Partisipasi Masyarakat Pengaruh Karakteristik Ibu Balita terhadap Partisipasi dalam Penimbangan Balita (D/S) di Posyandu Desa Binjai Kecamatan Medan Denai Kota Medan Tahun 2010.

2. Merespons Responding Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. 3. Menghargai Valuing Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga. 4. Bertanggung jawab Responsible Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala risiko yang paling tinggi.

2.4. Partisipasi Masyarakat

Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan oleh negara-negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia dengan dana dan daya yang minimal untuk dapat memecahkan masalah kesehatan yang demikian kompleks adalah melibatkan masyarakat konsumer community participation. Partisipasi masyarakat adalah ikut sertanya seluruh anggota masyarakat dalam memecahkan permasalahan-permasalahan masyarakat. Partisipasi masyarakat di bidang kesehatan berarti keikutsertaan seluruh anggota masyarakat dalam memecahkan masalah kesehatan mereka sendiri. Setiap anggota masyarakat dituntut suatu kontribusi atau sumbangan di dalam partisipasi yang diwujudkan dalam 4M, yaitu manpower tenaga, money uang, material benda-benda lain seperti kayu, bambu, beras, dan sebagainya, mind ide atau gagasan Notoatmodjo, 2007. Universitas Sumatera Utara Menurut Mikkelsen 2009 yang mengutip berbagai kajian Food Agriculture Organization FAO terdapat beragam arti kata partisipasi, antara lain : 1. Partisipasi adalah kontribusi sukarela dari masyarakat kepada program tanpa ikut serta dalam pengambilan keputusan. 2. Partisipasi adalah ‘pemekaan’ membuat peka pihak masyarakat untuk meningkatkan kemauan menerima dan kemampuan untuk menanggapi program-program pembangunan. 3. Partisipasi adalah suatu proses yang aktif yang mengandung arti bahwa orang atau kelompok yang terkait, mengambil inisiatif dan menggunakan kebebasannya untuk menggunakan hal itu. 4. Partisipasi adalah pemantapan dialog antara masyarakat setempat dengan para staf yang melakukan persiapan, pelaksanaan, monitoring agar memperoleh informasi mengenai konteks sosial dan dampak-dampaknya. 5. Partisipasi adalah keterlibatan sukarela oleh masyarakat dalam perubahan yang ditentukan sendiri. 6. Partisipasi adalah keterlibatan masyarakat dalam pembangunan diri, kehidupan dan lingkungan mereka. Craig dan Mayo dalam Yustina 2005 mengatakan empowerment is road to participation. Pemberdayaan merupakan syarat bagi terciptanya suatu partisipasi dalam masyarakat. Belum adanya partisipasi aktif dalam masyarakat untuk menciptakan kondisi yang kondusif pada proses pembangunan mengisyaratkan belum berdayanya sebagian masyarakat kita. Keberdayaan memang menjadi syarat untuk berpartisipasi karena merupakan sesuatu yang sulit bagi masyarakat ketika mereka dikehendaki berpartisipasi Universitas Sumatera Utara namun tidak mempunyai pengetahuan yang cukup tentang segala aktivitas yang mendukung proses pembangunan. Sistem Kesehatan Nasional SKN Tahun 2009 menyatakan bahwa tujuan subsistem pemberdayaan masyarakat adalah meningkatnya kemampuan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat, mampu mengatasi masalah kesehatan secara mandiri, berperanserta dalam setiap upaya kesehatan serta dapat menjadi penggerak dalam mewujudkan pembangunan berwawasan kesehatan. Mikkelsen dalam Soetomo yang dikutip oleh Sari 2009 mengembangkan asumsi teoritik sebagai berikut : 1. Tujuan pembangunan dapat dicapai secara harmonis dan konflik antara kelompok – kelompok masyarakat dapat diredam melalui pola demokrasi setempat. Oleh karena itu partisipasi masyarakat adalah hal yang memungkinkan. 2. Pembangunan menjadi positif apabila ada partisipasi masyarakat. 3. Pemberdayaan masyarakat mutlak perlu mendapatkan partisipasinya karena pemerintah tidak akan mengeluarkan biaya untuk program pembangunan yang ditetapkan masyarakat, kecuali masyarakat itu sendiri mempunyai kemampuan untuk memaksa pemerintahnya. 4. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam program pembangunan berarti adanya penolakan secara internal di kalangan anggota masyarakat itu sendiri dan secara eksternal terhadap pemerintah atau pelaksana program. Notoatmodjo 2007 mengatakan syarat-syarat tumbuhnya partisipasi dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu : Pertama, adanya kesempatan untuk membangun dalam pembangunan; Kedua, adanya kemampuan untuk memanfaatkan Universitas Sumatera Utara kesempatan itu; Ketiga, adanya kemauan untuk berpartisipasi. Untuk meningkatkan partisipasi, maka kesempatan, kemampuan dan kemauan untuk berpartisipasi dalam pembangunan itu perlu ditingkatkan. Peningkatan partisipasi masyarakat adalah suatu proses di mana individu, keluarga dan masyarakat dilibatkan dalam perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan kesehatan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk meyakinkan masyarakat bahwa program tersebut perlu dilaksanakan oleh masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada di lingkungannya. Kegiatan ini dapat meningkatkan rasa percaya diri masyarakat untuk ikut melaksanakan pembangunan. Peningkatan partisipasi masyarakat menumbuhkan berbagai peluang yang memungkinkan seluruh anggota masyarakat untuk secara aktif berkontribusi dalam pembangunan, sehingga dapat menghasilkan manfaat yang merata bagi seluruh warga.

2.5. Kerangka Konsep Penelitian

Dokumen yang terkait

Motivasi Ibu dalam Pemanfaatan Posyandu Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari Medan Tahun 2014

4 75 107

Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Tingkat Partisipasi Ibu dalam Penimbangan Balita ke Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2013

28 315 123

Pengaruh Karakteristik Organisasi Terhadap Tingkat Kunjungan Bayi dan Balita di Posyandu Kecamatan Binjai Timur Tahun 2002

4 29 75

Pengaruh Dukungan Sosial terhadap Partisipasi Ibu Balita dalam Kegiatan Posyandu di Kelurahan Tampan Wilayah Kerja Puskesmas Tampan Pekanbaru

3 63 105

Pengaruh Karakteristik Kader Posyandu terhadap Penimbangan Balita di Kecamatan Kembang Tanjung Kabupaten Pidie Provinsi Aceh

8 76 106

Pengaruh Karakteristik Ibu Balita terhadap Partisipasi dalam Penimbangan Balita (D/S) di Posyandu Desa Binjai Kecamatan Medan Denai Kota Medan Tahun 2010.

7 87 100

Pengaruh Faktor Lingkungan dan Karakteristik Ibu terhadap Tindakan Penanganan Diare pada Balita di Kelurahan Kota Bangun Kecamatan Medan Deli Kota Medan Tahun 2009.

0 36 93

D. Data Tingkat Partisipasi Ibu Ke Posyandu - Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Tingkat Partisipasi Ibu dalam Penimbangan Balita ke Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2013

0 1 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Posyandu 2.1.1 Defenisi Posyandu - Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Tingkat Partisipasi Ibu dalam Penimbangan Balita ke Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2013

1 1 28

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Tingkat Partisipasi Ibu dalam Penimbangan Balita ke Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2013

0 0 8