Indonesia PWI, Asosiasi Jurnalis Indonesia AJI dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia IJTI Yosef, 2008:5-10.
II.2.1. Perspektif Jurnalistik
Untuk memahami arti jurnalistik dapat dilihat dari 3 perspektif: 1
Perspektif Tanggungjawab Sosial, jurnalistik dapat diartikan sebagai kegiatan profesional dalam mencari, menyeleksi dan menyebarluaskan informasi melalui media massa untuk
memenuhi harapan khalayak. Sebagai kegiatan profesional, jurnalistik mengandung nilai kebenaran, kejujuran dan tanggungjawab sosial. Oleh karena itu, apabila terdapat
kegiatan penyebarluasan informasi yang tidak disertai kebenaran, kejujuran dan rasa tanggungjawab, maka itu bukanlah kegiatan jurnalistik.
2 Perspektif Ilmu Pengetahuan, jurnalistik dipahami sebagai bagian dari ilmu komunikasi
yang dapat dipelajari dan dijadikan sebagai bahan kajian dalam memahami perilaku sosial manusia terkait kegiatan mencari, mengumpulkan, menyeleksi dan
menyebarluaskan informasi melalui media massa. 3
Perspektif Teknologi, jurnalistik dipahami sebagai teknologi komunikasi dan informasi dalam proses mencari, menyeleksi dan menyebarluaskan informasi kepada khalayak
melalui media massa. Dengan demikian sangat mungkin pengertian jurnalistik akan berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi terutama
terkait dengan aspek penggunaan teknologi yang mempengaruhi kecepatan, kejelasan, kemudahan dan dampak yang ditimbulkan, dan bahkan juga ditentukan atau dipengaruhi
tingkat kebudayaan dan peradaban manusia. Misalnya, ketika teknologi media massa baru sampai pada teknologi media cetak, maka ahli komunikasi tertentu mengartikan
jurnalistik itu sampai pada penyebarluasan informasi melalui surat kabar. Ternyata kemudian muncul dan berkembang teknologi audio dan audio-visual berupa
Universitas Sumatera Utara
penyebarluasan informasi melalui media elektronik seperti radio dan televisi, maka sejumlah ahli komunikasi pun menyempurnakan pengertian jurnalistik dengan dikaitkan
dengan penggunaan media massa radio dan televisi. Saat ini ternyata informasi tidak hanya disebarluaskan melalui media massa surat kabar, radio dan televisi, tetapi juga
melalui internet, sehingga muncul pula jurnalistik internet atau juga disebut dengan On Line Journalism atau Cyber Journalism Yosef, 2008: 10-12.
II.2.1. Jenis-Jenis Jurnalistik