Tahap Komunikasi Intrapersonal Komunikasi Intrapersonal

2.2.1. Tahap Komunikasi Intrapersonal

Menurut Rakhmat 2000:49-64 tahapan komunikasi intrapersonal ada empat macam yaitu: a. Sensasi Proses pertama dari komunikasi intrapersonal terjadi pada saat sensasi. Sensasi, yang berasal dari kata sense, berarti kemampuan yang dimiliki manusia untuk menyerap segala hal yang diinformasikan oleh panca indera. Informasi yang diserap oleh panca indera disebut stimuli yang kemudian melahirkan proses sensasi. Dengan demikian sensasi adalah proses menangkap stimuli dengan menggunakan alat-alat indra. b. Persepsi Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan dan hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan, memberikan makna pada stimuli inderawi. Jadi sensasi merupakan salah satu bagian dari persepsi. Stimulus yang diindera oleh individu itu diorganisasikan dan diinterpretasikan sehingga individu menyadari apa yang telah diindera tersebut. Faktor-faktor yang berperan dalam persepsi adalah : 1. Perhatian pemusatan konsentrasi. 2. Stimulus. 3. Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf. c. Memori Memori adalah sistem yang sangat terstuktur, yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya. Setiap stimuli datang, stimuli itu direkam sadar atau tidak. Kapasitas memori manusia, diciptakan sangat besar namun hanya sedikit orang yang mampu menggunakan memorinya sepenuhnya, bahkan einstein yang tercatat manusia paling genius baru mengoperasikan 15 dari memorinya. Kerja Memori melalui tiga proses : 1 Perekaman encoding, pencatatan informasi melalui reseptor indera dan saraf internal baik disengaja maupun tidak disengaja. 2 Penyimpanan storage, Dalam fungsi ini, hasil dari persepsilearning akan disimpan untuk ditimbulkan kembali suatu saat. Dalam proses belajar akan meninggalkan jejak-jejak traces dalam jiwa seseorang dan suatu saat akan ditimbulkan kembali memory traces. Memori dapat hilang peristiwa kelupaan dan dapat pula berubah tidak seperti semula. 3 Pemanggilan retrieval, mengingat lagi, menggunakan informasi yang disimpan. Dalam hal ini bisa ditempuh melalui dua cara yaitu to recall mengingat kembali dan to recognize mengenal kembali. d. Berpikir Berpikir adalah mengolah dan memanipulasikan informasi untuk memenuhi kebutuhan atau memberikan respons. Secara garis besar ada dua macam berfikir, yaitu berpikir autistis dan berpikir realistis. Dengan berfikir autistis orang melarikan diri dari kenyataan dan melihat hidup sebagai gambar-gambar fantasi. Terbalik dengan berfikir secara realistis yang bertujuan untuk menyesuaikan diri dengan dunia nyata. Berfikir realistis di bagi menjadi tiga macam, yaitu deduktif, induktif dan evaluative. Berfikir Kreatif 1 Berfikir kreatif harus memenuhi tiga syarat, yaitu:  Kreatif melibatkan gagasan baru.  Kreatif ialah dapat memecahkan persoalan secara realistis.  Kreatifitas merupakan usaha untuk mempertahankan insight yang orisinil, menilai, dan mengembangkannya sebaik mungkin. 2 Proses Berfikir Kreatif. Menurut para psikolog ada lima proses, sebagai berikut :  Orientasi: masalah dirumuskan dan aspek-aspek masalah didefinisikan.  Preparasi: pikiran berusaha mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang relevan dengan masalah.  Inkubasi: pikiran istirahat sebentar ketika mencapai jalan buntu. Pada tahap ini proses pemecahan masalah terus berlangsung dalam alam bawah sadar kita.  Iluminasi: Aha Erlebnis, serangkaian insight yang memecahkan masalah.  Verifikasi: Tahap terakhir untuk menguji dan secara kritis menilai pemecaha masalah. 3 Faktor yang mempengaruhi berfikir kreatif  Kemampuan Kognitif: Termasuk disini, kecerdasan diatas rata- rata, kemampuan melahirkan gagasan baru, gagasan yang berlainan, dan fleksibilitas kognitif.  Sikap yang terbuka: orang kreatif mempersiapkan dirinya menerima stimuli internal dan eksternal; memiliki minat yang beragam dan luas.  Sikap yang bebas, otonom, dan percaya pada diri sendiri.

2.2.2. Bentuk Komunikasi Intrapersonal