BAB V PEMBAHASAN
Hasil analisis uji statistik dengan menggunakan uji regresi linier berganda dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pekerjaan, pengetahuan dan sikap responden
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap partisipasi dalam penimbangan balita DS di posyandu, sedangkan variabel paritas, pendidikan dan pendapatan tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap partisipasi dalam penimbangan balita DS di posyandu.
5.1.
Variabel Karakteristik Ibu Balita yang Berpengaruh Terhadap Partisipasi dalam Penimbangan Balita DS di Posyandu
5.1.1. Variabel Pekerjaan
Analisis statistik regresi linier berganda menunjukkan bahwa pekerjaan ibu balita mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap partisipasi dalam penimbangan balita
DS di posyandu ρ=0,004 α=0,05.
Hasil pengamatan di lapangan, terlihat adanya perbedaan partisipasi dalam penimbangan balita DS di posyandu antara responden yang bekerja dengan yang tidak
bekerja termasuk ibu rumah tangga. Responden yang tidak bekerja atau ibu rumah tangga terlihat lebih tinggi partisipasinya dalam penimbangan balita DS di posyandu
daripada responden yang bekerja, baik yang pekerjaannya sebagai Pegawai Negeri Sipil PNS, pegawai swasta maupun pedagang. Hal ini disebabkan ibu balita yang bekerja
tidak mempunyai waktu untuk menimbangkan anak balitanya ke posyandu karena sibuk bekerja, sedangkan ibu rumah tangga memiliki lebih banyak waktu untuk membawa
anaknya ke posyandu.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil pengamatan ditemukan bahwa bekerja menyebabkan ibu balita tidak membawa anak balitanya ke posyandu untuk ditimbang, hal ini kemungkinan
karena posyandu diselenggarakan pada hari kerja dan jam kerja. Kegiatan posyandu diselenggarakan mulai jam 09.00 hingga 12.00 pada hari kerja. Balita ditinggalkan di
rumah dan dijaga oleh keluarga selama ibu bekerja, oleh karena itu perlu dianjurkan kepada yang menjaga balita untuk membawa balita ditimbang ke posyandu baik oleh ibu
balita maupun kader. Selain ibu bekerja, ibu balita pendatang merupakan ibu balita yang kurang aktif dalam kegiatan posyandu.
Penelitian ini didukung oleh penelitian Widiastuti 2006 di Denpasar yang menyatakan bahwa faktor pekerjaan ibu balita merupakan salah satu faktor penghambat
ibu balita memanfaatkan penimbangan balita di posyandu. Penelitian ini juga didukung oleh penelitian Pradianto 1989 di Kecamatan Bogor Barat yang menyatakan bahwa ada
pengaruh status pekerjaan ibu balita dikaitkan dengan waktu luang yang tersedia bagi ibu untuk membawa anak balitanya ke posyandu.
Namun penelitian ini berbeda dengan penelitian I Bagus Mantra dalam Pradianto 1989 yang melakukan penelitian di Nusa Tenggara Timur pada Tahun 1988
menyatakan bahwa pengetahuan, sikap dan tindakan ibu-ibu yang tidak bekerja lebih rendah daripada ibu-ibu yang bekerja. Hal ini karena yang dijadikan variabel pengukuran
adalah status pekerjaan tidak dikaitkan dengan waktu luang yang tersedia terhadap perilaku penggunaan posyandu, melainkan terhadap pengetahuan, sikap dan tindakan.
Universitas Sumatera Utara
5.1.2. Variabel Pengetahuan