Teknik dan Instrumen Penilaian Kompetensi Pengetahuan

73 6. Evaluasi evaluation 1. Dapat menggunakan kriteria internal dan eksternal 2. Evaluasi tentang ketetapan suatu karya atau dokumen 3. Evaluasi tentang keajegan dalam memberikan argumentasi 4. Menentukan nilai atau sudut pandang yang dipakai dalam mengambil keputusan 5. Membandingkan karya-karya yang relevan 6. Mengevaluasi suatu karya dengan kriteria 7. Membandingkan sejumlah karya dengan sejumlah kriteria eksternal Sumber: Benjamin S. Bloom 1979 Tabel 2.11 Kata Operasional “Indikator Pencapaian Kompetensi Peserta Didik” Yang Dapat Diukur dalam Aspek Kompetensi Pengetahuan Knowledge No. Kata Operasional 1. Menjelaskan 2. Menyebutkan 3. Membedakan 4. Menemukan hubungan antara dua variable 5. Menerapkan konsep 6. Menganalisis data 7. Menarik kesimpulan 8. Menghitung nilai suatu besaran 9. Menemukan rumus berdasarkan suatu data 10. Menghitung nilai suatu konsep 11. Membaca diagram 12. Menganalisa kegiatan 13. Mengidentifikasi suatu konsep

2.5.5.3 Teknik dan Instrumen Penilaian Kompetensi Pengetahuan

Seorang guru dalam menilai kompetensi pengetahuan dapat menggunakan instrumen berupa: 1 tes tertulis dengan menggunakan butir soal, 2 tes lisan dengan bertaya langsung terhadap peserta didik menggunakan daftar pertanyaan, dan 3 penugasan atau proyek dengan lembar kerja tertentu yang harus dikerjakan oleh peserta didik dalam kurun waktu tertentu. 74 Teknik-teknik untuk menilai kompetensi pengetahuan tersebut diuraikan sebagai berikut. 2.5.5.3.1 Tes Tertulis a. Pengertian Tes Tertulis Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal peserta didik tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban, tetapi bisa dalam bentuk yang lain. Teknik penilaian tertulis dipergunakan untuk mengukur kemampuan kognitif yang meliputi ingatan atau hafalan, pemahaman, penerapan atau aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Tes tertulis termasuk ke dalam kelompok tes verbal, artinya tes yang soal dan jawaban yang diberikan oleh peserta didik berupa tulisan Kunandar, 2013: 174. b. Bentuk Tes Tertulis Bentuk tes tertulis adalah bentuk tes tertulis apa yang digunakan oleh guru dalam mengukur pencapaian kompetensi pengetahuan kognitif peserta didik. Tes tertulis terdiri dari: 1 soal pilihan ganda, 2 isian, 3 jawaban singkat pendek, 4 benar-salah B-S, 5 menjodohkan, 6 uraian. Aspek skor terhadap jawaban penilaian tertulis dapat dibedakan menjadi dua, yakni objektif tes dan subjektif tes. Objektif tes adalah adalah tes tertulis yang pertanyaannya bersifat tertutup, sehingga jawabannya pasti dan singkat atau pendek. Sedangkan subjektif tes adalah penilaian tertulis yang pertanyaannya bersifat terbuka, sehingga jawabnya berbentuk uraian yang cukup panjang. 75 Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun instrumen penilaian tertulis adalah sebagai berikut: 1 Karakteristik mata pelajaran dan keluasan ruang lingkup materi yang akan diuji; 2 Materi, yakni kesesuaian soal dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pencapaian pada kurikulum: 3 Konstruksi, yakni rumusan soal harus jelas; 4 Bahasa, yakni rumusan soal tidak menimbulkan penafsiran ganda. Tabel 2.12 Perbedaan antara Tes Objektif dengan Tes Subjektif No. Ditinjau dari Tes Objektif Tes Subjektif 1. Taksonomi tujuan pendidikan yang diukur 1. Baik untuk mengukur ingatan atau hafalan, pemahaman, aplikasi dan analisis 2. Tidak cocok untuk sintesis dan evaluasi 1. Tidak efisien untuk mengukur hafalan atau ingatan 2. Baik untuk pemahaman aplikasi dan analisis 3. Sangat baik untuk sintesis dan evaluasi 2. Samping isi atau bahan Bahan atau materi banyak atau luas Bahan atau materi terbatas 3. Persiapan soal Sukar dan membutuhkan waktu panjang, tenaga harus ahli Mudah, cepat dan tidak menuntut keahlian khusus 4. Sifat soal Panjang, validitas dan reliabilitas tinggi Objekif, validitas dan reliabilitas rendah 5. Pengolah hasil Sederhana, objektif dan cepat Rumit, subjektif dan waktu lama 6. Manfaat bagi peserta didik 1. Mendorong belajar dengan tuntas 2. Membaca dan menganalisis dengan cepat 1. Mendorong peserta didik belajar global dan spekulatif 2. Mendorong peserta didik mengasosiasikan idenya 7. Manfaat bagi guru Usaha mengumpulkan bank soal Tidak bisa mengumpulkan Sumber: Ngalim Purwanto, 1985 76 c. Penulisan Soal Tes Tertulis Penulisan soal tes tertulis merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam penyiapan bahan ulangan atau ujian. Setiap butir soal yang ditulis harus berdasarkan rumusan indikator yang sudah disusun di dalam kisi-kisi dan berdasarkan kaidah penulisan soal. Berikut beberapa teknik dalam penulisan soal tes tertulis. 1 Teknik Penulisan Soal Tes Tertulis Bentuk Pilihan Ganda Soal bentuk pilihan ganda adalah suatu soal yang jawabannya harus dipilih dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Secara umum, setiap soal pilihan ganda terdiri dari pokok soal stem dan pilihan jawaban option. Pilihan jawaban terdiri atas kunci jawaban dan pengecoh distractor. Kunci jawaban adalah jawaban yang benar atau paling benar. Pengecoh adalah jawaban yang tidak benar, namun memungkinkan seseorang memilihnya apabila tidak menguasai bahan atau materi tersebut. 2 Teknik Penulisan Soal Tes Tertulis Bentuk Isian Tes tertulis bentuk isian adalah suatu bentuk tes diman butir soal suatu kalimat dimana bagian-bagian tertentu yang dianggap penting dikosongkan dan belum sempurna, sehingga peserta didik diminta untuk melengkapinya dengan benar. 3 Teknik Penulisan Soal Tes Tertulis Bentuk Jawaban Singkat Tes tertulis jawaban singkat adalah suatu tes tertulis dimana guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik yang memerlukan jawaban secara singkat. 77 4 Teknik Penulisan Soal Tes Tertulis Bentuk Benar Salah Tes tertulis benar salah adalah suatu bentuk tes tertulis dimana soalnya berupa pernyataan yang mengandung dua kemungkinan, yakni benar atau salah. Karakteristik soal tertulis benar atau salah adalah mudah disusun dan dapat mengungkap materi atau konsep yang cukup luas. 5 Teknik Penulisan Soal Tes Tertulis Bentuk Uraian Soal bentuk uraian adalah alat penilaian yang menuntut peserta didik untuk mengingat, memahami, dan mengorgansasikan gagasan atau hal-hal yang sudah dipelajari, dengan cara mengemukakan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis dengan menggunakan kata-katanya sendiri. 2.5.5.3.2 Instrumen Tes Lisan Kunandar 2013: 225 mendefinisikan tes bentuk lisan adalah tes yang dipergunakan untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi, terutama pengetahuan kognitif dimana guru memberikan pertanyaan langsung kepada peserta didik dengan bahasa verbal dan ditanggapi oleh peserta didik secara langsung dengan bahasa verbal juga. Tes lisan menuntut peserta didik memberikan jawaban secara lisan. Tes lisan biasanya dilaksanakan dengan cara mengadakan percakapan antara siswa dengan tester tentang masalah yang diujikan. Pelaksanaan tes lisan dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung antara pendidik dan peserta didik. Tes lisan digunakan untuk mengungkapkan hasil belajar peserta didik pada aspek pengetahuan. 78 2.5.5.3.3 Instrumen Penugasan atau Proyek Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah atau proyek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas. Penilaian ini bertujuan untuk pendalaman terhadap penguasaan kompetensi pengetahuan yang telah dipelajari atau dikuasai di kelas melalui proses pembelajaran.

2.5.6 Teknik dan Instrumen Penilaian Kompetensi Keterampilan