BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Masalah
Manusia merupakan individu dan anggota masyarakat yang mempunyai berbagai macam kebutuhan. Salah satu kebutuhan yang mendasar adalah kebutuhan akan informasi.
Dengan informasi manusia dapat mengikuti peristiwa-peristiwa yang terjadi disekitarnya, menambah pengetahuan, memperluas cakrawala pandangan dan dapat pula meningkatkan
kedudukan serta perannya di dalam masyarakat. Informasi adalah hal yang sangat substansi dalam perkembangan kehidupan
masyarakat saat ini. Pesatnya perkembangan teknologi khususnya teknologi komunikasi dalam beberpa dekade terakhir ini telah menciptakan suatu masyarakat baru yaitu masyarakat
dengan tingkat selektivitas yang tinggi akan pesan-pesan yang disampaikan. Salah satu unsur terpenting dalam proses komunikasi adalah saluranmedia. Seorang komunikator dalam
proses komunikasi pastilah menggunakan unsur media sebagai alat penyampai pesan kepada komunikan. Tujuannya antara lain untuk memudahkan proses pengiriman pesan agar
komunikan dapat dengan mudah menerimanya. Pemilihan media yang tepat dalam proses komunikasi turut memberikan peranan
dalam menentukan keberhasilan komunikasi. Biasanya pemilihan media disesuaikan dengan aspek sasaran komunikasi. Sehingga proses komunikasi akan mencapai target keberhasilan
sesuai dengan yang diinginkan. Menurut Dennnis Mc Quail: “Media telah menjadi sumber dominan bukan saja bagi individu untuk memperoleh
gambaran dan citra realitas sosial, tetapi juga oleh masyarakat dan kelompok secara kolektif. Media menyuguhkan nilai-nilai dan penilaian normatif yang dibaurkan
dengan berita dan hiburan.
Media massa hadir ditengah massanya dengan menyajikan aneka pesan, namun bukan berarti semua pesan itu diterima begitu saja oleh khalayak. Khalayak memilih pesan sesuai
Universitas Sumatera Utara
dengan kebutuhannya, dihubungkan dengan ruang lingkup pengetahuan dan pengalamannya. Dengan demikian ia akan memilih pesan yang di dalamnya termuat kepentingannya atau
mendekatkan dia pada harapan-harapan pemenuhan terhadap kebutuhannya masa kini dan masa mendatang, dan mengelakkan berita atau pesan yang sama sekali tidak ada
hubungannya dengan kepentingannya. Dalam era informasi dewasa ini, berita menjadi bahan kebutuhan yang esensial bagi
kehidupan manusia. Tidak ada pilihan lain, seiring dengan arus globalisasi, berita menjadi alternatif pilihan untuk melihat situasi dunia saat ini yang penuh gejolak.
Sejalan dengan itu persaingan antara media massa khususnya surat kabar tidak dapat dielakkan lagi untuk menyuguhkan informasi lewat berita-berita yang aktual dan bermutu
yang menurut Melvin Mencher 1984: 81: Berita yang disajikan wartawan, merupakan informasi yang dapat membantu
pembacanya untuk mengetahui peristiwa yang terjadi di dunia dan disekitar dirinya. Umumnya majalah dan surat kabar menitikberatkan pada berita yang memiliki
pengaruh di dalam kehidupan, seperti berita pemerintahan, peristiwa dunia dan kegiatan bisnis.
Adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat dan arus globalisasi itu mengakibatkan kebutuhan manusia yang semakin meningkat akan informasi.
Hal ini disebabkan adanya siklus ketergantungan satu sama lainnya. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi akan menuntut manusia untuk mengadopsi apa yang
ditawarkannya yang menjadi kebutuhan manusia agar dapat mengikuti perkembangan jaman. Untuk itu surat kabar yang menjadi bagian dari media cetak harus senantiasa menampilkan
berita-berita yang berkualitas hal ini disebabkan kompleksitas hidup manusia yang cenderung mengakibatkan makin besarmya kebutuhan akan informasi, dan ini sejalan dengan ciri-ciri
dan fungsi yang dimiliki surat kabar. Sedangkan bila dilihat fungsi pers itu sendiri adalah : menyiarkan informasi to
inform, mendidik to educate, menghibur to entertaint, dan kontrol sosial control.
Universitas Sumatera Utara
Dalam suatu lembaga media massa, ada suatu bagian dari struktur organisasi yang diserahi tugas untuk menyunting naskah berita sehubungan dengan penyajiannya, bahsanya,
ejaannya, dan hal-hal lain sesuai dengan calon pembacanya misalnya jenis-jenis berita, harga berita, dan sifat berita kita mengenal bagian itu dengan sebutan redaktur.
Dalam ensiklopedia Indonesia 2864, redaksi adalah : 1.
Gaya atau susunan, bentuk atau cara menulis karangan berita atau tulisan. 2.
Nama yang diberikan kepada sekumpulan penulis, penyunting atau pengisi halaman surat kabar, majalah atau buku dengan selera yang telah menjadi
keanggotaan penerbitan itu.
3. Dalam surat kabar juga dewan yang memilih dan menentukan dimuat tidaknya
suatu berita atau tulisan.
Dilihat dari tugasnya itu redaktur dituntut untuk selalu bijaksana dalam mengedit berita sehingga di dapat suatu berita yang benar-benar menarik perhatian pembaca. Dalam
melaksanakan tugasnya banyak sekali berita yang harus di edit oleh redaktur. Media surat kabar cetak merupakan sarana komunikasi dan persuasi berbagai lapisan
masyarakat seperti, partisan politik, pemerhati budaya dan lainnya. Sebagai sarana komunikasi, media massa cetak tersebut dimanfaatkan dalam berbagai kegiatan komunikasi
untuk memberikan informasi dan pengaruh pada masyarakat luas. Kekuatannya terletak pada penyajian berita berupa gaya penulisan dan pemilihan kata-kata yang lugas dan mudah
dimengerti pembaca. Selain itu surat kabar cetak juga menonjolkan kekuatan lewat foto-foto kejadian yang menarik, grafis info, karikatur dan iklan. Kelebihan lain dari media massa
cetak juga karena sifatnya yang lama dalam arti informasi yang dipublikasikan bisa disimpan tanpa harus melakukan ‘recording’ sebagaimana dalam media massa siaran. Dengan
demikian media massa cetak bukan merupakan media komunikasi, informasi, dan persuasi yang lewat begitu saja sebagaimana yang terjadi dalam media massa siaran baik radio
maupun televisi. Informasi media massa cetak juga mempunyai kekuatan bagi kalangan tertentu,
khususnya bagi golongan berpendidikan. Mereka biasanya membutuhkan informasi dan data
Universitas Sumatera Utara
dalam bentuk cetakan yang merupakan hasil suatu observasi dan analisis yang cukup mendalam dan representatif.
Ini diperkuat oleh pendapat Kenneth Janda dan kawan-kawan 1987:337 yang menyatakan bahwa “Although more people today depend on television than on
newspaper for news, those with more education rely more on newspapers. Newspapers usually do a more thorough job of informing the public about politics.”
Pendapat senada juga disampaikan oleh William L. Rivers dan kawan-kawan 2003:307 bahwa secara umum, berdasarkan kesimpulan dari berbagai studi, orang
berpendidikan tinggi lebih menyukai media cetak atau media bacaan dibandingkan dengan media siaran; sedangkan mereka yang berpendidikan menengah kebawah lebih menyukai
televisi dan radio. Harian Tribun Medan merupakan salah satu surat kabarharian yang ada di bawah
naungan Kompas Gramedia. Harian Tribun Medan terbit perdana pada Senin 2792010, dengan harga Rp 1000,00 per eksemplar. Tribun Medan terbit dalam 24 halaman dan akan
selalu menurunkan berita-berita eksklusif dengan independensi lembaga yang kokoh tanpa terkontaminasi kepentingan-kepentingan bisnis atau politik tertentu. Tribun Medan
merupakan surat kabar Tribun ke-10 setelah Tribun Kaltim, Tribun Timur Sulawesi Selatan, Tribun Batam, Tribun Jabar, Tribun Pekanbaru, Tribun Pontianak, Tribun Manado, Tribun
Lampung, dan Tribun Jambi. Surat kabar harian yang terbit nonstop ini juga merupakan koran daerah Kompas Gramedia ke-18, yang ketika lahir belum menggunakan nama Tribun,
antara lain Serambi Indonesia Nanggroe Aceh Darusallam, Sriwijaya Pos Sumatera Selatan, Banjarmasin Post, Pos Kupang, dan Bangka Pos.
Tribun Medan membawa konsep easy reading dengan harapan informasinya dapat dengan mudah, cepat dan menyenangkan untuk diikuti oleh pembaca.
Universitas Sumatera Utara
Peneliti memilih Tribun Medan sebagai objek yang ingin diteliti karena harian Tribun Medan merupakan surat kabar baru, sehingga peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana
kualitas surat kabar Tribun Medan di mata pembaca. Dalam penelitian ini penulis memilih mahasiswa Universitas Sumatera Utara sebagai
objek penlitian karena mahasiswa merupakan orang-orang yang banyak membutuhkan atau mengkonsumsi informasi baik dari media massa elektronik maupun media massa cetak,
dalam penelitian ini khususnya media massa cetak yaitu surat kabar. Dalam hal ini penulis membatasi populasi dengan memilih mahasiswa USU program S-1 angkatan 2009-2011 dan
hanya mengambil 3 tiga fakultas saja yaitu: Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi dan Fakultas ISIP. Adapun alasan penulis memilih ketiga fakultas ini karena mahasiswa di ketiga
fakultas tersebut lebih cenderung mengkonsumsi media cetak baik karena kebutuhan akan informasi maupun karena kebutuhan untuk tugas-tugas perkuliahan. Dengan demikian
penulis beranggapan bahwa surat kabar Tribun Medan sangat berpotensi untuk menjadi target mahasiswa karena harganya yang sangat terjangkau yaitu Rp 1000,- rupiah.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti bagaimanakah persepsi mahasiswa Universitas Sumatera Utara terhadap surat kabar Tribun Medan.
I.2. Perumusan Masalah