Stres Kerja URAIAN TEORITIS

C. Stres Kerja

Menurut Nimran dalam Siregar,2006:17, ada beberapa alasan mengapa masalah stres yang berkaitan dengan organisasi perlu diselesaikan pada saat ini. Diantaranya adalah : a. Masalah stres adalah masalah yang akhir-akhir ini sering dibicarakan, dan posisinya sangat penting dalam kaitannya dengan produktifitas kerja karyawan. b. Selain dipengaruhi oleh faktor-faktor yang bersumber dari luar organisasi, stres juga banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berasal dari dalam organisasi. Oleh karena itu, perlu disadari dan dipahami keberadaannya. c. Pemahaman akan sumber-sumber stres yang disertai dengan pemahaman terhadap cara-cara mengatasinya, adalah penting sekali bagi karyawan dan siapa saja yang terlibat dalam organisasi demi kelangsungan organisasi yang sehat dan efektif. d. Individu pasti merupakan bagian dari satu atau beberapa organisasi, baik sebagai atasan maupun sebagai bawahan, pernah mengalami stres meskipun dalam taraf yang amat rendah. e. Zaman kemajuan di segala bidang seperti sekarang ini menuntut manusia untuk mempunyai kinerja yang lebih baik. Peralatan kerja yang semakin modern dan efisien, dan di lain pihak beban kerja pada satuan organisasi juga semakin bertambah sehingga menuntut energi karyawan lebih besar dari sebelumnya. Dampak dari fenomena ini adalah stres kerja yang meningkat. Spielberg dalam Imatama,2006:17 mengatakan bahwa stres adalah tuntutan-tuntutan eksternal yang mengenai seseorang, misalnya obyek-obyek dalam lingkungan atau stimulus yang secara obyektif adalah berbahaya. Stres juga bisa diartikan sebagai tekanan, ketegangan, atau gangguan yang tidak menyenangkan yang berasal dari luar diri seseorang. 1. Pengertian Stres Menurut Imatama dalam Siregar,2006:18 untuk melihat gejala stres di tempat kerja terdapat beberapa faktor -faktor antara lain: a. kepuasan kerja rendah b. kinerja yang menurun c. tidak mempunyai semangat kerja d. komunikasi tidak berjalan dengan baik e. melakukan tugas-tugas yang tidak produktif f. kurangnya kreatifitas Siagian 2003:300 mengatakan bahwa stres merupakan kondisi ketegangan yang berpengaruh terhadap emosi, jalan pikiran, dan kondisi fisik seseorang. Stres merupakan suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seseorang dimana karyawan terpaksa memberikan tanggapan melebihi kemampuan penyesuaian dirinya terhadap suatu tuntutan eksternal lingkungan Siregar,2006:19. 2. Pengertian Stres Kerja Luthans dalam Siregar,2006:19 mendefenisikan bahwa : Stres sebagai suatu tanggapan dalam menyesuaikan diri yang dipengaruhi oleh perbedaan individu dan proses psikologis, sebagai konsekuensi dari tindakan lingkungan, situasi atau peristiwa yang terlalu banyak mengadakan tuntutan psikologis dan fisik seseorang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa stres kerja timbul karena tuntutan lingkungan dan tanggapan setiap individu dalam mengahadapinya dapat berbeda. Masalah stres kerja penting diamati di dalam organisasi perusahaan sejak mulai timbulnya tuntutan untuk efisiensi dan efektifitas di dalam pekerjaan. Alasannya sepenuhnya bersifat bisnis. Perusahaan menginginkan kepuasan konsumen untuk meningkatkan keuntungan. Semakin baik pelayanan yang diberikan akan mengakibatkan aliran dana yang masuk. Stres kerja disebabkan adanya ketidakseimbangan antara karakteristik kepribadian karyawan dengan karakteristik aspek-aspek pekerjaannya dan dapat terjadi pada semua kondisi pekerjaan, adanya beberapa atribut tertentu mampu mempengaruhi daya tahan stres seorang karyawan. Stres kerja karyawan perlu dikelola oleh seorang pimpinan perusahaan, agar potensi-potensi yang merugikan perusahaan dapat diatasi. Pimpinan dan manager juga menginginkan hal yang terbaik , kesejahteraan bagi karyawannya didalam maupun diluar tempat kerja. Stres adalah suatu kondisi keterangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seseorang. Karyawan yang mengalami stres menjadi nervous dan merasakan kekuatiran akut. Karyawan sering menjadi marah-marah, agresif, tegang , dan memperhatikan sikap yang tidak bekerjasama. Menurut Ghani 2003:119 Stres kerja yaitu kondisi kejiwaan seseorang yang dihadapkan kepada permasalahan berkaitan dengan keinginan , terget , dan sasaran yang hasilnya belum pasti atau tidak sesuai dengan harapan. 3. Kategori Penyebab Stres Kerja Menurut Handoko 2000:200-201 kondisi-kondisi yang menyebabkan stres disebut dengan istilah stressors. Stres bisa disebabkan oleh satu stessor, biasanya karyawan mengalami stres karena kombinasi beberapa stressors. Ada dua kategori penyebab stres, yaitu on-the-job dan off-the- job . Hampir setiap situasi pekerjaan mampu menyebabkan stres tergantung pada reaksi karyawan. Misalnya, seorang karyawan akan dengan mudah menerima dan mempelajari prosedur kerja baru, sedangkan seorang karyawan lain tidak atau bahkan menolaknya. Beberapa kondisi kerja sering menyebabkan stres bagi karyawan. Penyebab-penyebab stres “on the job” yaitu : a. Beban kerja yang berlebihan b. Tekanan atau desakan waktu c. Buruknya kualitas supervisi d. Iklim politis yang tidak aman e. Umpan balik tentang pelaksanaan kerja yang tidak memadai f. Wewenang yang tidak cukup untuk melaksanakan tanggung jawab g. Kemenduaan peranan role ambiguity h. Frustasi i. Konflik antar pribadi dan antar kelompok j. Perbedaan antara nilai-nilai perusahaan dan karyawan Stres karyawan juga dapat disebabkan masalah-masalah yang terjadi di luar perusahaan. Penyebab-penyebab stres “off-the-job” antara lain: a. Kekuatiran finansial b. Masalah-masalah yang bersangkutan dengan anak c. Masalah-masalah fisik d. Masalah-masalah perkawinan e. Masalah-masalah pribadi lainnya, seperti kematian sanak saudara 4. Gejala Adaptasi Umum Selye dalam Siregar,2006:21 menyebutkan bahwa ada 3 tiga tingkatan yang berbeda dari respon atau tanggapan seseorang terhadap stres yaitu alarm alarm, perlawanan resistance, dan peredaan exhaustion. Pertama, tahap peringatan dini atau alarm, tahapan ini merupakan awal dari reaksi tubuh saat menyadari adanya suatu tekanan atau stres. Reaksi awal pada umumnya terjadi dalam bentuk suatu pesan biokimia yang ditandai dengan gejala seperti otot menegang, tekanan darah ,meningkat, denyut jantung meningkat dan sebagainya.Kemudian apabila stres terus berlanjut, maka tahap selanjutnya terjadi tahap kedua yaitu tahap perlawanan. Tahapan ini ditandai dengan adanya gejala, ketegangan, kegelisahan, kelesuan dan sebagainya yang menandakan seseorang sedang melakukan perlawanan terhadap stres. Perlawanan terhadap stres sering menimbulkan terjadinya kecelakaan, pengambilan keputusan yang kurang baik dan sakit-sakitan. Setelah tahap kedua terdapat tahap peredaan ditandai dengan runtuhnya tingkat perlawanan. Pada tahapan ini akan muncul berbagai macam penyakit seperti, tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, penyakit gula darah, dan sebagainya. Menurut Ghani 2003:119 seseorang mengalami stres dapat dilihat dari tanda-tanda , di antaranya adalah: 1. Gejala fisik : sakit kepala headache, tekanan darah naik, dan serangan jantung 2. Gejala psikologis : sulit tidur , mimpi buruk, depresi , kerja gelisah tak bergairah , bingung, mudah tersinggungimpulsif, dan gejala depresi lainnya. 3. Gejala prilaku : membolos , uring-uringan, produktivitas turun, dan sering membuat kekeliruankesalahan kerja. 5. Dampak Stres Kerja Pada Karyawan Pengaruh stres kerja bisa menguntungkan dan bisa merugikan bagi karyawan. Pengaruh yang menguntungkan diharapkan akan memacu karyawan untuk dapat menyelesaikan pekerjaan dengan bersemangat sebaik-baiknya. Usaha mengatasi stres dapat berupa perilaku melawan stres fight atau berdiam diri freeze. Reaksi ini biasanya dilakukan secara bergantian, tergantung situasi dan bentuk stres. Perubahan seperti ini di tempat kerja merupakan gejala individu yang mengalami stres, antara lain: a. Bekerja melewati batas kemampuan b. Keterlambatan masuk kerja c. Tingkat absensi yang meningkat d. Kesulitan membuat keputusan e. Kesalahan yang fatal f. Kelalaian menyelesaikan pekerjaan g. Lupa dengan janji yang dibuat h. Kesulitan berhubungan dengan orang lain i. Kerisauan tentang kesalahan yang dibuat j. Menunjukkan gejala fisik seperti pada alat pencernaan, tekanan darah tinggi, dan radang pernafasan. 6. Dampak Stres Kerja Pada Perusahaan Towner 2002:2-8 menyebutkan kerugian finansial yang akan diterima perusahaan akibat stres kerja karyawan antara lain : absen karena sakit, mengurangi efektivitas karena bekerja tidak berfungsi 100 persen kapasitaas , waktu manajemen berkurang karena kehilangan peran karyawan dalam rencana manajemen, pengaruh pada karyawan lainnya yang terbebani pekerjaan karyawan yang absen, pengunduran diri dan perekrutan yang membutuhkan latihan dan pengembangan , kecelakaan dan kesalahan ditempat kerja, tuntutan hukum. Schuller dalam Siregar,2006:23 mengidentifikasi beberapa perilaku negatif karyawan yang berpengaruh terhadap organisasi atau perusahaan. Secara singkat beberapa dampak negative yang ditimbulkan oleh stres kerja dapat berupa : a. Terjadinya hambatan baik dalam manajemen maupun operasional b. Mengganggu kenormalan aktivitas kerja c. Menurunkan tingkat produktivitas d. Menurunkan pemasukan dan keuntungan perusahaan. Kerugian finansial dialami perusahaan disebabkan ketidakseimbangan antara produktivitas dengan biaya yang dikeluarkan untuk membayar gaji, tunjangan, dan fasilitas lainnya. 7. Mengelola Stres Kerja Karyawan Mengatasi stres dapat dilakukan melalui dua pendekatan antara lain pendekatan individu dan pendekatan organisasi. Pendekatan individu penting dilakukan karena stres dapat mempengaruhi kehidupan, kesehatan, produktivitas, dan penghasilan. Pendekatan organisasi karena alasan kemanusiaan dan juga karena pengaruhnya terhadap prestasi semua aspek dari organisasi dan efektivitas organisasi secara keseluruhan. Perbedaan penanggulangan stres antara pendekatan individu dengan pendekatan organisasi tidak dibedakan secara tegas, pengurangan stres dapat dilakukan pada tingkat individu, organisasi, maupun kedua-duanya. Tabel 2.1 Siregar,2006:24 berikut ini menyajikan dua pendekatan dalam menanggulangi stres. Tabel 2.2 Penanggulangan Stres Secara Individual dan Organisasi Secara Individual Secara Organisasi - Meningkatkan keimanan - Melakukan perbaikan iklim organisasi - Melakukan meditasi dan pernafasan - Melakukan perbaikan terhadap lingkungan fisik - Melakukan kegiatan olah raga - Menyediakan sarana olah raga - Melakukan relaksasi - Melakukan analisis dan kejelasan tugas - Dukungan sosial dari teman-teman dan keluarga - Mengubah struktur dan proses organisasi - Menghindari kebiasaan rutin yang membosankan - Meningkatkan partisipasi dalam proses pengambilan keputusan - Melakukan restrukturisasi tugas - Menerapkan konsep Siagian 2003:302-303 mengatakakan bahwa ada berbagai langkah yang dapat diambil untuk mengatasi stres kerja karyawan, yaitu : a. Merumuskan kebijakan manajemen dalam membantu para karyawan menghadapi berbagai stres. b. Menyampaikan kebijaksanaan tersebut kepada seluruh karyawan sehingga mereka mengetahui kepada siapa mereka dapat meminta bantuan dan dalam bentuk apa jika mereka menghadapi stres. c. Melatih para manajer dengan tujuan agar mereka peka terhadap timbulnya gejala-gejala stres di kalangan para bawahannya dan dapat mengambil langkah-langkah tertentu sebelum stres itu berdampak negatif terhadap prestasi kerja para bawahannya. d. Melatih para karyawan mengenali dan menghilangkan sumber-sumber stres. e. Membuka jalur komunikasi dengan para karyawan sehingga mereka benar-benar diikutsertakan untuk mengatasi stres yang dihadapinya. f. Memantau terus-menerus kegiatan organisasi sehingga kondisi yang dapat menjadi sumber stres dapat diidentifikasikan dan dihilangkan secara dini. g. Menyempurnakan rancang bangun tugas dan tata ruang kerja sedemikian rupa sehingga berbagai sumber stres yang berasal dari kondisi kerja dapat dielakkan. h. Menyediakan jasa bantuan bagi para karyawan apabila mereka sempat mengahadapi stres. Rivai 2004:518 mengatakan bahwa langkah pertama dari program penanggulangan stres ialah mengakui bahwa stres itu ada, sehingga langkah tersebut masih tetap di dalam batas yang dapat ditolerir. Dua program cikal bakal manajemen stres yang sering digunakan ialah klinis dan keorganisasian. Yang pertama diprakarsai oleh perusahaan dan memusatkan perhatian atas masalah –masalah individu . Yang berikutnya menyangkut unit atau kelompok dalam angkatan kerja dan memusatkan perhatian atas masalah-masalah kelompok atau organisasi secara keseluruhan. 1. Program klinis Program ini penanggulangannya didasarkan atas pendekatan medis tradisional. Beberapa unsur dari program tersebut mencakup : diagnosis, pengobatan treatment, penyaringan screening, pencegahan prevention. Program klinis harus ditangani oleh orang yang berwenang jika dimaksudkan untuk menghasilkan mamfaat. Kepercayaan dan rasa hormat harus ditanamkan untuk memanfaatkannya. 2. Program keorganisasian Program keorganisasian ditujukan lebih luas meliputi seluruh karyawan. Kadang-kadang program ini merupakan perluasan program klinis. Program tersebut sering didorong oleh masalah- masalah yang ditemukan dalam kelompok atau suatu unit, atau oleh perubahan penangguhan seperti relokasi pabrik, dan sebagainya. Termasuk dalam daftar program semacam itu ialah manajemen berdasarkan sasaran management by objectives , program pengembangan organisasi, pengayaan pekerjaan , perancangan kembali struktur organisasi, pembentukan kelompok kerja otonom, pembentukan jadwal kerja variabel, penyediaan fasilitas kesehatan karyawan. 3. Penanggulangan secara mandiri a. Tenang , ambil nafas panjang dan cobalah untuk santai dan tenangkan diri. b. Kenali permasalahan, coba kenali akar permasalahnnya , apa yang membuat diri resah. c. Terapi, ikutilah kegiatan sosial sehingga dapat menghindari permasalahan sejenak. d. Hadapilah , sebaiknya dihadapi dan selesaikan agar tidak mengganggu lagi. e. Atur jadwal, buat jadwal yang harus diprioritaskan lebih dahulu dan tentukan mana yang dapat ditunda. Perkecil peluang untuk timbulnya stres dengan mempersibuk diri sendiri. f. Diskusi, diskusikan masalah yang menyebabkan timbulnya stres dengan atasan atau psikolog. g. Curhat , ceritakan masalah yang dihadapi pada keluarga atau pasangan. h. Keseimbangan , stres muncul karena terlalu fokus pada pekerjaan, bagilah waktu antara pekerjaan dan keluarga. Melakukan hal-hal bersama keluarga akan membuat kembali segar. i. Memahami tugas dan kewajiban sebagai karyawan, mungkin inilah yang jelas-jelas akan mengurangi stres yang dialami di tempat kerja. j. Kekuatan yang bersumber dari dalam diri sendiri berupa : keberanian menerima cobaan dengan berdo’a ; ikhlas menerima akan membantu menyelesaikan masalah ; mampu mengendalikan perasaan ; lebih mementingkan kesehatan badan ; mampu sebagai pendengar yang baik ; mendengar keluhan orang ; mampu menempatkan diri sebagai sahabat bagi orang yang sedang menghadapi musibah; mengupayakan mendapat dukungan dari keluarga dalam menghadapi berbagai masalah ; mampu menyelesaikan setiap masalah selangkah demi selangkah ; bilamana perlu mengubah filosofi kehidupan ; selalu positif thinking ; selalu bersyukur bilamana menghadapi masalah ; selalu senyum dalam menghadapi berbagai masalah.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN