43
diperoleh melalui usaha, menetap dalam waktu yang relatif lama dan merupakan hasil pengalaman.
Proses belajar merupakan proses yang unik dan kompleks. Keunikan itu disebabkan karena hasil belajar hanya terjadi pada individu yang belajar, tidak
pada orang lain, dan setiap individu menampilkan perilaku belajar yang berbeda. Perbedaan itu disebabkan karena setiap invidu memiliki karakteristik individual
yang khas. Individu yang berbeda dapat melakukan proses belajar dengan kemampuan yang berbeda dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Purwanto 2011: 44 menjelaskan bahwa hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”.
Pengertian hasil product menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara
fungsional. Begitu pula dalam kegiatan belajar mengajar, setelah mengalami belajar peserta didik berubah perilakunya dibanding sebelumnya. Belajar dilakukan untuk
mengusahakan adanya perubahan perilaku pada individu yang belajar. Perubahan perilaku itu merupakan perolehan yang menjadi hasil belajar. Ditekankan lagi oleh
Winkel dalam Purwanto 2011 hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya.
2.4.1 Pengertian Penilaian Hasil Belajar
Penilaian assessment hasil belajar merupakan komponen penting dalam kegiatan pembelajaran. Upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dapat
ditempuh melalui peningkatan kualitas sistem penilaiannya. Menurut Djemari dalam Widoyoko 2011: 29 kualitas pembelajaran dapat dilihat dari hasil
44
penilaiannya. Sistem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untuk menentukan strategi mengajar yang baik dan memotivasi peserta didik untuk
belajar yang lebih baik. Griffin dan Nix dalam Widoyoko 2011: 29 mendiskripsikan penilaian
assessment sebagai suatu cara yang digunakan untuk menilai unjuk kerja individu atau kelompok. Sedangkan Popham 1995 dalam Widoyoko 2011: 30
mendefinisikan penilaian adalah sebuah usaha secara formal untuk menentukan status peserta didik berkenaan dengan berbagai kepentingan pendidikan. Sementara
itu, menurut Jihad dan Haris dalam Kunandar 2013: 65 pengertian penilaian adalah proses memberikan atau menentukan terhadap hasil belajar tertentu
berdasarkan suatu kriteria tertentu. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar
Nasional Pendidikan dijelaskan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan belajar dan
perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkelanjutan yang digunakan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik, bahan penyusunan laporan kemajuan
hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran. Berdasarkan definisi penilaian di atas dapat disimpulkan bahwa pada
hakikatnya penilaian adalah serangkaian proses kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik
yang dilakukan secara sistematis, akurat dan berkesinambungan dengan menggunakan alat pengukuran tertentu untuk memastikan apakah peserta didik
45
sudah mengusai kompetensi yang telah dipelajari dan apakah proses belajar yang dilakukan guru sudah efektif.
2.4.2 Fungsi Penilaian Hasil Belajar