Pengertian PRINSIP BUSINESS JUDGMENT RULE DALAM UU NO.40 TAHUN 2007

BAB III PRINSIP BUSINESS JUDGMENT RULE DALAM UU NO.40 TAHUN 2007

A. Pengertian

Doktrin putusan bisnis Business Judgment Rule yang merupakan cermin dari kemandirian dan diskresi dari Direksi dalam memberikan putusan bisnisnya merupakan perlindungan bagi Direksi yang beritikad baik dalam menjalankan tugas- tugasnya selaku Direksi. Hanya salah dalam mengambil putusan mere error of judgment, atau kesalahan yang jujur honest mistake tidak dapat dipikulkan tanggung jawabnya kepada direksi. 74 Doktrin Business Judgment Rule ini berlaku berdampingan dengan doktrin lain yang lebih memberatkan posisi Direksi, seperti doktrin fiducia duty, due care and loyalty, derivative suit, piercing the corporate veil, ultra vires, proper purpose dan lain-lain. Seperti yang telah dijelaskan di atas, Business Judgment Rule adalah suatu Business Judgement Rule merupakan salah satu doktrin dalam hukum perusahaan yang menetapkan bahwa Direksi suatu perusahaan tidak bertanggungjawab atas kerugian yang timbul dari suatu tindakan pengambilan keputusan, apabila tindakan Direksi tersebut didasari itikad baik dan sifat hati-hati. Dengan prinsip ini, Direksi mendapatkan perlindungan, sehingga tidak perlu memperoleh justifikasi dari pemegang saham atau pengadilan atas keputusan mereka dalam pengelolaan perusahaan. 74 Munir Fuadi, Doktin-doktrin Modern dalam Corporate Law , Op. Cit, hal. 197 Universitas Sumatera Utara aturan yang memberikan kebebasan dan perlindungan bagi manajemen perseroan dari setiap tanggung jawab yang lahir sebagai akibat dari transaksi atau kegiatan yang dilakukan olehnya sesuai dengan batas-batas kewenangan dan kekuasaan yang diberikan kepadanya, dengan mempertimbangkan bahwa kegiatan tersebut telah dilaksanakan dengan memperhatikan standart kehati-hatian dan itikad baik. 75 Pada sisi lain Business Judgment Rule dapat dilihat sebagai suatu standart of conduct yang memberitahukan apa dan bagaimana seorang Direksi harus bertindak Dapat dikatakan bahwa Business Judgment Rule memeng dikonsep untuk melindungi kepentingan anggota Direksi dari pertanggung jawaban, dari setiap keputusan usaha tertentu yang diambilnya yang menerbitkan atau mengakibatkan kerugian bagi perseroan. Business Judgment Rule adalah salah satu aturan main dalam Corporate Governance. Ini berarti siapa yang menyangkal berlakunya Business Judgment Rule bagi Direksi, dalam suatu keputusan atau tindakan bisnis tertentu yang mengatasnamakan perseroan, maka orang tersebut harus membuktikannya. Yang harus dibuktikannya adalah bahwa Direksi dalam mengambil keputusan atau tindakan tidak berdasarkan semata-mata pada kepentingan perseroan terdapat kepentingan pribadi, melakukannya dengan tidak kehati-hatian yang sewajarnya atau tidak dengan itikad baik. Itu berarti, dalam menjalankan kegiatan usaha perseroan, melakukan pengurusan dan mewakili perseroan, Direksi perseroan senantiasa dilindungi Business Judgment Rule. 75 Gunawan Widjaya, 150 tanya jawab tentang Perseroan Terbatas, Jakarta: Forum Sahabat, 2008 , hal. 66 Universitas Sumatera Utara dalam suatu keadaan tertentu untuk memutus suatu hal tertentu dalam kegiatan mengurus, menjalankan dan mengelola perusahaan. Doktrin putusan bisnis Business Judgment Rule ini merupakan suatu doktrin yang mengajarkan bahwa suatu putusan Direksi mengenai aktivitas perseroan tidak boleh diganggu gugat oleh siapa pun, meskipun putusan tersebut merugikan perseroan, sepanjang putusan tersebut memenuhi syarat sebagai berikut : 76 1. Putusan sesuai hukum yang berlaku. 2. Dilakukan dengan iktikad baik. 3. Dilakukan dengan tujuan yang benar proper purpose 4. Putusan tersebut mempunyai dasar-dasar yang rasional rasional basis 5. Dilakukan dengan kehati-hatian due care seperti dilakukan oleh orang yang cukup hati-hati pada posisi yang serupa. 6. Dilakukan dengan cara yang secara layak dipercayainya sebagai yang terbaik bagi perseron. Berbeda tapi tidak bertentangan dengan doktrin-doktrin lain yang lebih memberatkan Direksi semisal doktrin fiducia duty, due care and loyalty, derivative suit, piercing the corporate veil, ultra vires, proper purpose dan lain-lain. Doktrin putusan bisnis ini lebih memihak kepada Direksi, tetapi masih dalam koridor hukum perseroan yang umum bahwa pengadilan dapat melakukan scrutiny penilaian terhadap setiap putusan dari Direksi, termasuk putusan bisnis yang telah disetujui 76 Munir Fuadi, Doktrin-Doktrin Dalam Corporate Law, Op. Cit. Hal. 197 Universitas Sumatera Utara oleh rapat umum pemegang saham, sepanjang untuk memutuskan apakah putusan tersebut sesuai dengan hukum yang berlaku atau tidak. Akan tetapi, tidak untuk menilai sesuai atau tidaknya dengan kebijaksanaan bisnis. Ide dasar dari tidak berlakunya perlindungan Business Judgment Rule bagi anggota Direksi perseroan dalam hal terdapat kecurangan fraud dan terdapat benturan kepentingan conflict of interest sedangkan para anggota Direksi itu ternyata telah berupaya untuk mengedepankan kepentingan pribadinya atau telah terdorong untuk membuat syarat-syarat transaksi yang dilakukannya demi kepentingan pribadinya adalah karena judgment yang telah diambilnya itu tidak dapat dikatakan sebagai ”discretionary exercises of power on behalf of the corporation” yang ingin dilindungi dengan rule tersebut. Sedangkan ide yang berada dibelakang pengecualian terhadap berlakunya Business Judgment Rule apabila terdapat perbuatan yang melanggar hukum illegality exception. 77 Sepintas tampaknya doktrin Business Judgment Rule menyisihkan kekuatan berlakunya doktrin-doktrin duty of care. Praktis semua pengadilan di Amerika Serikat sepakat bahwa anggota Direksi tidak harus bertanggungjawab atas terjadinya kerugian perseroan apabila anggota Direksi dalam mengambil suatu pertimbangan judgment dilakukan dengan itikad baik. Namun kebanyakan dari pengadilan juga berpendapat bahwa tidak seharusnya para anggota Direksi itu bertindak sembrono act negligently atau melakukan kelalaian yang berat act in a grossly negligently 77 www hukumonline.com, di akses pada tanggal 8 Juli 2010 Universitas Sumatera Utara way. Bila demikian halnya, maka anggota Direksi yang bersangkutan harus bertanggungjawab atas kerugian perseroan yang telah ditimbulkannya.

B. Latar Belakang Yuridis Prinsip Business Judgment Rule

Dokumen yang terkait

Tanggung Jawab Yayasan Sebagai Pemegang Saham Melalui Penyertaan Modal Dalam PT Dikaitkan Dengan Prinsip Piercing The Corporate Veil

3 138 101

Pertanggungjawaban Pidana Direksi Terkait Prinsip Business Judgment Rule Terhadap Tindak Pidana Lingkungan Hidup

3 41 144

Tanggung Jawab dan Wewenang Penjamin Dalam Kepailitan Perseroan Terbatas (PT)

2 94 140

Analisis Yuridis Terhadap Business Judgment Rule Sebagai Wujud Perlindungan Hukum Terhadap Direksi Suatu Perseroan Terbatas

0 53 130

Penerapan Business Judgement Rule Dalam Pertanggungjawaban Direksi Bank Yang Berbadan Hukum Perseoran Terbatas

0 34 151

TINJAUAN YURIDIS TANGGUNG JAWAB HUKUM TERHADAP PERJANJIAN PENYELENGGARAAN PAMERAN ANTARA Tinjauan Yuridis Tanggung Jawab Hukum Terhadap Perjanjian Penyelenggaraan Pameran Antara Pt. Assalam Hypermarket Sebagai Penyelenggara Dengan Peserta Pameran Buku I

0 3 12

TINJAUAN YURIDIS TENTANG TANGGUNG JAWAB HUKUM TERHADAP SEWA MENYEWA TANGKI MINYAK ANTARA Tinjauan Yuridis Tentang Tanggung Jawab Hukum Terhadap Sewa Menyewa Tangki Minyak Antara PT Karyamas Niaga Manunggal Jaya Dengan Pertamina.

0 2 19

Tinjauan Hukum Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk Dikaitkan Dengan Prinsip-prinsip Good Corporate Governance.

0 0 1

99 TANGGUNG JAWAB ORGAN PERSEROAN TERBATAS (PT) DALAM KEPAILITAN

0 0 12

PENERAPAN PRINSIP BUSINESS JUDGMENT RULE TERKAIT PERTANGGUNG JAWABAN PIDANA, STUDY KASUS HOTASI D.P. NABABAN (DIREKTUR UTAMA PT. MERPATI AIRLINE (PERSERO) TBK.) Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 19