ajaran emotional activities; 2 Mendengarkan penjelasan guru listening acti- vities; 3 Kedisiplinan dalam pembentukan kelompok emotional activities,
mental activities, listening activities; 4 Memperhatikan gambar mind mapping pada media audio visual visual activities; 5 Membuat mind mapping sesuai de-
ngan tema yang disepakati bersama drawing activities; 6 Menulis karangan narasi berdasarkan gambar mind mapping yang telah dibuat writing activities;
dan 7 Kemampuan siswa mempresentasikan karya visual activities, mental activities, oral activities.
2.2 KAJIAN EMPIRIS
Landasan penelitian yang peneliti laksanakan didasarkan pada penelitian yang telah dilaksanakan sebelumnya. Penelitian yang telah dilakukan Dewi pada
ta hun 2010 dengan judul “Penerapan Metode Peta Pikiran Mind Mapping untuk
Meningkatkan Keterampilan Menulis Narasi pada Siswa Kelas IV SD Negeri I Trireng
go Bantul Yogyakarta Tahun Ajaran 20092010” menunjukkan peningkat- an perolehan skor hasil belajar. Hasil penelitian yang diperoleh melalui penerap-
an model mind mapping berdampak positif terhadap kualitas proses pembelajaran menulis narasi menyusun karangan. Peningkatan kualitas proses pembelajaran
menulis narasi ditandai dengan meningkatnya: 1 jumlah siswa yang aktif sela- ma mengikuti apersepsi, yaitu 40 pada siklus I, 72 pada siklus II, dan 88
pada siklus III; dan 2 jumlah siswa yang aktif dalam mengikuti pembelajaran menulis narasi atau mengarang dengan sungguh-sungguh membuat mind map-
ping, mengembangkan paragraf, dan menyusun karangan yang utuh. Pada siklus I sebesar 60, siklus II sebesar 76, dan siklus III mencapai 88. Hasil peneli-
tian juga membuktikan bahwa penerapan metode mind mapping juga dapat me- ningkatkan kualitas hasil pembelajaran keterampilan menulis narasi siswa. Hal
ini ditandai dengan nilai rata-rata menulis narasi siswa yang mengalami pening- katan pada tiap siklusnya, yaitu siklus I sebesar 64,12; siklus II sebesar 68,24;
dan siklus III sebesar 72,20. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan hasil belajar mengalami peningkatan dan mencapai target
yang telah ditetapkan setelah metode mind mapping diterapkan. Kondisi ini diperkuat dengan hasil penelitian Tapantoko pada tahun 2011
den gan judul “Penggunaan Metode Mind Map Peta Pikiran untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Depok”. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa metode mind mapping
dapat meningkatkan motivasi belajar matematika siswa setelah dilakukan pembel- ajaran matematika dengan menggunakan metode mind mapping. Hal ini ditunjuk-
kan dengan: 1 Data hasil observasi motivasi belajar siswa mengalami peningkat- an dari siklus I ke siklus II sebesar 56,25 menjadi 71,25 dengan kategori ting-
gi. 2 Data hasil angket motivasi siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 66,70 menjadi 76,94 dengan kategori tinggi. 3 Rata-rata
hasil tes siklus mengalami peningkatan, rata-rata pada siklus I yaitu 75,18 me- ningkat menjadi 90,18 pada siklus II. 4 Berdasarkan hasil wawancara diperoleh
keterangan bahwa secara umum siswa termotivasi dalam belajar. Berdasarkan da- ta hasil observasi motivasi, data hasil angket motivasi, rata-rata hasil tes siklus,
dan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa meningkat setelah belajar menggunakan metode mind mapping.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Lestari pada tahun 2014 tentang media audio visual dengan judul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui
Model Think Pair Share dengan Media Audio Visual pada Siswa Kelas VA SDN Wonosari 03 Semarang” menunjukkan bahwa: 1 Keterampilan guru pada siklus
I memperoleh skor 24 dengan kategori baik, siklus II memperoleh skor 31 dengan kategori sangat baik dan pada siklus III memperoleh skor 33 dengan kategori sa-
ngat baik. 2 Aktivitas siswa pada siklus I memperoleh skor 17,5 kategori baik, pada siklus II memperoleh skor 21 kategori baik dan pada siklus III memperoleh
skor 23,8 kategori sangat baik. 3 Persentase ketuntasan hasil belajar secara kla- sikal pada siklus I sebesar 65, meningkat pada siklus II menjadi 75, dan sema-
kin meningkat pada siklus III menjadi 88,6. Simpulan dari penelitian ini adalah melalui model think pair share dengan media audio visual dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran IPS yang meliputi keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa.
Berdasarkan kajian empiris, peneliti menyimpulkan bahwa model mind mapping dapat meningkatkan kreativitas dan motivasi siswa dalam pembelajaran
sehingga terjadi peningkatan hasil belajar secara signifikan. Sedangkan media audio visual menjadikan pembelajaran semakin menarik untuk diikuti. Dengan
demikian, maka penelitian tersebut dapat dijadikan sebagai acuan dalam peneli- tian berjudul “Implementasi Model Mind Mapping Berbantuan Media Audio Vi-
sual untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas III SD Negeri Sekaran 01 Semarang
”.
2.3 KERANGKA BERPIKIR