juni 2009 sampai dengan bulan Agustus 2009.
III.2 Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan survey, dengan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Pendekatan survey adalah kegiatan mengumpulkan data
sebanyak-banyaknya mengenai fakta-fakta yang merupakan pendukung terhadap penelitian, dengan maksud untuk mengetahui status, gejala, menentukan kesamaan status dengan cara
membandingkan dengan standard yang sudah dipilih dan atau ditentukan. Singarimbun dan Effendi 1995 menyatakan bahwa,” Penelitian Survey adalah
penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok”.
Sifat penelitian ini adalah ekplanatory, yaitu penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu
variabel dengan variabel yang lain. Sugiyono,2006.
III.3. Populasi dan Sampel
39
Universitas Sumatera Utara
Populasi dalam penelitian N ini adalah pelanggan Flexi Kandatel Medan posisi bulan Desember 2008 yang berjumlah 545.620 pelanggan
Selanjutnya menurut Slovin dalam Umar, 2000, untuk menentukan jumlah sampel dari populasi yang ada dapat digunakan rumus sebagai berikut:
N n =
N. d
2
+ 1 n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi d = Persentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang
masih dapat ditolerir atau diinginkan. Menurut Paguso, Garcia, Guerrero dalam Umar, 2002 bahwa untuk ukuran populasi
yang relatif besar dapat digunakan kelonggaran ketidaktelitian hingga 10. Sehingga dengan jumlah populasi pelanggan Flexi yang cukup besar dalam penelitian ini digunakan
persentase kelonggaran ketidaktelitian sebesar 10 atau 0,1. Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini adalah:
545.620 n =
545.620 x 0,1
2
+ 1 = 99,98168
Dengan melakukan pembulatan maka didapat sampel sebanyak 100 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan melalui accidental sampling, yaitu sampel yang dipilih
adalah pelanggan Flexi Kandatel Medan yang bertemu dengan peneliti di lokasi penelitian Sugiyono, 2006.
III.4 Metode Pengumpulan Data
Universitas Sumatera Utara
Untuk memperoleh data yang lengkap dan teliti, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Wawancara Interview dengan pihak yang berhak dan berwenang di Kandatel Medan sehubungan dengan penelitian ini.
2. Daftar Pertanyaan Questionaire yang diberikan kepada pelanggan Flexi Kandatel Medan yang menjadi responden dalam penelitian ini.
3. Studi dokumentasi dengan mengumpulkan dan mempelajari dokumen yang relevan dan mendukung penelitian, antara lain laporan perusahaan, jurnal dan sebagainya.
III.5 Jenis Dan Sumber Data
Jenis data yang dikumpulkan untuk mendukung variabel yang diteliti adalah : 1. Data Primer, yaitu diperoleh langsung dari hasil wawancara interview, dan daftar
pertanyaan questionnaire. 2. Data Sekunder, yaitu diperoleh melalui dokumen TELKOM Kandatel Medan yang
relevan dan mendukung penelitian, antara lain sejarah singkat perusahaan, laporan perusahaan, jurnal dan sebagainya.
III.6 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel
Sugiyono 2006 menyatakan bahwa variabel penelitian adalah segala sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Pada dasarnya variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang menjadi fokus penelitian untuk diamati.
Pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert merupakan pernyataaan sikap seseorang terhadap
Universitas Sumatera Utara
sesuatu , misalnya setuju atau ketidaksetujuannya terhadap suatu subjek, objek atau kejadian tertentu. Kinnear dalam Umar, 2002
III.6.1 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama
Dalam hipotesis pertama, variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Variabel bebas independent variabel, yaitu kebijakan TELKOMFlexi yang dilakukan oleh Kandatel Medan terdiri atas: tarif dan promosi
b. Variabel terikat dependent variabel, yaitu respon pelanggan terhadap Flexi di Kandatel Medan Y
Adapun definisi operasional dari masing-masing variabel sebagai berikut : 1. Kebijakan Tarif X
1
, adalah variabel memberikan informasi tentang seberapa besar nilai yang harus dikeluarkan oleh konsumen yang menjadi responden, yaitu
kemampuan konsumen untuk membeli, daya saing harga, perbandingan harga, program discount, bonus yang ditawarkan, dan sistem pembayaran.
2. Kebijakan promosi X
2
ialah kebijakan yang dilakukan untuk mempengaruhi konsumen dalam meningkatkan permintaan, meliputi: jenis dan intensitas promosi,
keefektifan promosi, dan kemampuan dana promosi. 3. Respon pelanggan Y adalah reaksi yang timbul akibat dari proses penyampaian pesan
yang terkandung dalam penerapan kebijakan tarif dan promosi.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian Hipotesis Pertama Variabel Definisi
Operasional Indikator Pengukuran
Kebijakan Tarif X
1
Besar nilai yang harus dikeluarkan oleh pelanggan
yang menjadi responden, yaitu kemampuan konsumen
untuk membeli, daya saing harga, perbandingan harga,
program discount, bonus yang ditawarkan
1. Kemampuan pelanggan
2. Daya Saing Harga 3. Perbandingan Harga
4. Discount tarif yang Ditawarkan
Skala Likert
Kebijakan Promosi
X
2
Upaya kegiatan promosi yang dilakukan, meliputi:
jenis dan intensitas promosi, keefektifan
promosi, dan kemampuan dana
promosi. 1. Jenis dan Intensitas
Promosi 2. Keefektifan
Promosi 3. Pengaruh Promosi
4. Kemampuan Dana Untuk Promosi
Skala Likert
Respon Pelanggan
Y
1
Reaksi yang timbul akibat dari proses penyampaian
pesan yang terkandung dalam penerapan kebijakan
tarif dan promosi. 1. Kemampuan
pelanggan 2. Pemahaman atas
pesan 3. Tingkat kreatifitas
4. Tingkat kesesuaian 5. Keyakikan atas pesan
Skala Likert
III.6.2 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua
Dalam hipotesis kedua, variabel-variabel dalam penelitian ini adalah : a. Variabel bebas independent variabel, yaitu variabel yang mempengaruhi
pertumbuhan jumlah pelanggan Flexi di Kandatel Medan terdiri atas: kebijakan tarif X
1
dan promosi X
2
b. Variabel terikat dependent variabel, yaitu pertumbuhan jumlah pelanggan Flexi di Kandatel Medan Y
1
Adapun definisi operasional variabel penelitian yang digunakan pada hipotesis kedua dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian Hipotesis Kedua Variabel Definisi
Operasional Indikator Pengukuran
Kebijakan Tarif X1
Besar nilai yang harus dikeluarkan oleh pelanggan
yang menjadi responden, yaitu kemampuan konsumen
untuk membeli, daya saing harga, perbandingan harga,
program discount, bonus yang ditawarkan
1. Kemampuan pelanggan
2. Daya Saing Harga 3. Perbandingan Harga
4. Discount yang Ditawarkan
Skala Likert
Kebijakan Promosi
X2 Upaya kegiatan promosi
yang dilakukan, meliputi: jenis dan intensitas
promosi, keefektifan promosi, dan
kemampuan dana promosi.
1. Jenis dan Intensitas Promosi
2. Keefektifan Promosi
3. Pengaruh Promosi 4. Kemampuan Dana
Untuk Promosi Skala Likert
Pertumbuhan Pelanggan
Y Pertumbuhan pelanggan
akibat pengaruh pesaing, minat berlangganan dan
perluasan pasar 1. Pengaruh pesaing
2. Minat berlangganan 3. Perluasan pasar
Skala Likert
III.6.2 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Hipotesis Ketiga
Definisi operasional variabel penelitian yang digunakan terlihat pada Tabel 3.2 berikut ini:
Tabel 3.3 Operasional Variabel Penelitian Hipotesis Ketiga Variabel Definisi
Operasional Indikator Pengukuran
Respon Pelanggan
Y Reaksi yang timbul akibat
dari proses penyampaian pesan yang terkandung
dalam penerapan kebijakan tarif dan promosi.
1. Kemampuan pelanggan
2. Pemahaman atas pesan
3. Tingkat kreatifitas 4. Tingkat kesesuaian
5. Keyakikan atas pesan
Skala Likert
Pertumbuhan Pelanggan
Y Pertumbuhan pelanggan
akibat pengaruh pesaing, minat berlangganan dan
perluasan pasar 1. Pengaruh pesaing
2. Minat berlangganan 3. Perluasan pasar
Skala Likert
Universitas Sumatera Utara
Dalam hipotesis ketiga, variabel-variabel dalam penelitian ini adalah respon pelanggan terhadap Flexi di Kandatel Medan Y1 dan pertumbuhan jumlah pelanggan
Flexi di Kandatel Medan Y2.
III.7 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen
Kesimpulan penelitian yang berupa jawaban atau pemecahan masalah penelitian sangat tergantung pada kualitas data yang dianalisis dan instrumen yang digunakan untuk
mengumpulkan data penelitian. Ada dua konsep untuk mengukur kualitas data, yaitu validitas dan reliabilitas. Suatu penelitian akan menghasilkan kesimpulan yang biasa jika
datanya kurang reliabel dan kurang valid. Sedangkan kualitas data penelitian ditentukan oleh kualitas instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data. Uji validitas dan
reliabilitas instrument dalam penelitian ini dilakukan pada 30 orang responden di luar daripada responden yang dijadikan sebagai sample penelitian.
III.7.1 Uji Validitas
Untuk mendapatkan data yang lebih akurat terlebih dahulu dilakukan uji validitas untuk menguji validitas setiap butir pertanyaan.
Pengujian validitas instrumen dengan bantuan perangkat lunak SPSS, nilai validitas
dapat dilihat pada kolom Corrected Item‐Total Correlation. Jika angka korelasi yang
diperoleh lebih besar dari pada angka kritik r
hitung
r
tabel
maka instrumen tersebut dikatakan
valid. Angka
kritik pada penelitian ini adalah N‐2=30‐2=28 dengan taraf signifikan 5. Dari r
tabel
didapat nilai sebesar 0,361. Berdasarkan pengujian validitas instrumen Tabel 3.4,
Universitas Sumatera Utara
nilai r hitung bernilai positif dan di atas nilai r
tabel
0,361 yang artinya semua butir pertanyaan
dapat dikatakan valid.
Tabel 3.4. Uji Validitas Variabel Penelitian Respon Pelanggan Y1 dan Pertumbuhan Jumlah Pelanggan Y2
Instrumen Variabel Butir Instrumen
r hitung R tabel Ket
Respon Pelanggan Y1
a. Tingkat pemahaman pelanggan
terhadap kebijakan harga yang dilakukan TELKOMFlexi.
b. Tingkat pemahaman pelanggan terhadap kebijakan promosi yang
dilakukan TELKOMFlexi. c.
Kreatifitas TELKOM dalam mengeluarkan kebijakan harga.
d. Kreatifitas TELKOM dalam mengeluarkan kebijakan promosi.
e. Kesesuaian antara kebijakan harga
TELKOMFlexi dengan kondisi di lapangan.
f. Kesesuaian antara kebijakan
promosi TELKOMFlexi dengan kondisi di lapangan.
g. Keyakinan dari pelanggan atas kebijakan tarif dapat
meningkatkan jumlah pelanggan. h. Keyakinan dari pelanggan atas
kebijakan promosi dapat meningkatkan jumlah pelanggan.
0,456 0,434
0,823 0,763
0,822 0,823
0,763 0,822
0,361 0,361
0,361 0,361
0,361 0,361
0,361 0,361
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Pertumbuhan Jumlah Pelanggan Y2
a. Pengaruh produk jasa pesaing terhadap pertumbuhan jumlah
pelanggan TELKOMFlexi. b. Minat masyarakat atas jangkauan
dan kemudahan layanan TELKOMFlexi.
c. Kesungguhan TELKOM dalam hal kebijakan tarif untuk
meningkatkan jumlah pelanggan. d. Kesungguhan TELKOM dalam
hal kebijakan promosi untuk meningkatkan jumlah pelanggan.
e. Kepentingan kebijakan harga untuk meningkatkan jumlah
pelanggan. f. Kepentingan kebijakan promosi
untuk meningkatkan jumlah pelanggan.
g. Kepentingan TELKOMFlexi mencari pasar baru untuk
meningkatkan jumlah pelanggan? h. Keutamaan dari pelaksanaan
kebijakan tarif dan promosi dalam meningkatkan jumlah pelanggan.
0,381 0,752
0,547 0,395
0,592 0,492
0,541 0,424
0,361 0,361
0,361 0,361
0,361 0,361
0,361 0,361
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Hasil penelitian tahun 2009 data diolah
Tabel 3.5. Uji Validitas Variabel Penelitian Kebijakan Tarif X1 dan Kebijakan Promosi X2
Instrumen Variabel Butir Instrumen
r hitung r tabel
Ket
Kebijakan Tarif X
1
a. Tarif yang ditawarkan TELKOMFlexi
b. Kompetitif tarif yang ditawarkan TELKOMFlexi di
pasar c. Persaingan tarif TELKOMFexi
dibandingkan dengan tarif operator lain.
d. Tarif yang dikenakan TELKOMFlexi kepada
pelanggan. 0,549
0,468 0,672
0,694 0,361
0,361 0,361
0,361 Valid
Valid Valid
Valid
Kebijakan Promosi X
2
a. Keperluan TELKOM Kandatel Medan melakukan promosi.
b. Jenis prosmosi tv, bilboard, iklan koran, flyer, cutting
stiker yang dilakukan oleh TELKOM
Kandatel Medan untuk memasarkan TELKOMFlexi.
c. Intensitas promosi yang dilakukan oleh TELKOM
Kandatel Medan untuk memasarkan TELKOMFlexi.
d. Keefektifan promosi yang dilakukan terhadap produk
TELKOMFlexi yang dipasarkan.
e. Kepentingan Kandatel Medan untuk menambah bentuk
promosi. 0,409
0,805
0,448
0,847 0,770
0,361 0,361
0,361
0,361 0,361
Valid Valid
Valid
Valid Valid
Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2009 data diolah
III.7.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui konsistensi hasil sebuah jawaban
tentang tanggapan responden. Hasil uji Realibilitas dapat dilihat dari nilai cronbach alpha. Realibilitas yang baik adalah yang makin mendekati 1. Suatu kuisioner dinyatakan reliabel
Universitas Sumatera Utara
atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten dan stabil dari waktu ke waktu.
Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan cara One Shot atau pengukuran sekali saja dan uji statistik yang digunakan yang dipakai adalah Cronbach Alpha, dimana suatu
variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,70 Umar, 2008.
Tabel 3.6. Uji Reliabilitas Variabel Penelitian Variabel
Alpha Cronbach’s
Batas Reliabilitas
Keterangan
1. Respon Pelanggan Y
1
2. Pertumbuhan Jumlah Pelanggan Y
2
3. Kebijakan Tarif X
1
4. Kebijakan Promosi X
2
0,909 0,798
0,768 0,835
0,7 0,7
0,7 0,7
Reliabel Reliabel
Reliabel Reliabel
Sumber: Hasil penelitian tahun 2009 data diolah Dari data di atas dapat dilihat bahwa hasil perhitungan uji reliabilitas menunjukkan
alpha cronbach’s lebih besar dari 0,7 maka dapat dinyatakan instrumen tersebut reliabel.
III.8 Model Analisis Data III.8.1 Model Analisis Data Hipotesa Pertama
Model analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda multiple regression analysis.
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel terikat terhadap variabel bebas. PersamaanModel regresi berganda menurut Sugiyono dan
Wibowo 2006 adalah sebagai berikut: Y =
+
1
X
1
+
2
X
2
+
Dimana : Y = Respon Pelanggan
= interceptkonstanta
1,
2
= koefisien regresi
Universitas Sumatera Utara
omosi X
1
= Kebijakan Tarif X
2
= Kebijakan Pr = Variabel yang tidak diteliti
Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat diuji dengan tingkat kepercayaan confidence interval 95 atau
= 0,05. Kriteria pengujian hipotesis untuk uji secara bersama-sama serempak adalah:
1. H :
1
,
2
= 0 Kebijakan tarif dan promosi tidak berpengaruh terhadap respon pelanggan
2. H
1
:
1,
2
≠ 0 Kebijakan tarif dan promosi berpengaruh terhadap respon pelanggan Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan Uji F.
Dalam hal ini F
hitung
dibandingkan dengan F
tabel
, jika F
hitung
F
tabel
, maka H diterima dan
H
1
ditolak, sedangkan jika F
hitung
F
tabel
, maka H ditolak dan H
1
diterima. Cara lain adalah jika tingkat kepercayaan lebih kecil dari 95 maka H
diterima dan H
1
ditolak, sedangkan jika tingkat kepercayaan lebih besar dari 95 maka H
ditolak dan dan H
1
diterima.
Sedangkan pengujian hipotesis secara parsial adalah: 1. H
:
1
= 0 Kebijakan tarif tidak berpengaruh terhadap respon pelangan 2. H
1
:
1
≠ 0 Kebijakan tarif berpengaruh terhadap respon pelangan 3. H
:
2
= 0 Kebijakan promosi tidak berpengaruh terhadap respon pelangan 4. H
1
:
2
≠ 0 Kebijakan promosi berpengaruh terhadap respon pelangan Dalam hal ini t
hitung
dibandingkan dengan t
tabel
. Jika t
hitung
t
tabel
, maka H diterima
dan H
1
ditolak, sedangkan jika t
hitung
t
tabel
, maka H ditolak dan H
1
diterima. Cara lain
Universitas Sumatera Utara
adalah jika tingkat kepercayaan lebih kecil dari 95 maka H diterima dan H
1
ditolak, sedangkan jika tingkat kepercayaan lebih besar dari 95 maka H
ditolak dan dan H
1
diterima.
III.8.2 Model Analisis Data Hipotesa Kedua
Model analisis regresi berganda yang digunakan untuk hipotesis kedua dinyatakan dengan persamaan model regresi berganda sebagai berikut:
Y = +
1
X
1
+
2
X
2
+
Dimana : Y = Pertumbuhan Jumlah Pelanggan
= interceptkonstanta
1,
2
= koefisien regresi X
1
= Kebijakan Tarif X
2
= Kebijakan Promosi = Variabel yang tidak diteliti
Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat diuji dengan tingkat kepercayaan confidence interval 95 atau
= 0,05. Kriteria pengujian hipotesis untuk uji secara bersama-sama serempak adalah:
1. H :
1
,
2
= 0 Kebijakan tarif dan promosi secara simultan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan jumlah pelanggan Flexi di Kandatel Medan
2. H
1
:
1
,
2
≠ 0 Kebijakan tarif dan promosi secara simultan berpengaruh terhadap pertumbuhan jumlah pelanggan Flexi di Kandatel Medan
Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan Uji F. Dalam hal ini F
hitung
dibandingkan dengan F
tabel
, jika F
hitung
F
tabel
, maka H diterima dan
Universitas Sumatera Utara
H
1
ditolak, sedangkan jika F
hitung
F
tabel
, maka H ditolak dan H
1
diterima. Cara lain adalah jika tingkat kepercayaan lebih kecil dari 95 maka H
diterima dan H
1
ditolak, sedangkan jika tingkat kepercayaan lebih besar dari 95 maka H
ditolak dan dan H
1
diterima. Sedangkan pengujian hipotesis secara parsial adalah:
1. H :
1
= 0 Kebijakan tarif tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan jumlah pelangan
2. H
1
:
1
≠ 0 Kebijakan tarif berpengaruh terhadap pertumbuhan jumlah pelangan 3. H
:
2
= 0 Kebijakan promosi tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan jumlah pelangan
4. H
1
:
2
≠ 0 Kebijakan promosi berpengaruh terhadap pertumbuhan jumlah pelangan Dalam hal ini t
hitung
dibandingkan dengan t
tabel
. Jika t
hitung
t
tabel
, maka H diterima
dan H
1
ditolak, sedangkan jika t
hitung
t
tabel
, maka H ditolak dan H
1
diterima. Cara lain adalah jika tingkat kepercayaan lebih kecil dari 95 maka H
diterima dan H
1
ditolak, sedangkan jika tingkat kepercayaan lebih besar dari 95 maka H
ditolak dan dan H
1
diterima.
III.8.2 Model Analisis Data Hipotesa Ketiga
Model analisis data yang digunakan untuk menganalisis hipotesis ketiga yaitu untuk mengetahui hubungan antara respon pelanggan dengan pertumbuhan jumlah pelanggan
TELKOMFlexi adalah metode Korelasi Rank Spearman. Rumus korelasi Rank Spearman dapat dilihat sebagai berikut :
n n
d r
i s
3 2
6 1
Universitas Sumatera Utara
Dimana r
s
= koefisien korelasi rho d
i
= selisih peringkat antar variabel X dan Y untuk tiap subyek n = jumlah sampel
Hipotesis-hipotesis yang ditetapkan adalah sebagai berikut: H
: rs = 0 Respon Pelangan tidak mempunyai hubungan pengaruh terhadap
pertumbuhan jumlah pelanggan. H
1
: rs tidak sama dengan 0 Respon Pelangan mempunyai hubungan pengaruh terhadap
pertumbuhan jumlah pelanggan. Hipotesis diatas akan diuji menggunakan SPSS untuk menampilkan koefisien korelasi
Rank Spearman disyaratkan sebagai keeratan dua variabel diukur dengan sekurang- kurangnya dalam skala ordinal.
Kuat lemah hubungan diukur diantara jarak range 0 sampai dengan 1. Korelasi mempunyai kemungkinan pengujian hipotesis dua arah two tailed. Korelasi searah jika
nilai koefesien korelasi diketemukan positif; sebaliknya jika nilai koefesien korelasi negatif, korelasi disebut tidak searah. Jika koefesien korelasi diketemukan tidak sama
dengan nol 0, maka terdapat ketergantungan antara dua variabel tersebut. Jika koefesien korelasi diketemukan +1. maka hubungan tersebut disebut sebagai korelasi sempurna atau
hubungan linear sempurna dengan kemiringan slope positif. Untuk mengetahui hubungan antara variabel X dan variabel Y dapat diketahui
penafsiran koefisien korelasi. Setelah melalui pengujian dan hasilnya signifikan, maka untuk menentukan keeratan hubungan bisa digunakan Criteria Guilford, sebagaimana yang
tertuang pada Tabel 3.7 berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.7 Pedoman untuk Memberikan Intepretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
Sumber : Metode Penelitian Bisnis Sugiono, 2006; 149 Interpretasi berikutnya melihat signifikansi hubungan dua variabel dengan didasarkan
pada angka signifikansi yang dihasilkan dari penghitungan. Interpretasi ini akan membuktikan apakah hubungan kedua variabel tersebut signifikan atau tidak. Pada
penelitian ini digunakan tingkat signifikansi 5. Untuk pengujian dalam SPSS digunakan kriteria sebagai berikut:
1. Jika angka signifikansi hasil penelitian 0,05, maka hubungan kedua variabel signifikan.
2. Jika angka signifikansi hasil penelitian 0,05, maka hubungan kedua variabel tidak signifikan
Interpretasi ketiga melihat arah korelasi. Dalam korelasi ada dua arah korelasi, yaitu searah dan tidak searah. Pada SPSS hal ini ditandai dengan pesan two tailed. Arah korelasi
dilihat dari angka koefesien korelasi. Jika koefesien korelasi positif, maka hubungan kedua variabel searah. Searah artinya jika variabel X nilainya tinggi, maka variabel Y juga tinggi.
Jika koefesien korelasi negatif, maka hubungan kedua variabel tidak searah. Tidak searah artinya jika variabel X nilainya tinggi, maka variabel Y akan rendah.
III.9 Pengujian Asumsi Klasik
Universitas Sumatera Utara
Sebelum melakukan pengujian hipotesis dalam penelitian ini, maka perlu dilakukan terlebih dahulu pengujian asumsi klasik untuk memastikan bahwa alat uji
statistik regresi berganda telah dapat digunakan atau tidak. Apabila uji asumsi klasik telah terpenuhi, maka alat uji statistik regresi berganda dapat dipergunakan. Umar, 2008.
III.9.1 Uji Normalitas
Pengujian normalitas data untuk melihat apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebasnya memiliki distribusi normal atau tidak. Model yang paling baik
adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Ketentuannya: a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka
model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Umar, 2008.
III.9.2 Uji Multikolonieritas
Uji Multikolineritas dipergunakan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model
yang dapat menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antara variabel independen tersebut.
Deteksi multikolineritas pada suatu model dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Faktor VIF, yaitu: jika VIF tidak lebih dari 5 maka model dapat dikatakan terbebas dari
multikolineritas sedangkan jika VIP lebih besar dari 5 maka diduga mempunyai persoalan multikolinearitas” Umar, 2008.
Universitas Sumatera Utara
III.9.3 Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain atau gambaran hubungan
antara nilai yang diprediksi dengan Standardized Delete Residual nilai tersebut. “Heteroskedastisitas dapat diuji dengan menggunakan uji metode grafik, yaitu dengan
melihat ada tidaknya pola tertentu yang tergambar pada scatterplot”, Umar, 2008. Dasar pengambilan keputusan adalah :
a. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola teratur
bergelombang, melebar kemudian menyempit maka telah terjadi heterokedastisitas. b.
Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 nol pada sumbu Y maka tidak terjadi heterokedastisitas. Umar, 2008.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN