Opini Audit Wajar Tanpa Pengecualian Unqualified Opinion

Berdasarkan pernyataan diatas, maka dapat diketahui secara nyata bahwa auditor mempunyai tanggung jawab untuk mengevaluasi kemampuan ekonomi suatu entitas bisnis, khususnya bank dalam penelitian ini, selain untuk memberikan opininya atas kesimpulan yang didapatkan oleh auditor selama periode pemeriksaan. Keraguan substansial yang diperoleh oleh auditor, juga merupakan salah satu pertimbangan dalam pemberian opini audit, meskipun tidak mengubah opini yang telah diberikannya sebelumnya. Arens, Elder dan Beasley 2003:68 menyatakan bahwa opini atau pendapat audit menyajikan kesimpulan auditor berdasarkan hasil dari proses audit yang telah dilakukan. Secara umum, ada empat jenis pendapat atau opini audit yang diberikan oleh auditor yaitu: wajar tanpa pengecualian unqualified opinion, wajar dengan pengecualian qualified opinion, pendapat tidak wajar adverse opinion serta tidak memberikan pendapat disclaimer opinion. Namun, pendapat wajar tanpa pengecualian, terdiri dari dua jenis laporan audit, yaitu laporan audit wajar tanpa pengecualian tanpa paragraf penjelasan standard unqualified opinion dan laporan audit wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi kalimat unqualified opinion with explanatory paragraph.

1. Opini Audit Wajar Tanpa Pengecualian Unqualified Opinion

Laporan audit dengan opini ini dapat dibagi dalam dua jenis yaitu: a. Opini audit wajar tanpa pengecualian tanpa paragraf penjelasan standard unqualified opinion. Arens, Elder dan Beasley 2003:70 menyatakan laporan audit wajar tanpa syarat dapat diterbitkan bila Universitas Sumatera Utara memenuhi beberapa kondisi-kondisi tertentu. Kondisi tersebut antara lain: • Seluruh laporan keuangan, baik neraca maupun laporan laba rugi, laporan laba ditahan dan laporan arus kas telah lengkap. • Semua aspek dari standar umum yang digunakan oleh auditor yaitu Standar Akuntansi Keuangan SAK maupun Standar Profesional Akuntan Publik SPAP, telah dipatuhi dalam penugasan audit itu. • Bukti audit yang cukup memadai telah terkumpul, dan auditor yang melakukan pemeriksaan telah melaksanakan prosedur audit dengan sedemikian rupa sehingga membuatnya mampu menyimpulkan bahwa semua standar pekerjaan lapangan telah terpenuhi. • Laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Hal ini berarti pula bahwa pengungkapan informasi yang cukup telah tercantum dalam catatan atas laporan keuangan serta bagian-bagian lainnya dari laporan keuangan. • Tidak terdapat situasi yang membuat auditor merasa perlu untuk menambahkan sebuah paragraf penjelasan atau memodifikasi kalimat dalam laporan audit. b. Opini audit wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi kalimat unqualified opinion with explanatory paragraph. Arens, Elder dan Beasley 2003:71 memberikan beberapa penyebab- penyebab utama sehingga auditor merasa perlu untuk menambahkan Universitas Sumatera Utara paragraf penjelasan dalam laporan auditnya. Penyebab-penyebab tersebut antara lain: • Tidak adanya konsistensi yang dilakukan oleh entitas atau satuan usaha dalam penerapan prinsip akuntansi yang berlaku umum. • Adanya keraguan auditor atas kemungkinan ketidakpastian atas kemampuan suatu entitas usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya going concern. • Auditor menyetujui terjadinya penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum. • Penekanan pada suatu masalah tertentu yang dihadapi oleh entitas usaha seperti kemungkinan adanya kewajiban kontigensi. • Laporan audit sebelumnya yang melibatkan auditor lainnya. Untuk keempat penyebab pertama dibutuhkan suatu paragraf penjelasan. Pada masing-masing kasus, tiga paragraf standar yang biasa diberikan oleh auditor dalam laporan auditnya tetap disertakan tanpa dibubuhi modifikasi apapun, kemudian ditambahkan sebuah paragraf penjelasan dan baru diikuti dengan paragraf pendapat. Hanya pembuatan laporan yang melibatkan auditor lain sebelumnya, yang memerlukan suatu modifikasi kalimat. Laporan ini berisi tiga buah paragraf dan keseluruhan paragraf tersebut mengalami modifikasi.

2. Opini Audit Wajar Dengan Pengecualian Qualified Opinion

Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio Likuiditas Dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Plastik Dan Kemasan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

13 139 83

Pengaruh Rasio Likuiditas, Profitabilitas Dan Solvabilitas Bank Terhadap Opini Audit Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Dibursa Efek Indonesia

2 69 84

Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap Tingkat Profitabilitas Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 55 91

Pengaruh Rasio Likuiditas, Profitabilitas, Solvabilitas, serta Ukuran KAP dan Ukuran Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 10 91

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, SOLVABILITAS TERHADAP OPINI AUDIT GOING Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas, Solvabilitas Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efe

1 7 16

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, SOLVABILITAS TERHADAP OPINI AUDIT GOING Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas, Solvabilitas Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efe

1 6 17

PENDAHULUAN Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas, Solvabilitas Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

1 8 10

Pengaruh Likuiditas dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 – 2011

0 0 12

Pengaruh Rasio Likuiditas, Profitabilitas Dan Solvabilitas Bank Terhadap Opini Audit Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Dibursa Efek Indonesia

0 0 10

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Rasio Likuiditas, Profitabilitas Dan Solvabilitas Bank Terhadap Opini Audit Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Dibursa Efek Indonesia

0 0 6