BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
1. Pengertian direksi yang sesuai dengan UUPT No. 40 Tahun 2007 Pasal 1 ayat 5
yaitu direksi adalah organ perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan, sesuai dengan
maksud dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadila sesuai dengan ketentuan Anggara Dasar.
Direksi dalam melakukan semua tugas pengurusan sebuah perseroan wajib melakukan semua tindakan yang dianggapnya paling baik untuk mencapai tujuan
perseroan. Namun dalam beberapa keadaan seorang Direksi bisa saja lalai atau dengan sengaja melanggar ketentuan yang ada untuk kepentingan dirinya sendiri
atau pihak lain. Terhadap keadaan seperti ini Direksi dikenakan sanksi pertanggung jawaban
pribadi, tetapi ada kalanya dalam hal tertentu direksi yang dengan itikad baik dan prinsip kehati-hatianya telah berusaha semaksimal mungkin untuk melindungi
direksi dari keadaan seperni ini maka diterapkan doktrin Business Judgment Rule. 2.
Disamping mengatur tentang kewajiban dan larangan Undang-undang secara seimbang mengatur tentang pembelaan direksi yang dikenal dengan doktrin
Business Judgment Rule. Dalam UUPT Pasal 97 ayat 5 disebutkan syarat-syarat berlakunya prinsip
Business Judgment Rule yaitu jika dapat membuktikan kerugian tersebut bukan
Universitas Sumatera Utara
karena kesalahan atau kelalaiannya, telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan kehati-haatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud tujuan
perseroan, tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atas tidakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian dan telah
mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut. 3.
Business Judgment Rule memberi perlindungan kepada Direksi dalam melaksanakan tugas pengurusannya. Para Direktur kini dapat dilindungi oleh
UUPT jika nantinya keputusan bisnis atau kepengurusannya menimbulkan kerugian selama para direktur tdi telah memenuhi ketentuan yang telah diterapkan
dalam UUPT. Hal ini merupakan perkembangan positif bagi perekonomian karena perusahaan adalah sebuah entitas risk taker dimana terkadang direktur harus
mengambil keputusan yang spekulatif demi kemajuan perusahaan. Terlihat lagi di tengah-tengah kuatnya kompetisi dalam dunia bisnis yang diakibatkan dengan
globalisasi, para Direktur harus berani mengmbil keputusan dan kepengurusan yang inovatif agar perusahaan yang dipimpinnya dapat bersaing dengan
perusahaan luar.
Namun demikian tidaklah berarti seorang Direktur dapat secara gegabah mengeluarkan keputusan bisnisnya atau dalam mengurus perusahaanya dan berlindung pada UUPT,.
Penerapan Business Judgment Rule tidak akan berhasil tanpa diikuti oleh sistem kontrol dan prinsip keterbukaan yang kuat. Oleh karena itu, para direktur harus
mengimplementasikan kedua hal tersebut dalam perusahaannya agar dapat dilindungi oleh UUPT.
Universitas Sumatera Utara
SARAN
Adapun saran-saran yang penulis berikan adalah sebagai berikut :
1. Perseroan Terbatas PT dalam menjalankan prinsipnya harus benar-benar sesuai
dengan ketentuan UU No. 40 Tahun 2007 tentan Perseroan Terbatas yang berlaku, agar tidak terjadi conflik of interst antar kepentingan Diretur dengan kepentingan
perseroan
2. Bahwa doktrin putusan bisnis Business Judgment Rule hendaknya lebih
diperhatikan, diadopsi oleh para penegak hukum di Indonesia khususnya hukum korporasi dalam memutuskan bersalah atau tidaknya seorang direksi kasus-kasus
hukum perusahaan khususnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DIREKTUR PT DALAM UU NO. 40