Uji Asumsi Klasik ANALISIS HASIL PENELITIAN

yang dimilikinya. Nilai standar deviasi sebesar 6,10 menunjukkan bahwa tidak terdapat sampel yang mempunyai nilai rasio kecukupan modal yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier. Rentang nilai range, senilai 29,36 menunjukkan bahwa data yang digunakan dalah penelitian ini bersifat heterogen, karena perbedaan nilai antara nilai maksimal dan minimal yang cukup besar.

B. Uji Asumsi Klasik

1. Menguji Model Fit Overall Model Fit Test Uji asumsi klasik pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menguji apakah model regresi yang dibuat adalah fit dengan data penelitian. Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai –2 LL awal dengan – 2 LL akhir pada penelitian. Tabel ini menunjukkan hasil –2 log likelihood awal pada block number = 0, adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 : Nilai –2 Log Likelihood -2 LL Awal Iteration Historya,b,c Iteration -2 Log likelihood Coefficients Constant Constant Step 0 1 73.332 -.800 2 73.304 -.847 3 73.304 -.847 a Constant is included in the model. b Initial -2 Log Likelihood: 73.304 c Estimation terminated at iteration number 3 because parameter estimates changed by less than .001. Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS data diolah Universitas Sumatera Utara Sedangkan nilai –2 log likelihood -2 LL akhir akhir pada block number =1, disajikan pada tampilan tabel di bawah ini: Tabel 4.3 : Nilai –2 log likelihood -2 LL akhir Iteration Historya,b,c,d Iteration -2 Log likelihood Coefficients Constant QR BR ROA IML CAR Constant Step 1 1 52.152 5.992 -.059 -.056 -.147 .028 -.126 2 47.155 9.417 -.088 -.084 -.290 .067 -.221 3 46.472 10.905 -.099 -.096 -.398 .097 -.266 4 46.450 11.171 -.101 -.099 -.428 .105 -.275 5 46.450 11.181 -.101 -.099 -.429 .105 -.276 6 46.450 11.181 -.101 -.099 -.429 .105 -.276 a Method: Enter b Constant is included in the model. c Initial -2 Log Likelihood: 73.304 d Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than .001. Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS data diolah Dari tabel 4.2 dan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa nilai –2 log likelihood awal-2 LL awal pada block number = 0, yaitu model yang hanya memasukkan konstanta yang dapat dilihat pada step 3, mengalami penurunan nilai dari 73.332 pada step 1, menjadi 73.304 pada akhir step 3. Lalu, pada tabel selanjutnya, dapat dilihat –2 LL akhir dengan block number = 1. Nilai –2 log likelihood pada tabel 4.3 ini, mengalami perubahan setelah masuknya beberapa variabel independen pada model penelitian. Akibatnya, nilai –2 LL akhir pada step 6 menunjukkan nilai 46.650. Dari penjelasan di atas, maka dapat diketahui perbandingan antara –2 LL awal pada block number =0, yaitu sebesar 73.304, dengan nilai –2 LL akhir pada block number =1, yaitu sebesar 46.650. Menurut Ghozali Universitas Sumatera Utara 2005:219, penurunan nilai –2 log likelihood menunjukkan bahwa model penelitian ini dinyatakan fit. Artinya, penambahan variabel-variabel bebas yaitu Quick Ratio, Banking Ratio, Return on Assets, Interest Margin of Loans dan Capital Adequacy Ratio ke dalam model penelitian akan memperbaiki model fit penelitian ini. 2. Menguji Kelayakan Model Regresi Untuk menilai kelayakan model regresi yang digunakan dapat dilihat dari nilai Hosmer and Lemeshow test, seperti yang disajikan pada tabel di bawah ini: Tabel 4.4 : Hosmer and Lemeshow Test Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square df Sig. 1 3.165 8 .924 Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test OPINI = NGCAR OPINI = GCAR Total Observed Expected Observed Expected Observed Step 1 1 6 5.952 .048 6 2 6 5.746 .254 6 3 5 5.594 1 .406 6 4 6 5.499 .501 6 5 5 5.185 1 .815 6 6 4 4.640 2 1.360 6 7 4 3.961 2 2.039 6 8 4 3.223 2 2.777 6 9 1 1.572 5 4.428 6 10 1 .629 5 5.371 6 Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS data diolah Universitas Sumatera Utara Dari tabel uji Hosmer and Lemeshow test menunjukkan bahwa besarnya nilai statistik chi-square sebesar 3,165 dengan probabilitas signifikansi 0,924 yang nilainya jauh diatas 0,1. Menurut Ghozali 2005:219, apabila nilai signifikansi diatas 0,1, maka hipotesis nol yang ada pada penelitian tidak dapat ditolak, artinya model penelitian mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya. Dari tabel kontijensi untuk uji Hosmer and Lemeshow, dapat dilihat bahwa dari 10 langkah pengamatan untuk pemberian opini audit dengan going concern GCAR, maupun opini audit non going concern NGCAR, nilai yang diamati maupun nilai yang diprediksi, tidak mempunyai perbedaan yang terlalu ekstrim. Ini menunjukkan bahwa model regresi logistik yang digunakan dalam penelitian ini, mampu memprediksi nilai observasinya. 3. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas adalah situasi adanya korelasi antara variabel- variabel independen antara yang satu dengan lainnya. Dalam hal ini kita sebut variabel- variabel bebas ini tidak ortogonal. Variabel- variabel bebas yang bersifat ortogonal adalah variabel bebas yang memiliki nilai korelasi diantaranya sama dengan nol. Dalam penelitian ini, gejala multikolinearitas, dilihat dari nilai korelasi antar variabel bebas yang terdapat dalam matriks korelasi. Hasil uji gejala multikolinearitas disajikan pada tabel 4.5 berikut. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5 : Hasil Uji Multikolinearitas Correlation Matrix Constant QR BR ROA IML CAR Step 1 Constant 1.000 -.834 -.801 .072 -.215 -.603 QR -.834 1.000 .698 -.076 .222 .322 BR -.801 .698 1.000 .055 .109 .420 ROA .072 -.076 .055 1.000 -.498 -.120 IML -.215 .222 .109 -.498 1.000 -.338 CAR -.603 .322 .420 -.120 -.338 1.000 Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS data diolah Dari hasil pengujian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas antara variabel independen. Gejala multikolinearitas terjadi apabila nilai korelasi antar variabel independen lebih besar dari 0,90. Matriks korelasi diatas memperlihatkan bahwa korelasi antar variabel independen yang paling besar hanya 0,834, yang lebih kecil dari 0,90. Berdasarkan hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa variabel quick ratio, banking ratio,return on assets, interest margin of loans serta capital adequacy ratio lolos uji gejala multikolinearitas.

C. Hasil Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio Likuiditas Dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Plastik Dan Kemasan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

13 139 83

Pengaruh Rasio Likuiditas, Profitabilitas Dan Solvabilitas Bank Terhadap Opini Audit Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Dibursa Efek Indonesia

2 69 84

Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap Tingkat Profitabilitas Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 55 91

Pengaruh Rasio Likuiditas, Profitabilitas, Solvabilitas, serta Ukuran KAP dan Ukuran Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 10 91

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, SOLVABILITAS TERHADAP OPINI AUDIT GOING Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas, Solvabilitas Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efe

1 7 16

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, SOLVABILITAS TERHADAP OPINI AUDIT GOING Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas, Solvabilitas Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efe

1 6 17

PENDAHULUAN Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas, Solvabilitas Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

1 8 10

Pengaruh Likuiditas dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 – 2011

0 0 12

Pengaruh Rasio Likuiditas, Profitabilitas Dan Solvabilitas Bank Terhadap Opini Audit Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Dibursa Efek Indonesia

0 0 10

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Rasio Likuiditas, Profitabilitas Dan Solvabilitas Bank Terhadap Opini Audit Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Dibursa Efek Indonesia

0 0 6