Divisi : Spermatophyta
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Solanales
Famili : Acanthaceae
Genus : Andrographis
Spesies : Andrographis paniculata Burm.f. Ness
Nama umum tumbuhan adalah sambiloto. Tumbuhan ini dikenal masyarakat Indonesia dengan nama daerah yaitu: ki oray, ki peura, takilo Sunda, bidara, sadilata, sambilata,
takila Jawa, pepaian Sumatera Yuniarti, 2008.
Untuk memperbanyak tumbuhan ini dilakukan dengan menyemai biji yang sudah tua. Daun sambiloto tumbuh tunggal dan memanjang, tersusun bersilang dan berhadapan
di batang. Ujung daunnya runcing berwaran hijau agak mengkilap, tinggi tanaman 40-90 cm. Batang tumbuhan ini berbentuk persegi empat dan rasanya pahit. Bunga tumbuhan ini
berukuran kecil berwarna putih keunguan. Buahnya memanjang dengan pangkal dan ujung buah yang tajam Nazaruddin, 2009.
2.1.3. Manfaat Tumbuhan Sambiloto
Daun tumbuhan sambiloto bermanfaat untuk menurunkan demam tinggi dan malaria. Selain itu, daun tumbuhan sambiloto berkhasiat untuk mengatasi:
- Hepatitis, infeksi saluran empedu
- Disentri basiler, tifoid, diare, influenza, radang amandel tonsilitis,
- Abses paru, radang paru pneumonia, radang saluran napas
- Bronkitis, radang ginjal akut pielonefritis akut, radang telinga
- Kencing nanah gonore, kencing manis diabetes melitus
- Tumor trofoblas trofoblas ganas, serta tumor paru
- Kanker: penyakit trofoblas seperti kehamilan anggur mola hidatidosa
- Batuk rejan pertusis, sesak napas asma
- Darah tinggi hipertensi Yuniarti, 2008.
Tumbuhan sambiloto berkhasiat sebagai obat amandel, obat asam urat, obat batuk rejan, obat diabetes melitus, obat hipertensi, hepatitis, stroke, TBC, menguatkan daya
tahan tubuh terhadap serangan flu babi dan flu burung Nazaruddin, 2009.
Selain itu, Wijayakusuma, et al. 1994 mengatakan bahwa daun tumbuhan sambiloto dapat merusak sel trophocyt dan trophoblast, berperan pada kondensasi
sitoplasma dari sel tumor, pyknosis dan menghancurkan inti sel. Dalimartha 1996 mengatakan bahwa daun tumbuhan sambiloto juga berkhasiat sebagai obat luar untuk
gatal-gatal dan untuk penawar bisa ular atau gigitan serangga lainnya. Dan menurut Sastrapradja et al. 1978 rebusan tanaman ini mempunyai sifat bakteriostatik dan
meningkatkan daya phagositosis sel darah putih.
2.1.4. Kandungan Kimia Tumbuhan Sambiloto
Daun tumbuhan sambiloto yang memiliki sifat kimiawi berasa pahit, dingin, memiliki kandungan kimia sebagai berikut: daun dan percabangannya mengandung
laktone yang terdiri dari deoksiandrografolid, andrografolid zat pahit, neoandrografolid, 14-deoksi-11-12-didehidroandrografolid
dan homoandrografolid. Terdapat juga flavonoid, alkane, keton, aldehid, mineral kalium, akarnya mengandung flavotioid,
dimana hasil isolasi terbanyaknya adalah polimetoksiflavon, andrografin, pan ikulin, mono-0-metilwithin dan apigenin-7,4-dimetileter Yuniarti, 2008.
Daun dan batang tumbuhan ini rasanya sangat pahit karena mengandung senyawa yang disebut andrographolid yang merupakan senyawa keton diterpena. Kadarnya dalam
daun antara 2,5 – 4,8 dari berat kering. Senyawa ini diduga merupakan salah satu zat aktif dari daun sambiloto yang juga banyak mengandung unsur-unsur mineral seperti
kalium, natrium dan asam kersik Wijayakusuma, et al., 1994.
2.2. Senyawa Organik Bahan Alam