Sehubungan dengan penjelasan diatas, maka fungsi pemeriksaan bank sangat penting karena peranan yang diharapkan dari fungsi tersebut
adalah untuk membantu semua tingkatan manajemen pada bank dalam mengamankan kegiatan operasional bank yang melibatkan dana masyarakat
yang luas. Dalam struktur bank, terlihat bahwa modal yang disetor oleh pemilik bank tidak sebanding dengan dana yang ditanamkan masyarakat pada
bank tersebut. Dari sisi ini, tampak bahwa peran dan pengamanan dana masyarakat merupakan prioritas utama terhadap pemeriksaan bank oleh
auditor.
2. Tujuan Pemeriksaan Bank
Pada awalnya maksud dan tujuan audit bank, yaitu untuk mengetahui kekayaan yang diinvestasikan oleh para pemilik modal. Namun,
sejalan dengan perkembangan zaman, konsepsi dari audit itu sendiri mengalami perkembangan. Menurut Mulyono 1999:6, tujuan audit bank
yang paling pokok adalah untuk memberikan jasa kepada pihak manajemen bank yang bersifat konstruktif dan protektif.
Sifat protektif dari kegiatan pemeriksaan bank, dapat berupa antara lain Mulyono,1999:6:
a. Pengamanan atas harta kekayaan bank, dalam pengertian disini termasuk
pula dalam pengamanan atas asset, pendapatan, biaya-biaya yang dikeluarkan bank, serta unsur ketepatan waktu dari pendapatan dan biaya
yang dikeluarkan oleh bank, karena dengan terlambatnya suatu pendapatan
Universitas Sumatera Utara
bank, maka akan rugi bunganya, selama jangka waktu tersebut dikalikan dengan nominalnya.
b. Dipatuhinya kebijakan policies manajemen bank yang telah ditetapkan
untuk menghindarkan penyimpangan-penyimpangan, baik yang dilakukan oleh pihak intern maupun ekstern bank.
c. Menjaga kebenaran dan ketepatan data administrasi. Data administrasi
yang tepat mempunyai arti yang sangat penting bagi bank, mengingat semua kegiatan perbankan berupa kegiatan administrasi, sedangkan
kegiatan yang bersifat fisik sangat kecil. d.
Menilai apakah internal kontrol yang telah ditetapkan di bank yang bersangkutan telah memadai atau tidak.
Sifat dan tujuan audit bank yang lain yaitu dalam bentuk penyampaian jasa-jasa yang konstruktif kepada manajemen bank, antara lain
berupa Mulyono,1999:7: a.
Penyampaian umpan balik untuk corrective action atas penyimpangan- penyimpangan yang ditemukan selama pelaksanaan audit tersebut.
b. Mendorong tercapainya target yang telah ditetapkan. Hal ini dapat
terlaksana karena dalam audit bank, auditor akan memeriksa dan membuat evaluasi atas berbagai kegiatan manajemen bank yang bersangkutan antara
lain Bank Environment Analysis maupun Variance Analysis. c.
Memberikan rekomendasi kepada pihak manajemen bank untuk mempertahankan kekuatan-kekuatan yang telah dimiliki dari para
Universitas Sumatera Utara
pesaingnya dan menghadapi ancaman yang mungkin muncul di masa yang akan datang.
d. Berbagai saran tertentu yang tentunya akan memberikan dampak positif
yaitu untuk meningkatkan profitabilitas dan efektivitas dari usaha bank yang bersangkutan.
F. Going Concern