Dari ketentuan kedua pasal diatas, dapat diketahui bahwa dalam penyelenggaraan pengangkutan orang penumpang dan barang melalui kereta api,
pengangkut berkewajiban mengangkut orang dari suatu tempat ke tempat tujuan tertentu dengan selamat.
Mengingat pentingnya peranan transportasi melalui kereta api, dan betapa besarnya tanggung jawab PT. Kereta Api Indonesia Persero sebagai pengangkut
selanjutnya disingkat PT. KAI. Penulis tertarik untuk mengadakan penelitian di PT. KAI, yaitu PT. Kereta Api Persero Divisi Regional I Sumatera Utara. Sesuai
dengan penjelasan latar belakang di atas, maka penulis mengambil judul: “TINJAUAN HUKUM PENGAWASAN PT. KERETA API INDONESIA
PERSERO TERHADAP PENUMPANG DAN BARANG MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2007 STUDI PADA PT. KERETA
API PERSERO DISVISI REGIONAL I SUMATERA UTARA”.
B. Permasalahan
Adapun yang menjadi permasalahan dalam penulisan skripsi ini adalah: 1.
Bagaimana bentuk tanggung jawab PT. KAI terhadap penumpang dan barang?
2. Bagaimana bentuk pengawasan PT. KAI terhadap penyelenggaraan
pengangkutan penumpang dan barang melalui kereta api?
Universitas Sumatera Utara
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
1. Tujuan Penulisan a. Untuk mengetahui bagaimana tanggung jawab PT. KAI terhadap
penumpang dan barang b. Untuk mengetahui bagaimana bentuk pengawasan terhadap
penyelenggaraan pengangkutan Perkeretaapian 2. Manfaat Penulisan
a. Bagi Penulis melalui penulisan skripsi ini penulis dapat menambah pengetahuan
serta pengalaman dan merupakan suatu kesempatan untuk mengimplemantasikan teori-teori yang selama ini diperoleh
dibangku kuliah. b. Bagi PT. Kereta Api Indonesia Persero
Penulisan skripsi ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi PT. KAI dalam meningkatkan pengawasan PT. KAI Persero
terhadap penyelenggaraan pengangkutan penumpang dan barang sehingga nantinya penumpang kereta api memiliki kepercayaan
penuh terhadap kereta api. c. Bagi Ilmu Pengetahuan
Penulisan skripsi ini diharapkan dapat menjadi bahan perbandingan segala teori-teori perkuliahan, serta arsip kepustakaan yang ada guna
dijadikan pedoman serta perbandingan dalam penulisan skripsi selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
D. Keaslian Penulisan
Setelah mencoba memahami serta bertukar pikiran baik dengan dosen dan orang yang berkompeten di dalamnya, maka penulis memilih judul “TINJAUAN
HUKUM PENGAWASAN PT. KERETA API PERSERO TERHADAP PENYELENGGARAAN PENGANGKUTAN PENUMPANG DAN BARANG
MENURUT UU NO. 23 TAHUN 2007 TENTANG PERKERETAAPIAN. “ Dalam hal ini penulis sudah melihat di perpustakaan Fakultas Hukum dan di
perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara bahwa tidak ada dijumpai kesamaan judul dengan judul tersebut.
E. Tinjauan Kepustakaan
Sektor perhubungan sebagai salah satu penggerak roda pembangunan Nasional mempunyai peran yang sangat penting dalam pelayanan jasa transportasi
untuk upaya peningkatan kesejahteraan rakyat. Seiring dengan kemajuan zaman yang semakin canggih disegala sektor, khususnya di sektor perkeretaapian maka
diperlukan upaya pengawasan yang teratur dalam pelaksanaan penyelenggaraan perkeretaapian tersebut.
Dalam hal ini penulis mencoba mengkaji dalam skripsi ini, dimana tujuannya agar perkeretaapian di Indonesia khususnya di stasiun kereta api Medan
semakin maju guna mengimbangi kemajuan teknologi dan permintaan masyarakat akan kebutuhannya terhadap pengguna jasa angkutan darat tanpa mengabaikan
keselamatan dan kenyamanan. Untuk peningkatan pengawasan di stasiun kereta
Universitas Sumatera Utara
api Medan maka dibentuk organisasi dan tata kerja Stasiun Kereta Api Medan yang bertanggung jawab kepada Direktorat Jendral Perkeretaapian.
6
Tanggung jawab penyelenggaraan prasarana perkeretaapian diatur dalam Bab VI bagian kedelapan pasal 87 sampai dengan pasal 89 UUKA. Pada pasal 87
UUKA dinyatakan sebagai berikut : 1. Penyelenggaraan prasarana perkeretaapian bertanggung jawab kepada
penyelenggara sarana perkeretaapian dalam pihak ketiga atas kerugian sebagai akibat kecelakaan yang disebabkan kesalahan pengoprasian
prasarana perkeretaapian. 2. Tanggung jawab penyelenggara prasarana perkeretaapian kepada
penyelenggara sarana perkeretaapian sebagaimana dimaksud pada ayat 1 berdasarkan perjanjian kerja sama antara penyelenggara prasarana
perkeretaapian dan penyelenggara sarana perkeretaapian. 3. Penyelenggara prasarana perkeretaapian bertanggung jawab kepada
pihak ketiga atas kerugian harta benda, luka-luka, atau meninggal dunia yang disebabkan oleh penyelenggaraan prasarana perkeretaapian.
4. Penyelenggara prasarana perkeretaapian bertanggung jawab terhadap petugas prasarana yang mengalami luka-luka, atau meninggal dunia
yang disebabkan oleh pengoprasian prasarana perkeretaapian. 5. Tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dihitung
berdasarkan kerugian yang nyata dialami.
6
Keputusan Menteri Perhubungan No 79 tahun 2004
Universitas Sumatera Utara
F. Metode Penelitian