Hasil Pengujian Hipotesis ANALISIS HASIL PENELITIAN

Tabel 4.5 : Hasil Uji Multikolinearitas Correlation Matrix Constant QR BR ROA IML CAR Step 1 Constant 1.000 -.834 -.801 .072 -.215 -.603 QR -.834 1.000 .698 -.076 .222 .322 BR -.801 .698 1.000 .055 .109 .420 ROA .072 -.076 .055 1.000 -.498 -.120 IML -.215 .222 .109 -.498 1.000 -.338 CAR -.603 .322 .420 -.120 -.338 1.000 Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS data diolah Dari hasil pengujian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas antara variabel independen. Gejala multikolinearitas terjadi apabila nilai korelasi antar variabel independen lebih besar dari 0,90. Matriks korelasi diatas memperlihatkan bahwa korelasi antar variabel independen yang paling besar hanya 0,834, yang lebih kecil dari 0,90. Berdasarkan hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa variabel quick ratio, banking ratio,return on assets, interest margin of loans serta capital adequacy ratio lolos uji gejala multikolinearitas.

C. Hasil Pengujian Hipotesis

Hasil pengujian hipotesis bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel-variabel bebas terhadap opini audit. Pengujian dengan regresi logistik ditunjukkan dalam tabel- tabel di bawah berikut. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6 : Ikhtisar Pengolahan Data Case Processing Summary 60 100.0 .0 60 100.0 .0 60 100.0 Unweighted Cases a Included in Analysis Mis sing Cases Total Selected Cases Unselected Cas es Total N Percent If weight is in effect, s ee class ification table for the total number of cases. a. Dependent Variable Encoding Original Value Internal Value NGCAR GCAR 1 Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS data diolah Berdasarkan tabel 4.6 di atas, menunjukkan analisis statisik deskriptif sebagai berikut : 1. Jumlah sampel pengamatan sebanyak 60 sampel, dan seluruh sampel telah diperhitungkan ke dalam pengujian hipotesis. 2. Tidak ada variabel dependen yang dikeluarkan, dengan nilai dummy variabel untuk variabel dependen bernilai “0” untuk NGCAR, serta “1” untuk GCAR. 3. Metode yang digunakan untuk memasukkan data yaitu metode enter. Selanjutnya, variabilitas antara variabel dependen dengan variabel independen dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7 : Model Summary Model Summary Step -2 Log likelihood Cox Snell R Square Nagelkerke R Square 1 46.450a .361 .512 a Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than .001. Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS data diolah Berdasarkan tabel 4.7 di atas, maka dapat dilihat bahwa hasil analisis regresi logistik secara keseluruhan menunjukkan nilai Cox Snell R Square sebesar 0,361. Cox and Snell R Square merupakan ukuran yang mencoba meniru ukuran R 2 Menurut Ghozali 2005:219, “Nilai nagelkerke R pada multiple regression yang didasarkan pada teknik estimasi likelihood dengan nilai maksimum kurang dari satu, sehingga sulit untuk diintepretasikan. 2 dapat dinterpretasikan seperti nilai R 2 pada multiple regression”. Nilai nagelkerke R Square merupakan modifikasi dari koefisien Cox and Snell R Square, untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari nol hingga satu. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membagi nilai Cox and Snell R Square dengan nilai maksimumnya. Nilai nagelkerke R Square pada penelitian ini sebesar 0,512, menyatakan bahwa variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen sebesar 51,2, sedangkan sisanya sebesar 48,8 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini, kemungkinan seperti besarnya kantor akuntan publik, opini audit tahun Universitas Sumatera Utara sebelumnya, opinion shopping, kegagalan pembayaran hutang debt default, financial distress, dan sebagainya. Tabel 4.8 : Hasil Uji Hipotesis Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. ExpB 90.0 C.I.for EXPB Lower Upper Lower Upper Lower Upper Lower Upper Step 1a QR -.101 .056 3.244 1 .072 .904 .824 .991 BR -.099 .032 9.688 1 .002 .906 .860 .954 ROA -.429 .341 1.586 1 .208 .651 .372 1.140 IML .105 .119 .786 1 .375 1.111 .914 1.350 CAR -.276 .104 7.067 1 .008 .759 .640 .900 Constant 11.181 3.898 8.229 1 .004 71741.437 a Variables entered on step 1: QR, BR, ROA, IML, CAR. Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS data diolah Tabel 4.8 di atas memperlihatkan hasil pengujian hipotesis regresi logistik pada tingkat signifikansi 10 atau 0,1 sesuai dengan penelitian Hani,Cleary dan Mukhlasin 2003. Dari hasil pengujian hipotesis tersebut pada kolom B lower maka diperoleh model persamaan regresi logistik sebagai berikut: Y = 11.181 – 0,101 X1 – 0.099 X2 – 0,429 X3 + 0,105 X4 – 0,276 X5 Konstanta sebesar 11.181 menyatakan jika tidak memperhitungkan nilai Quick Ratio, Banking Ratio, Return on Assets, Interest Margin of Loans dan Capital Adequacy Ratio, maka kemungkinan penerimaan opini audit dengan pernyataan tentang going concern adalah sebesar 11.181. Berdasarkan tabel 4.8 di atas, dapat diperoleh hasil uji regresi logistik yang diperlukan untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel independen. Maka, hasil pengujian hipotesis adalah: Universitas Sumatera Utara H1 : Quick Ratio berpengaruh signifikan terhadap opini audit Dalam pengujian hipotesis, dasar yang melandasi adalah nilai probabilitas dengan acuan sebagai berikut: H0 : tidak terdapat pengaruh signifikan antara quick ratio dengan opini audit. H1: terdapat pengaruh signifikan antara quick ratio dengan opini audit. Pengambilan keputusan didasarkan kepada: P Probabilitas signifikansi taraf signifikansi 0,1 maka H0 ditolak, H1 diterima. P Probabilitas signifikansi taraf signifikansi 0,1 maka H0 diterima, H1 ditolak. Berdasarkan tabel 4.8, maka pada kolom signifikansi, variabel independen Quick Ratio mempunyai tingkat probabilitas signifikansi jauh dibawah 0,1, yaitu sebesar 0,072 dengan koefisien bertanda negatif sebesar 0,101. Artinya, dapat dinyatakan bahwa H1 berhasil didukung diterima, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa quick ratio berpengaruh signifikan terhadap opini audit. Tanda negatif pada koefisien regresi, menyatakan hubungan berlawanan. Artinya, semakin besar nilai quick ratio sebuah bank, maka kemungkinannya menerima opini audit dengan going concern semakin kecil. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Hani, Cleary dan Mukhlasin 2003, yang menyatakan bahwa semakin kecil nilai quick ratio sebuah bank, maka perusahaan kurang likuid sehingga tidak dapat membayar deposannya, maka opini audit harus dapat memberikan keterangan mengenai going concern, karena ada kemungkinan perusahaan bangkrut. Penelitian ini juga konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Carlson, Glezen dan Benefield 1998, yang menyatakan bahwa analisis rasio likuiditas Universitas Sumatera Utara dengan quick ratio mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan opini audit dengan going concern. H2 : Banking Ratio berpengaruh signifikan terhadap opini audit Dalam pengujian hipotesis, dasar yang melandasi adalah nilai probabilitas dengan acuan sebagai berikut: H0 : tidak terdapat pengaruh signifikan antara banking ratio dengan opini audit. H2: terdapat pengaruh signifikan antara banking ratio dengan opini audit. Pengambilan keputusan didasarkan kepada: P Probabilitas signifikansi taraf signifikansi 0,1 maka H0 ditolak, H2 diterima. P Probabilitas signifikansi taraf signifikansi 0,1 maka H0 diterima, H2 ditolak. Berdasarkan tabel 4.8, maka pada kolom signifikansi, variabel independen Banking Ratio mempunyai tingkat probabilitas signifikansi jauh dibawah 0,1, yaitu sebesar 0,002 dengan koefisien bertanda negatif sebesar 0,099. Artinya, dapat dinyatakan bahwa H2 berhasil didukung diterima, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa banking ratio berpengaruh signifikan terhadap opini audit. Tanda negatif pada koefisien regresi, menyatakan hubungan berlawanan. Artinya, semakin besar nilai banking ratio sebuah bank, maka kemungkinannya menerima opini audit dengan going concern semakin kecil. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hani, Cleary dan Mukhlasin 2003, yang menyatakan bahwa banking ratio berpengaruh tidak signifikan terhadap penerimaan opini audit dengan going concern. Namun, hubungan negatif koefisien regresi antara banking ratio dengan Universitas Sumatera Utara penerimaan opini audit dengan going concern konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Hani, Cleary dan Mukhlasin 2003, yang menyatakan bahwa semakin kecil nilai banking ratio maka perusahaan kurang likuid karena banyaknya kredit macet sehingga opini audit going concern perlu diterbitkan. H3 : Return on Assets berpengaruh signifikan terhadap opini audit Dalam pengujian hipotesis, dasar yang melandasi adalah nilai probabilitas dengan acuan sebagai berikut: H0 : tidak terdapat pengaruh signifikan antara return on assets dengan opini audit. H3: terdapat pengaruh signifikan antara return on assets dengan opini audit. Pengambilan keputusan didasarkan kepada: P Probabilitas signifikansi taraf signifikansi 0,1 maka H0 ditolak, H3 diterima. P Probabilitas signifikansi taraf signifikansi 0,1 maka H0 diterima, H3 ditolak. Berdasarkan tabel 4.8, maka pada kolom signifikansi, variabel independen Return on Assets mempunyai tingkat probabilitas signifikansi diatas 0,1, yaitu sebesar 0,208, dengan koefisien regresi bertanda negatif sebesar 0,429. Artinya dapat dinyatakan bahwa H3 tidak berhasil didukung ditolak, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa return on assets berpengaruh tidak signifikan terhadap opini audit. Tanda negatif pada koefisien regresi menyatakan hubungan berlawanan. Artinya semakin besar nilai return on assets sebuah bank ,maka kemungkinan penerimaan opini audit dengan going concern semakin kecil. Penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Hani, Cleary dan Mukhlasin 2003, yang menyatakan bahwa return on assets Universitas Sumatera Utara berpengaruh signifikan terhadap opini audit. Namun, tanda koefisien regresi negatif, sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hani, Cleary dan Mukhlasin 2003, yang menyatakan bahwa semakin kecil ROA maka kemampuan perusahaan menghasilkan laba menurun, sehingga ada keraguan mengenai going concern perusahaan. Namun, penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Almilia dan Herdiningtyas 2005, yang menyatakan bahwa ROA tidak berpengaruh signifikan dalam penilaian tingkat kesehatan bank, sedangkan hubungan koefisien regresi bertanda negatif, juga konsisten dengan penelitian ini. Penelitian ini juga konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Fanny dan Saputra 2005, seperti yang dikutip dari Eko, Indira dan Faisal 2006, yang menyatakan bahwa rata-rata nilai ROA dari 295 sampel auditee menunjukkan menunjukkan hubungan negatif, dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penerimaan opini audit. H4 : Interest margin of loans berpengaruh signifikan terhadap opini audit Dalam pengujian hipotesis, dasar yang melandasi adalah nilai probabilitas dengan acuan sebagai berikut: H0 : tidak terdapat pengaruh signifikan antara interest margin of loans dengan opini audit. H4: terdapat pengaruh signifikan antara interest margin of loans dengan opini audit. Pengambilan keputusan didasarkan kepada: Universitas Sumatera Utara P Probabilitas signifikansi taraf signifikansi 0,1 maka H0 ditolak, H4 diterima. P Probabilitas signifikansi taraf signifikansi 0,1 maka H0 diterima, H4 ditolak. Berdasarkan tabel 4.8, maka pada kolom signifikansi, variabel independen Interest margin of loans mempunyai tingkat probabilitas signifikansi diatas 0,1, yaitu sebesar 0,375 dengan koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,105. Artinya dapat dinyatakan bahwa H4 tidak berhasil didukung ditolak, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa interest margin of loans berpengaruh tidak signifikan terhadap opini audit. Koefisien regresi penelitian ini bertanda positif, yang berarti semakin tinggi IML maka kemungkinan penerimaan opini audit semakin besar. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hani,Cleary dan Mukhlasin 2003, yang menyatakan bahwa IML berpengaruh secara signifikan terhadap penerimaan opini audit dengan going concern. Namun ,koefisien regresi bertanda positif, konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Hani, Cleary dan Mukhlasin 2003, yang menyatakan bahwa semakin kecil IML, maka kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan bunga semakin kecil, sehingga kemampuan bank untuk membayar beban bunganya semakin kecil. Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Almilia dan Herdiningtyas 2005, yang menyatakan bahwa interest margin of loans, tidak berpengaruh signifikan terhadap penentuan tingkat kesehatan bank. Namun koefisien regresi positif, tidak konsisten dengan penelitian ini, karena Universitas Sumatera Utara Almilia dan Herdiningtyas menyatakan bahwa semakin kecil nilai IML, maka tingkat kesehatan bank semakin buruk. H5 : Capital Adequacy Ratio berpengaruh signifikan terhadap opini audit Dalam pengujian hipotesis, dasar yang melandasi adalah nilai probabilitas dengan acuan sebagai berikut: H0 : tidak terdapat pengaruh signifikan antara capital adequacy ratio dengan opini audit. H5 : terdapat pengaruh signifikan antara capital adequacy ratio dengan opini audit. Pengambilan keputusan didasarkan kepada: P Probabilitas signifikansi taraf signifikansi 0,1 maka H0 ditolak, H5 diterima. P Probabilitas signifikansi taraf signifikansi 0,1 maka H0 diterima, H5 ditolak. Berdasarkan tabel 4.8, maka pada kolom signifikansi, variabel independen Capital Adequacy Ratio CAR mempunyai tingkat probabilitas signifikansi jauh dibawah 0,1, yaitu sebesar 0,004 dengan koefisien bertanda negatif sebesar 0,276. Artinya, dapat disimpulkan bahwa H5 berhasil didukung diterima, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa CAR berpengaruh signifikan terhadap opini audit. Tanda negatif pada koefisien regresi, menyatakan hubungan berlawanan. Artinya, semakin besar nilai CAR sebuah bank, maka kemungkinannya menerima opini audit dengan going concern semakin kecil. Penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Hani,Cleary dan Mukhlasin 2003, yang menyatakan bahwa CAR berpengaruh Universitas Sumatera Utara tidak signifikan terhadap penerimaan opini audit. Tanda negatif pada koefisien regresi juga tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Hani, Cleary dan Mukhlasin 2003, yang menyatakan bahwa semakin kecil nilai CAR, maka kemungkinan bank tidak mampu membayar kembali dana yang disimpan deposannya semakin rendah. Namun, penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Almilia dan Herdiningtyas 2005, yang menyatakan bahwa rasio CAR berpengaruh signifikan terhadap penentuan tingkat kesehatan bank, demikian juga untuk koefisien regresi bertanda negatif, konsisten dengan penelitian ini, artinya semakin rendah CAR, maka kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin besar.

D. Pembahasan Hasil Analisis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio Likuiditas Dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Plastik Dan Kemasan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

13 139 83

Pengaruh Rasio Likuiditas, Profitabilitas Dan Solvabilitas Bank Terhadap Opini Audit Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Dibursa Efek Indonesia

2 69 84

Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap Tingkat Profitabilitas Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 55 91

Pengaruh Rasio Likuiditas, Profitabilitas, Solvabilitas, serta Ukuran KAP dan Ukuran Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 10 91

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, SOLVABILITAS TERHADAP OPINI AUDIT GOING Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas, Solvabilitas Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efe

1 7 16

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, SOLVABILITAS TERHADAP OPINI AUDIT GOING Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas, Solvabilitas Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efe

1 6 17

PENDAHULUAN Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas, Solvabilitas Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

1 8 10

Pengaruh Likuiditas dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 – 2011

0 0 12

Pengaruh Rasio Likuiditas, Profitabilitas Dan Solvabilitas Bank Terhadap Opini Audit Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Dibursa Efek Indonesia

0 0 10

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Rasio Likuiditas, Profitabilitas Dan Solvabilitas Bank Terhadap Opini Audit Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Dibursa Efek Indonesia

0 0 6