Spektrofotometri Inframerah FT-IR Teknik Spektroskopi

keadaan kering atau dibuat seperti bubur dengan pelarut. Dengan penambahan pelarut eluen secara terus-menerus, masing-masing komponen akan bergerak turun melalui kolom dan pada bagian atas kolom akan terjadi kesetimbangan baru antara bahan penyerap, komponen campuran dan eluen. Setiap zona yang keluar dari kolom dapat ditampung dengan sempurna sebelum zona yang lain keluar dari kolom Yazid, 2005.

2.3.2.3. Kromatografi Kertas

Kromatografi kertas pertama sekali dikembangkan di pertengahan abad ke 19 dan kemudian digunakan untuk analisis kualitatif dan kuantitatif. Meskipun dalam beberapa tahun metode pemisahan ini digantikan dengan teknik kromatografi lapisan tipis. Fase gerak dalam kromatografi kertas terdiri dari selulosa. Mekanisme terhadap pemisahan melibatkan penyerapan pada zat terlarut pada selulosa dan pemisahan pada zat terlarut antara fase oganik bergerak dan air dalam kertas Landgrebe, 1982.

2.4. Teknik Spektroskopi

Spektroskopi adalah studi mengenai antaraksi cahaya dengan atom dan molekul. Radiasi cahaya atau elektromagnet dapat dianggap menyerupai gelombang atau korpuskular. Beberapa sifat fisika cahaya paling baik diterangkan dengan ciri gelombangnya, sedangkan sifat lain diterangkan dengan sifat partikel. Jadi, cahaya dapat dikatakan bersifat ganda.

2.4.1. Spektrofotometri Inframerah FT-IR

Spektrum inframerah suatu molekul adalah hasil transisi antara tingkat energi getaran yang berlainan. Identifikasi pita adsorbsi khas yang disebabkan oleh berbagai gugus fungsi merupakan dasar penafsiran spektrum inframerah. Frekuensi regang O-H menimbulkan pita absorpsi kuat di daerah 3350 cm -1 . Adanya pita kuat absorpsi kuat di daerah merah suatu senyawa merupakan petunjuk kuat bahwa molekul itu mengandung gugus fungsi O-H. Frekuensi regang N-H berada di daerah 3750-3000 cm -1 . Frekuensi lentur C-H berada di daerah 1475-1300 cm -1 . Frekuensi regang C=O berada di daerah 1675-1625 cm -1 . Frekuensi regang C-H pada CH 3 -, -CH 2 -, ≡C-H berada di daerah 3300- 2700 cm -1 Creswell, 1981. Untuk menafsirkan sebuah spektrum infra-merah tidak terdapat aturan yang pasti. Akan tetapi, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum mencoba menafsirkan sebuah spektrum, yaitu: a. Spektrum haruslah cukup terpisah dan mempunyai kuat puncak yang memadai. b. Spektrum harus dibuat dari senyawa yang cukup murni. c. Spektrofotometer harus dikalibrasi sehingga pita akan teramati pada panjang gelombang yang semestinya. d. Metode penanganan cuplikan harus ditentukan. Jika menggunakan pelarut, maka macam dan konsentrasi pelarut serta tebal sel harus disebutkan juga Silverstein, 1984. Dalam molekul sederhana beratom dua atau beratom tiga tidak sukar untuk menentukan jumlah dan jenis vibrasinya dan menghubungkan vibrasi-vibarasi tersebut dengan energi serapan. Tetapi untuk molekul-molekul beratom banyak, analisa jumlah dan jenis vibrasi tersebut menjadi sangat sukar, karena besarnya jumlah pusat-pusat vibrasi dan harus diperhitungkan terjadinya saling mempengaruhi interaksi beberapa pusat vibrasi. Vibrasi molekul dapat dibagi dalam dua golongan nama, yakni vibrasi regang stretching vibrations dan vibrasi lentur bending vibrations. a. Vibrasi Regang Di sini terjadi terus menerus perubahan jarak antara dua atom di dalam suatu molekul. Vibrasi regang ini ada dua macam, yaitu vibrasi regang simetris dan tak simetris. b. Vibrasi Lentur Di sini terjadi perubahan sudut antara dua ikatan kimia. Ada empat macam vibrasi lentur, yaitu vibrasi lentur dalam bidang in-plane bending yang dapat berupa vibrasi “scissoring” deformasi atau vibrasi “rocking” dan vibrasi keluar bidang out of plane bending yang dapat berupa “waging” atau berupa “twisting” Noerdin, 1985.

2.4.2. Spektrofotometri Resonansi Magnetik Inti Proton