Penelitian Terdahulu Waktu URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian Siregar 2006 berjudul : “Pengaruh Organisasi Terhadap Stres Kerja Karyawan di PT.Perkebunan Nusantara III Persero Medan” dengan : 1. Organisasi sebagai variabel bebas X, yang terdiri dari : a. Waktu Kerja X 1 b. Karakteristik Tugas X 2 2. Kinerja karyawan sebagai variabel terikat Y Dari hasil penelitian diketahui bahwa : 1. Hasil penelitian ini berhasil mendukung hipotesis pertama penelitian, bahwa variabel organisasi yang terdiri dari waktu kerja X 1 dan karakteristik tugas X 2 secara simultan berpengaruh terhadap stres kerja karyawan di PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan. 2. Berdasarkan analisis kuantitatif melalui analis regresi linear berganda, variabel waktu kerja X 1 adalah -0,132 artinya berpengaruh negatif terhadap stres kerja karyawan Y . Hal ini berarti jika variabel waktu kerja X 1 ditingkatkan sebesar satu satuan maka stres kerja karyawan akan berkurang sebesar 0,132, sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan berbanding terbalik antara waktu kerja dengan stres kerja karyawan. Variabel karakteristik tugas X 2 adalah 0,976 artinya berpengaruh positif terhadap stres kerja karyawan Y. Hal ini berarti jika karakteristik tugas ditingkatkan sebesar satu satuan maka stres kerja karyawan akan bertambah sebesar 0,976 sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan berbanding lurus antara karakteristik tugas dengan stres kerja karyawan. 3. Variabel waktu kerja X 1 mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap stres kerja karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan.

B. Waktu

Waktu adalah sebuah konsep dari budaya. Masyarakat barat , terbiasa berpikir dalam jangka waktu dua puluh empat jam sehari, dan tujuh hari seminggu. Budaya ini memiliki alasan tersendiri untuk timbul di masyarakat barat Waktu adalah sebuah gagasan yang berbeda dari satu budaya ke budaya yang lain, bahkan di antara setiap orang. Hari kerja pada beberapa negara berbeda , misalnya di kota Lima , Peru , kerja dimulai sebelum pukul delapan sedangkan di kota Manhattan , Amerika Serikat, dimulai pukul sembilan. Perancis menetapkan bulan Agustus menjadi bulan liburan bagi seluruh pekerja, begitu pula di Amerika Serikat untuk sebagian pekerja seperti psikolog dan psikiater. Waktu kerja merupakan bagian dari empat faktor organisasi yang merupakan sumber potensial dari stres para karyawan di tempat kerja Robbins,2006:796. Davis dan Newstrom dalam Imatama,2006:4 menyatakan adanya beberapa karakteristik pekerjaan dan lingkungan kerja yang mengandung stres kerja yang salah satunya adalah terbatasnya waktu dalam mengerjakan pekerjaan. Karyawan biasanya mempunyai kemampuan normal menyelesaikan tugas kantor perusahaan yang dibebankan kepadanya, kemampuan berkaitan dengan keahlian, pengalaman, dan waktu yang dimiliki. Dalam kondisi tertentu , pihak atasan seringkali memberikan tugas dengan waktu yang terbatas . Akibatnya karyawan dikejar waktu untuk menyelesaikan tugas tepat waktu sesuai yang ditetapkan atasan. Menurut Yager 2004:132 karyawan dapat menjadi pecandu kerja, yaitu orang yang selalu ingin sempurna dan berenergi tinggi. Karyawan yang memiliki kemampuan mengendalikan tingkat stress, akan tetapi mereka membebani karyawan lain dengan tuntutan-tuntutan yang tidak dapat dicapai. Seperti halnya kecanduan alkohol, kecanduan kerja juga sulit untuk disembuhkan. Fathoni 2006:176 mengatakan bahwa waktu kerja sebagai faktor penyebab stres kerja dengan mengatakan bahwa terdapat enam faktor penyebab stres kerja karyawan antara lain beban kerja yang sulit dan berlebihan, tekanan dan sikap pimpinan yang kurang adil dan tidak wajar, waktu dan peralatan yang kurang, konflik antara pribadi dengan pimpinan atau kelompok kerja, balas jasa yang terlalu rendah, masalah-masalah kerluarga. Waktu kerja merupakan bagian paling umum yang harus ada pada sebuah perusahaan. Waktu kerja karyawan umumnya ditentukan oleh pemimpin perusahaan berdasarkan kebutuhan perusahaan , peraturan pemerintah, kemampuan karyawan bersangkutan. Menurut Poerwardaminto 1984, Jam kerja adalah waktu yang ditentukan untuk melakukan pekerjaan. Kerja adalah perbuatan melakukan sesuatu sedangkan mengenai waktu ada beberapa pengertian antara lain : 1. Sekalian rentetan saat yang telah lampau, sekarang dan yang akan datang. 2. Lama rentetan saat yang tertentu ; ukuran lama rentetan saat 3. Saat yang tertentu untuk melakukan sesuatu; saat yang tentu untuk sembahayang 4. Saat ; ketika 5. Tempo ; kesempatan ; peluang 6. Hari keadaan hari Menurut Darmawan 2006:525 , timework upah menurut waktu adalah suatu sistem penentuan upah yang dibayar menurut lamanya jangka waktu yang terpakai dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, misalnya per hari, per jam, per minggu, per bulan, dan lain lain. Menurut Ghani 2003:61 terdapat aturan tentang batasan waktu kerja maksimal, dan pemberian waktu istirahat , serta kompensasi pelampauan dari ketentuan tersebut. Tertuang dalam Kepres No.3 tahun 1983 yang isinya antara lain sebagai berikut. 1. Jam kerja 7 jamhari dan 40 jamminggu. 2. Jika bekerja 4 jam berturut-turut harus diberikan istirahat sedikitnya setengah jam. Waktu istirahat tidak dihitung sebagai jam kerja. 3. Waktu istirahat mingguan 2 hari untuk 5 hari kerja dan 1 hari untuk 6 hari kerja. 4. Waktu istirahat tahunan adalah hari libur resmi , diberikan kepada pekerja untuk merayakannya. Penetapan waktunya ditentukan oleh pemerintah. Widodo 2006:574 mengatakan bahwa base time waktu dasar adalah banyaknya waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tanpa memperhitungkan waktu yang dipergunakan untuk misalnya istirahat menunggu bahan mentah datang dan sebagainya. Yager 2004:19-37 untuk memperkirakan bagaimana orang salah mengatur waktu mereka terdapat beberapa alasan antara lain : mengerjakan terlalu banyak hal sekaligus, ketidakmampuan untuk berkata “tidak”, penundaan, pekerjaan tulis-menulis, kegagalan dalam menentukan prioritas ,waktu untuk pulang pergi dan melakukan perjalanan , mengeluh, alasan-alasan. Yager 2004:39-74 menambahkan bahwa sesunguhnya terdapat beberapa hambatan emosional dalam manajemen waktu disertai solusi yang ditawarkan antara lain : Tabel 2.1 Hambatan Emosional dalam Manajemen Waktu NO Masalah Emosional Solusi 1 Keinginan untuk sempurna • Kenalilah bahwa Anda seorang yang selalu berkeinginan untuk sempurna • Terimalah kenyataan bahwa tidak seorang pun sempurna, termasuk anda, dan belajarlah untuk merasa nyaman karena dipuji • Belajarlah untuk mengejar mutu yang baik dan dapat dicapai, daripada mengejar standar-standar perfeksionis yang tidak terjangkau • Delegasikan • Sadarilah akibat-akibat dari sifat ingin selalu sempurna 2 Takut gagal • Dapatkan cukup banyak pelatihan dan • Ubahlah sikap anda terhadap kegagalan pengalaman • Bayangkan akibat terburuk atas segala tindakan anda, dan saksikan diri anda lolos dari situasi itu • Pandanglah kegagalan sebagai sebuah lahan pelatihan • Hendaknya anda bersikap realistis tentang penyebab dari kegagalan anda, dan bertanggung jawab atas bagian yang anda lakukan 3 Takut sukses • Bayangkan tentang suatu keberhasilan dan bayangkan diri anda sendiri menangani semua akibat-akibatnya • Analisalah sendiri bagaimana realistisnya anda tentang arti sukses itu 4. Menurunkan atau meningkatkan nilai aktivitas anda • Kembangkan standar-standar yang lebih realistis dan lebih obyektif • Bangunlah harga diri agar anda tidak perlu mengganggap diri paling rendah, tetapi tidak juga sebagai yang selalu “lebih unggul” dari semua orang 5. Ketidaksabaran dan toleransi • Tanganilah perosalan ini , tugas demi rendah dalam keadaan frustasi tugas satu per satu • Hitunglah hingga angka sepuluh • Kendalikan ketidaksabaran dan toleransi rendah dalam keadaan frustasi seakan- akan hal itu merupakan fobia yang anda coba atasi • Jadilah lebih sabar terhadap orang lain atau terhadap penundaan yang tidak terelakkan 6. Kecemburuan • Ubahlah kecemburuan menjadi sesuatu yang berguna dan positif • Tingkatkan harga diri anda 7. Ketidakmampu an menerima kritik • Ciptakan suasana yang dapat memudahkan anda untuk menerima kritik • Kembangkan kemampuan anda untuk menerima dan memberi kritik • Jelaskan kembali bagaimana anda memandang kritik • Menilai diri sehingga kritik dari luar jarang terjadi • Berhentilah mempertahankan diri anda secara otomatis 8. Kebosanan • Ubahlah tugas • Lakukan hal yang sama, dengan cara yang berbeda • Cobalah sistem penghargaan yang juga berguna dalam mengatasi penundaan tugas anda • Pekalah terhadap suasana hati anda • Carilah penyebab dari kebosanan anda untuk dijadikan sumber solusi dalam menanggulanginya • Akuilah bahwa ada kebosanan yang menguntungkan • Dengan analisis tersebut , coba delegasikan tugas tertentu 9. Rasa bersalah • Coba kenali sumber rasa bersalah anda • Perjelaslah berbagai norma hidup, prioritas, dan kepercayaan anda • Tidak apa-apa membuat kesalahan • Ingatkan lagi diri anda tentang apa yang anda dapat dan tidak dapat kendalikan, dan kenalilah perbedaannya • Turunkan tingkat harapan anda 10. Mementingkan diri sendiri • Anggaplah beberapa sifat mementingkan diri sendiri sama dengan keyakinan diri 11. Jatuh cinta, dan hal emosional lainnya • Pertimbangkanlah bantuan dari sumber- sumber yang dipercaya dan berliburlah 12. Kebiasaan buruk • Putuskan apa yang anda ingin ubah pada diri anda sendiri • Carilah bantuan profesional 13. Keterlambatan • Tentukan pola dan penyebabnya untuk membuat rencana yang lebih baik • Tentukan tenggat waktu yang pendek- pendek • Jika anda alasan psikologis atas keterlambatan , carilah bantuan untuk mengatasinya

C. Stres Kerja