d. Berikan penjelasan tentang kemungkinan penyebab berat badan tidak naik tanpa menyalahkan ibu.
e. Berikan nasehat kepada ibu tentang anjuran pemberian makan anak sesuai golongan umurnya
f. Anjurkan untuk datang pada penimbangan berikutnya. 3. Berat badan tidak naik 2 kali atau berada di Bawah Garis Merah BGM
a. Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke posyandu dan anjurkan untuk datang kembali bulan berikutnya.
b. Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti grafik pertumbuhan anaknya yang tertera pada KMS secara sederhana
c. Tanyakan dan catat keadaan anak bila ada keluhan batuk, diare, panas, rewel dan lain-lain dan kebiasaan makan anak
d. Berikan penjelasan tentang kemungkinan penyebab berat badan tidak naik tanpa menyalahkan ibu.
e. Berikan nasehat kepada ibu tentang anjuran pemberian makan anak sesuai golongan umurnya
f. Rujuk anak ke puskesmaspustuposkesdes.
2.3. Pengaruh Karakteristik Ibu Balita terhadap Partisipasi dalam Penimbangan
Balita DS di Posyandu
Mantra dalam Soeryoto 2000 menyatakan bahwa cakupan penimbangan balita di posyandu dipengaruhi oleh faktor internal ibu balita karakteristik ibu antara lain
pendidikan ibu, status pekerjaan ibu, jumlah anggota keluarga, dan pengetahuan ibu mengenai posyandu.
Universitas Sumatera Utara
Karakteristik ibu yang merupakan bagian dari karakteristik individu seseorang mempunyai peranan penting terhadap pertumbuhan balita. Hal ini sesuai dengan
beberapa pernyataan dan pendapat para peneliti. 1. Paritas
Paritas adalah banyaknya kelahiran hidup yang dipunyai oleh seorang wanita. Tingkat paritas telah menarik perhatian para peneliti dalam hubungan kesehatan si ibu
maupun si anak Notoatmodjo, 2003. Hasil penelitian Junaidi dalam Soeryoto 2000 menyatakan bahwa penggunaan posyandu dipengaruhi oleh jumlah anggota keluarga.
Menurut Pusat Studi Kependudukan Universitas Andalas yang dikutip oleh Soeryoto 2000, keluarga dengan jumlah besar mempunyai kesempatan kecil untuk
datang memanfaatkan pelayanan di posyandu atau dalam hal ini kesempatan untuk menimbangkan anaknya.
2. Pendidikan Pendidikan adalah segala usaha untuk membina kepribadian dan mengembangkan
kemampuan manusia Indonesia, jasmani dan rohani yang berlangsung seumur hidup, baik di dalam maupun di luar sekolah dalam rangka pembangunan persatuan Indonesia dan
masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila Hasibuan, 2005. Hasil studi kuantitatif yang dilakukan Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
Depkes RI dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia yang dikutip oleh Soeryoto 2000, menyatakan faktor pendidikan ibu balita yang baik akan mendorong
ibu-ibu balita untuk membawa anaknya ke posyandu.
Universitas Sumatera Utara
3. Pekerjaan Pekerjaan adalah kegiatan atau aktivitas utama yang dilakukan secara rutin
sebagai upaya untuk membiayai keluarga serta menunjang kebutuhan rumah tangga. Salah satu alasan yang paling sering dikemukakan bila ibu tidak membawa balitanya ke
posyandu adalah karena mereka harus bekerja. Hasil penelitian Sihotang yang dikutip oleh Soeryoto 2000 menyatakan bahwa
penggunaan posyandu terkait dengan status pekerjaan ibu. Ibu balita yang mempunyai pekerjaan tetap akan memengaruhi kesempatan untuk menimbangkan anaknya ke
posyandu. 4. Pendapatan
Faktor pendapatan atau penghasilan sangat berhubungan erat dengan kesehatan. Soetjiningsih dalam Khalimah 2007 menyatakan bahwa pendapatan keluarga yang
memadai akan menunjang tumbuh kembang anak, karena orang tua dapat menyediakan semua kebutuhan anak baik yang primer maupun yang sekunder.
5. Pengetahuan knowledge Pengetahuan dalam Notoatmodjo 2007 adalah hasil ‘tahu’ dan ini terjadi setelah
orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang overt
behavior. Pengetahuan ibu balita yang baik mengenai posyandu tentunya akan terkait dengan cakupan penimbangan balita.
Universitas Sumatera Utara
Pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkat, yakni :
1. Tahu know Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.
Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali recall terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah
diterima. Oleh sebab itu, ‘tahu’ ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. 2. Memahami Comprehension
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasi materi tersebut secara benar.
3. Aplikasi Application Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi riil sebenarnya. Aplikasi di sini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam
konteks atau situasi yang lain. 4. Analisis Analysis
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut dan
masih ada kaitannya satu sama lain.
Universitas Sumatera Utara
5. Sintesis Synthesis Sintesis menunjuk
pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata
lain, sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi- formulasi yang ada.
6. Evaluasi Evaluation Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau
penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.
6. Sikap Attitude Sikap merupakan reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap
suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap itu tidak dapat dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata menunjukkan
konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial. Sikap
belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku Notoatmodjo, 2003. Seperti halnya pengetahuan, sikap ini
terdiri dari berbagai tingkatan, yakni : 1. Menerima Receiving
Menerima diartikan bahwa orang subjek mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan objek.
Universitas Sumatera Utara
2. Merespons Responding Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas
yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. 3. Menghargai Valuing
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.
4. Bertanggung jawab Responsible Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala risiko
yang paling tinggi.
2.4. Partisipasi Masyarakat