memberikan kredit, memindahkan dana-dana dan jasa lainnya yang berlaku dalam bisnis bank”. Dengan kata lain, akuntansi perbankan dapat diartikan
sebagai akuntansi yang diaplikasikan pada perusahaan bank.
2. Fungsi, Catatan dan Proses Akuntansi Bank
Akuntansi perbankan mempunyai beberapa fungsi antara lain: a.
Catatan untuk memberikan data bagi laporan pendapatan, laporan pajak serta laporan deviden. Disamping itu, catatan akuntansi harus memberikan
informasi untuk laporan bagi manajemen, pemegang rekening dan memberikan informasi kepada masyarakat luas. Fungsi pencatatan ini
dikenal dengan istilah pembukuan. b.
Penyajian, yaitu kumpulan data mentah yang diolah menjadi suatu laporan yang informatif, akseptabel dan mudah dimengerti oleh mereka yang
berkepentingan, yang lazim disebut dengan laporan keuangan. c.
Penafsiran, yaitu menyangkut penjelasan tentang laporan keuangan untuk suatu jangka waktu tertentu. Fungsi penafsiran ini sangat penting untuk
pemanfaatan laporan sepenuhnya. Catatan akuntansi pada bank dapat dibagi dalam tiga golongan
pencatatan yaitu: a.
Catatan sementara, yaitu catatan yang berguna dalam operasi bank sehari- hari, khususnya pada saat penyeimbangan transaksi-transaksi keuangan.
b. Catatan setengah sementara, yaitu catatan yang berupa ikhtisar ikhtisar
dari catatan sementara dan mungkin berupa sumber-sumber dokumen
Universitas Sumatera Utara
yang asli. Catatan ini ditahan untuk sementara untuk keperluan referensi atau dokumentasi transaksi-transaksi tertentu.
c. Catatan permanen, yaitu catatan yang berupa jurnal dan buku besar. Jurnal
adalah catatan ayat asli atau merupakan catatan dari setiap transaksi secara kronologis. Buku besar adalah catatan ayat akhir yang mencatat satu akun.
Proses akuntansi perbankan merupakan tahap-tahap kegiatan yang dilakukan seorang akuntan atau bagian pembukuan dalam menyusun laporan
keuangan bank. Kegiatan itu meliputi: a.
Pencatatan transaksi ke dalam buku jurnal atau buku harian. b.
Pencatatan ayat jurnal yang telah diklasifikasikan kedalam buku besar. c.
Penyusunan neraca lajur. d.
Penyusunan laporan keuangan. e.
Penutupan buku besar dan pemindahan saldo-saldo ke buku besar baru. f.
Penyusunan neraca awal untuk periode akuntansi berikutnya. Dalam perusahaan bank, sistem pencatatan transaksi-transaksi
keuangan yang dianut adalah sistem tata buku berpasangan double entry system. Prinsip dalam tata buku berpasangan adalah keseimbangan yang pada
umumnya disebut dengan persamaan akuntansi.
E. Pemeriksaan Perbankan 1. Resiko Perbankan