Peran dan Fungsi Perkeretaapian

pemerintahan Angkatan Laut Jepang dengan nama Tetsudo-Tai yang berpusat di Bukit Tinggi, Sumatera Barat. Setelah Indonesia merdeka, 17 Agustus 1945 perkeretaapian di Sumatera Utara dikembalikan kepada DSM sampai masa dilakukan alih wewenang pada perusahaan milik Belanda kepada penguasa militer daerah Sumatera Utara 14 Desember 1957, dasar SK Panglima T dan T1 No. PMKP TS0451297. Selanjutnya mulai tanggal 29 April 1963, berdasarkan UU No. 80 Tahun 1963 jo PP 41 Tahun 1959 dengan SK MENHUB No. 37120 tanggal 17 Januari 1963 maka seluruh kereta api ex DSM menjadi bagian Djawatan Kereta Api DKA yang berpusat di Bandung. Dan sejak 2 Januari 2001 telah ditetapkan perubahan nama dari Eksploatasi menjadi Divisi Regional I Sumatera Utara selanjutnya disingkat Divre I SU. 15

B. Peran dan Fungsi Perkeretaapian

Dalam prakteknya masalah terlihat atau dirasakan oleh pengguna dan masyarakat adalah kondisi pelayanan sistem pengangkutan, seperti : kenyamanan, tarif, waktu perjalanan, waktu tunggu, aksesibilitas dan lain sebagainya. Namun jika dilihat secara detail, masalah operasional tersebut merupakan hasil interaksi penyusunan kebijakan. Dengan demikian bagaimanapun juga penyelesaian masalah pengangkutan harus dimulai dengan mengkaji kebijakan pengangkutan yang ada, yang kemudian dilanjutkan dengan menyusun program secara teknis di lapangan. 15 Data dari PT. Kereta Api Persero Divisi Regional I Sumatera Utara Thn 2009, Urusan Humas, Sejarah Singkat Perkeretaapian di Sumatera Utara. 2 September 2010 Universitas Sumatera Utara Peran pengangkutan khususnya kereta api sangat memegang peran penting dalam mengatasi permasalahan di daerah perkotaan terutama untuk membantu mengatasi kemacetan lalu lintas di wilayah perkotaan. Angkutan massal ini sangat strategis khususnya mengatasi kemacetan perkotaan yang semakin parah, disamping juga dapat menghemat waktu perjalanan dan tarifnya pun lebih murah sehingga terjangkau oleh masyarakat. Jika kita merujuk definisi pengangkutan menurut HMN Purwosutjipto: “ Pengangkutan adalah memindahkan orang atau barang dari suatu tempat ketempat yang lain dengan maksud untuk meningkatkan daya guna dan nilai” 16 Dari pengertian diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa pengangkutan tidak hanya berguna untuk orang saja tetapi juga berguna untuk barang. Dari segi pengangkutan kereta api ternyata pengangkutan ini sangat besar manfaatnya terhadap pengangkutan barang, karena dengan pengangkutan kereta api barang yang dibawa dapat dengan cepat sampai ketempat tujuan sehingga barang yang diangkut tersebut memiliki daya guna dan nilai ekonomi yang tinggi. Jika dilihat fungsi dari pengangkutan yaitu memindahkan orang atau barang dari suatu tempat lain dengan maksud untuk meningkatkan daya guna dan nilai. Peningkatan daya guna dan nilai inilah yang merupakan tujuan dari pengangkutan, yang berarti bila daya guna dan nilai barang ditempat yang baru tidak naik, maka pengangkutan suatu tindakan yang merugikan. 16 op. cit., h. 6 Universitas Sumatera Utara

C. Syarat-Syarat dan Dokumen Pengangkutan Dengan Kereta Api

Dokumen yang terkait

Tinjauan YuridisTanggungjawab PT. Kereta Api Indonesia Dalam Pengangkutan CPO PTPN IV Kebun Air Batu (Studi Pada PT. Kereta Api Medan)

2 78 98

Pemalsuan Surat Dalam Perkawinan Dihubungkan Dengan Kitab Undang – Undang Hukum Pidana Dan Undang – Undang Nomor 1 Tahun 1974

0 30 80

Kedudukan Kreditor Separatis Ditinjau dari Undang Undang Kepailitan Dikaitkan dengan Objek Hak...

0 13 3

Aspek Hukum Tentang Tanggung Jawab PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) Pada Pengangkutan Barang Di...

0 68 5

TANGGUNG JAWAB PT KERETA API INDONESIA TERHADAP PENGIRIMAN BARANG PENUMPANG (Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 Tentang Perkeretaapiaan)

0 4 48

TANGGUNG JAWAB KEPERDATAAN PT KAI DALAM PENGIRIMAN BARANG MUATAN BERDASAR UNDANG UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2007 TENTANG PERKERETAAPIAN

0 6 83

TANGGUNG JAWAB PT. KERETA API INDONESIA (Perseso) TERHADAP PENUMPANG DAN PIHAK KETIGA SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2007 TENTANG PERKERETAAPIAN (Studi Pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional II Sumatera Barat).

0 2 6

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU PADA PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN.

0 0 10

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA KORPORASI TERHADAP KECELAKAAN DI BIDANG PERKERETAAPIAN YANG DIAKIBATKAN OLEH KETIDAKLAIKAN OPERASI SARANA KERETA API DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2007.

0 0 1

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PT. KAI (PERSERO) ATAS KECELAKAAN YANG TERJADI DI PERLINTASAN KERETA API TANPA PALANG PINTU TERKAIT DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2007 TENTANG PERKERETAAPIAN.

0 0 12