diadakan tindakan kelas dengan mind mapping. Hal itu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya kemampuan menulis narasi siswa sebelum dan sesudah tindakan.
Pada siklus I ada peningkatan kemampuan menulis narasi dari rata-rata 61,2 men- jadi 65,8 dengan ketuntasan klasikal 68 dan pada siklus II ada peningkatan ke-
mampuan menulis narasi dari rata-rata 65,8 menjadi 73,4 dengan ketuntasan kla- sikal 84.
Adapun manfaat penelitian ini adalah dapat memperbaiki proses pembela- jaran menulis narasi serta meningkatkan aktivitas siswa dan keterampilan menulis
karangan narasi dengan model pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna, sehingga siswa dapat lebih terampil, aktif, serta kreatif dalam menerima pelajaran.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut maka peneliti melaku- kan penelitian tindakan kelas
dengan judul ”Implementasi Model Mind Mapping Berbantuan Media Audio Visual untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Ka-
rangan Narasi Siswa Kelas III SD Negeri Sekaran 01 Semarang”.
1.2 RUMUSAN MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH
1.2.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka dapat diru-
muskan masalah penelitian sebagai berikut:
1 Bagaimanakah implementasi model mind mapping berbantuan media audio
visual dalam proses pembelajaran menulis karangan narasi siswa kelas III SDN Sekaran 01 Semarang?
2 Bagaimanakah model mind mapping berbantuan media audio visual dapat
meningkatkan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran menulis karangan narasi siswa kelas III SDN Sekaran 01 Semarang?
3 Bagaimanakah model mind mapping berbantuan media audio visual dapat
meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas III SDN Sekaran 01 Semarang?
1.2.2 Pemecahan Masalah
Berdasarkan akar penyebab masalah yang ada, maka didapatkan alternatif pemecahan yang sesuai yaitu dengan menggunakan model mind mapping berban-
tuan media audio visual. Model mind mapping merupakan pembelajaran berbasis radiant thinking
yang dikembangkan oleh seorang ahli psikologi, Tony Buzan. Swadarma 2013: 3 menyatakan mind mapping terdiri atas kata mind dan mapping. Mind adalah
pemikiran. Mapping adalah cara mencatat yang efektif, efisien, kreatif, menarik, mudah, dan berdaya guna karena dilakukan dengan cara memetakan pikiran-pi-
kiran. Sedangkan media audio visual adalah media yang memiliki unsur auditif dan visual. Menurut teori kerucut pengalaman Edgar Dale, media audio visual me-
miliki efektivitas yang lebih tinggi daripada media visual dan media audio Suki- man, 2012:184.
Adapun tahapan-tahapan pembelajaran menggunakan model mind map- ping berbantuan media audio visual yang telah dimodifikasi oleh peneliti berda-
sarkan tahapan-tahapan yang ditulis oleh Swadarma 2013:65 untuk menga- jarkan keterampilan menulis karangan narasi adalah sebagai berikut:
1 Kegiatan Prapembelajaran
Pada kegiatan prapembelajaran, guru mengucapkan salam, berdoa bersama siswa, mengondisikan kelas, serta melakukan presensi untuk mengetahui sis-
wa yang hadir dan tidak hadir. 2
Membuka Pembelajaran dengan Apersepsi Pada kegiatan ini, guru melakukan apersepsi dengan siswa, bertanya kepada
siswa mengenai materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya, menyampaikan tujuan pembelajaran, serta memotivasi siswa agar semangat dalam mengikuti
pembelajaran. 3
Pengarahan Cara Membuat Mind Mapping Guru menyampaikan materi pelajaran dengan bantuan media audio visual.
Kemudian guru menjelaskan pada siswa tentang penggunaan garis hubung yang melengkung berwarna-warni serta kata kunci dalam mind mapping.
Setelah itu, guru menjelaskan beberapa contoh mind mapping serta hasil ka- rangan narasi berdasarkan contoh mind mapping yang ditunjukkan guru. Sis-
wa dapat menanggapi secara lisan dan mengikuti alur pembuatan mind map- ping dengan bimbingan guru pada tahap brainstorming. Pada kegiatan ini guru
juga membuka kesempatan bertanya jawab dengan siswa mengenai materi yang dipelajari.
4 Kegiatan Penugasan Kelompok dan Bimbingan Pembuatan Mind Mapping
Siswa membuat mind mapping dalam sebuah kelompok yang telah dibentuk. Guru membagikan lembar kerja untuk membuat mind mapping dan membe-
rikan penjelasan tentang tema yang diberikan. Siswa dapat saling membantu dalam kegiatan mencurahkan ide dan menggambar. Guru berkeliling kelas un-
tuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam membuat mind map- ping, mengingatkan siswa agar menggunakan kreativitas dan imajinasi ma-
sing-masing untuk membuat mind mapping, serta menjawab pertanyaan siswa dan memberikan bimbingan lebih pada siswa yang belum paham.
5 Kegiatan Penugasan Individual dan Bimbingan Penulisan Karangan Narasi
Guru menugaskan siswa untuk menulis karangan narasi berdasarkan mind mapping yang telah dibuat. Contoh karangan narasi yang pembuatannya ber-
dasarkan mind mapping ditayangkan pada media audio visual. Guru membim- bing siswa dalam menguraikan mind mapping mereka menjadi kalimat yang
padu, kemudian berkeliling kelas untuk membantu siswa yang mengalami ke- sulitan dalam menulis karangan narasi. Selain itu, guru juga mengingatkan
siswa untuk menggunakan ejaan dan tanda baca yang tepat dan memotivasi siswa untuk menyelesaikan tugas tepat waktu.
6 Presentasi Karya
Setelah pelaksanaan penugasan, guru memeriksa hasil kerja siswa. Beberapa siswa yang mengerjakan dengan rapi dan tidak membuat kegaduhan di kelas
dipilih untuk mempresentasikan karyanya, sementara siswa yang lain diharap- kan terlibat aktif dalam kegiatan presentasi dengan cara mengajukan pertanya-
an atau memberikan tanggapan atas hasil karya temannya. Reward diberikan kepada siswa yang aktif dalam kegiatan presentasi di kelas, baik siswa yang
mempresentasikan karya ataupun memberikan tanggapan. Siswa yang belum mempresentasikan karya dapat menempelkan karyanya di papan pajangan, se-
mentara siswa lain dapat menanggapi karya temannya dengan menulis tang- gapan di papan pajangan tersebut.
7 Kegiatan Menutup Pelajaran
Pada kegiatan menutup pelajaran, guru memberikan penguatan kepada siswa, kemudian menyimpulkan materi bersama siswa mengenai materi yang telah
dibahas. Selanjutnya guru menyampaikan refleksi dan umpan balik atas hasil karya siswa dan menyampaikan pesan akademik agar siswa belajar dengan
giat.
1.3 TUJUAN PENELITIAN