3.3.6. Analisis Kristal Hasil Isolasi
3.3.6.1. Uji Kemurnian Hasil Isolasi dengan Kromatografi Lapis Tipis
Uji kemurnian kristal dilakukan dengan menggunakan kromatografi lapis tipis, dimana fase diam yang digunakan adalah Kieselgel 60 F
254
0,2 mm E.Merck.Art 554 dan fase gerak kloroform : metanol 90 : 10 vv.
Prosedur: Kristal yang diperoleh dilarutkan dengan metanol, lalu ditotolkan pada plat KLT.
1. Dimasukkan larutan fase gerak kloroform : metanol 90 : 10 vv dalam bejana
kromatografi lapis tipis yang telah dijenuhkan. Plat yang telah ditotolkan sampel dimasukkan ke dalam bejana kromatografi tersebut dan dibiarkan hingga pelarut
naik sampai batas atas yang telah ditentukan dalam plat tipis. 2.
Dikeluarkan plat dari bejana kromatografi, lalu dikeringkan dan dilihat bercak noda di bawah lampu UV, kemudian difiksasi dengan pereaksi bouchardat yang
memberikan bercak noda berwarna cokelat yang menunjukkan bahwa senyawa alkaloida positif.
3. Dikeringkan hingga terbentuk kristal. Dari kristal yang terbentuk tersebut
diperoleh 2 warna kristal dan hasil bercak noda dari KLT yang telah dilakukan diperoleh lebih dari satu bercak noda.
4. Dimurnikan dengan metanol sebanyak 3 kali, kemudian diuapkan hingga
terbentuk kristal.
Dilakukan uji kemurnian terhadap kristal yang sudah dimurnikan dengan menggunakan kromatografi lapis tipis, dengan cara :
- Dimasukkan larutan fase gerak kloroform : metanol 90 : 10 vv dalam bejana
kromatografi lapis tipis yang telah dijenuhkan. Plat yang telah ditotolkan sampel dimasukkan ke dalam bejana kromatografi tersebut dan dibiarkan hingga pelarut
naik sampai batas atas yang telah ditentukan dalam plat tipis.
- Dikeluarkan plat dari bejana kromatografi, lalu dikeringkan dan dilihat bercak
noda di bawah lampu UV, kemudian difiksasi dengan pereaksi bouchardat yang memberikan bercak noda tunggal berwarna cokelat yang menunjukkan bahwa
senyawa alkaloida positif.
3.3.6.2. Uji Reaksi Warna terhadap Kristal Hasil Isolasi dengan Pereaksi Alkaloida
Dilarutkan kristal hasil isolasi secukupnya ke dalam botolfial, lalu diteteskan menjadi 4 larutan ke dalam plat tetes.
1. Larutan pertama ditetesi dengan pereaksi Meyer memberikan larutan berwarna
kekeruhan 2.
Larutan kedua ditetesi dengan pereaksi Bouchardat memberikan endapan berwarna cokelat
3. Larutan ketiga ditetesi dengan pereaski Wagner memberikan endapan berwarna
cokelat 4.
Larutan ketiga ditetesi dengan pereaksi Dragendorf memberikan endapan berwarna putih kekuningan
3.3.6.3. Penentuan Titik Lebur
Kristal hasil isolasi yang telah murni dimasukkan ke dalam peralatan melting point apparatus, diatur temperaturnya, lalu diamati temperatur awal mulai kristal melebur
sampai kristal melebur seluruhnya.
3.3.7. Analisis Spektroskopi Kristal Hasil Isolasi