b. Anggaran atau ukuran prestasi pemilik satuan usaha
c. Standar Akuntansi Keuangan SAK
Pada umumnya auditor yang bekerja di instansi pajak, di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan BPPK, dan Badan
Pemeriksa Keuangan BPK menggunakan kriteria undang- undang, prinsip akuntansi yang berlaku umum dan peraturan-
peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah, perusahaan swasta, Badan Usaha Milik Negara,Badan Uasaha Milik Swasta, serta
instansi pajak yang terkait. Jadi, kriteria yang dipakai dalam suatu audit tergantung kepada tujuan audit yang bersangkutan.
5.
Penyampaian hasil kepada pihak yang berkepentingan.
Penyampaian hasil ini dilakukan dengan secara tertulis dalam bentuk laporan audit audit report yang merupakan
penyampaian hasil-hasil temuan kepada para pemakai laporan. Laporan yang satu dapat berbeda dengan laporan lainnya, tetapi
pada dasarnya semuanya harus mampu menyampaikan kepada pihak yang berkepentingan seberapa jauh tingkat kesesuian dari
informasi yang sedang mereka periksa dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.
B. Jenis Audit
Menurut Arthur W. Holmes seperti yang dikutip dari Karni 2000:3, sekitar tahun 1960-an, “ Audit dikelompokan menjadi general audit dan
Universitas Sumatera Utara
special audit. General audit adalah pemeriksaan terhadap laporan keuangan, dan audit yang lain termasuk dalam special audit”.
Audit yang dilakukan auditor atau profesi akuntan sangat banyak macamnya, antara lain audit operasional, audit manajemen, audit kinerja, financial
audit, fraud and forensic audit, quality audit, tax audit, compliance audit, banking audit dan internal control system audit.
Berdasarkan tujuan atau objektif, audit dapat dikelompokan menjadi beberapa macam audit, antara lain:
1. Compliance Audit, antara lain financial audit, legal audit, fraud and
forensic audit. 2.
Recommendation, antara lain operational audit, management audit, internal control system audit.
3. Quality Assurance, antara lain evaluated audit dan quality audit.
Menurut Agoes 1999:25, ditinjau dari luasnya pemeriksaan, audit bisa dibedakan atas pemeriksaan umum dan pemeriksaan khusus.
1. General Audit Pemeriksaan Umum
Suatu pemeriksaan umum atas laporan keuangan yang dilakukan oleh kantor akuntan publik yang independen, dengan tujuan untuk bisa
memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan. Pemeriksaan tersebut harus dilakukan sesuai dengan Standar
Profesional Akuntan Publik SPAP, dan memperhatikan kode etik akuntan Indonesia yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
2. Special Audit Pemeriksaan Khusus
Universitas Sumatera Utara
Suatu pemeriksaan khusus atau terbatas sesuai dengan permintaan auditor, yang dilakukan oleh kantor akuntan publik yang independen dan
pada akhir pemeriksaannya auditor tidak perlu memberikan pendapat terhadap kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan. Pendapat yang
diberikan terbatas pada pos atau masalah tertentu yang diperiksa, karena prosedur audit yang dilakukannya terbatas.
Menurut Mulyadi 2002:10, audit dapat dikelompokan menjadi tiga jenis yaitu audit laporan keuangan, audit kepatuhan dan audit operasional.
1. Audit Laporan Keuangan Financial Statement Audit Audit laporan keuangan adalah audit yang dilakukan oleh auditor
independen terhadap laporam keuangan yang disajikan oleh kliennya untuk menyatakan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan
tersebut. Dalam audit laporan keuangan ini, auditor independen menilai kewajaran laporan keuangan atas dasar kesesuaiannya dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum. Hasil pemeriksaan dalam laporan keuangan tersebut disajikan dalam bentuk tertulis berupa laporan audit.
Laporan ini dibagikan kepada para pemakai informasi keuangan seperti pemegang saham, kreditur dan pihak lain yang berkepentingan.
2. Audit Kepatuhan Compliance Audit Audit kepatuhan adalah audit yang tujuannya untuk menentukan apakah
yang diaudit sesuai dengan kondisi atau peraturan tersebut. Hasil audit kepatuhan biasanya dilaporkan kepada pihak yang berwenang membuat
kriteria. Audit kepatuhan banyak dijumpai dalam pemerintahan. 3. Audit Operasional Operational Audit
Universitas Sumatera Utara
Audit operasional merupakan suatu review secara sistematik terhadap kegiatan organisasi, atau bagian dari organisasi dalam hubungannya
dengan tujuan tertentu. Tujuan audit operasional adalah mengevaluasi kinerja, mengidentifikasi kesempatan untuk peningkatan serta membuat
rekomendasi untuk tindakan lebih lanjut. Perbedaan dari masing-masing jenis audit tersebut dapat dilihat
pada gambar berikut ini:
Gambar 2.1 : Perbedaan Jenis Audit
Sumber: Mulyadi,2002:10
JENIS AUDIT
Audit Laporan Keuangan
Audit Kepatuhan
Audit Operasional
Kriteria yang digunakan adalah
prinsip akuntansi berlaku umum
Laporan audit berisi pendapat auditor atas
kesesuaian laporan keuangan dengan
prinsip akuntansi berlaku umum
Kriteria yang digunakan adalah
kebijakan, peraturan dan perundangan
Kriteria yang digunakan adalah
tujuan tertentu organisasi
Laporan audit berisi pendapat auditor atas
kepatuhan perorangan atau organisasi terhadap
kebijakan perundangan dan peraturan
Laporan audit berisi rekomendasi atas
perbaikan aktivitas operasional organisasi
Universitas Sumatera Utara
C. Opini Audit