Hal ini diperjelas oleh Arsyad 2013:11, bahwa tingkat keabstrakan pesan akan semakin tinggi ketika pesan itu dituangkan ke dalam lambang-lambang se-
perti itu, indera yang dilibatkan untuk menafsirkannya semakin terbatas, yakni indera penglihatan atau indera pendengaran. Meskipun tingkat partisipasi fisik
berkurang, keterlibatan imajinatif semakin bertambah dan berkembang. Menurut Edgar Dale dalam Susilana dan Riyana, 2009:9, pengetahuan
akan semakin abstrak apabila pesan hanya disampaikan melalui kata verbal. Hal ini memungkinkan terjadinya verbalisme, artinya siswa hanya akan mengetahui
kata tanpa memahami dan mengerti makna yang terkandung di dalamnya. Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dipaparkan dapat disimpulkan
bahwa media pembelajaran adalah wahana yang digunakan dalam pembelajaran untuk menyampaikan isi materi pembelajaran oleh guru kepada siswa, sehingga
siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap yang berujung pada tercapainya tujuan pembelajaran.
2.1.5.2 Fungsi Media Pembelajaran
Di dalam keberadaannya, media memiliki fungsi penting dalam pembel- ajaran. Djamarah dan Zain mengemukakan bahwa media pembelajaran sebagai
sumber belajar ikut membantu guru memperkaya wawasan siswa Djamarah dan Zain, 2013:123. Selain itu, media juga memiliki fungsi melicinkan jalan menuju
tercapainya tujuan pengajaran. Hal ini dilandasi dengan keyakinan bahwa proses belajar mengajar dengan bantuan media mempertinggi kegiatan belajar siswa
dalam tenggang waktu yang cukup lama Djamarah dan Zain, 2013:122.
Sutikno 2013:106-7 mengungkapkan, bahwa media pembelajaran memi- liki fungsi sebagai berikut:
1. Membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran.
2. Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis.
3. Mengatasi keterbatasan ruang.
4. Pembelajaran lebih komunikatif dan produktif.
5. Waktu pembelajaran dapat dikondisikan.
6. Menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar.
7. Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu.
8. Melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam.
9. Meningkatkan kadar keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Sudjana dalam Djamarah dan Zain, 2013:134 juga berpendapat bahwa media pembelajaran berfungsi sebagai berikut:
1. Alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.
2. Bagian yang integral dari keseluruhan situasi mengajar, sehingga merupakan
salah satu unsur yang harus dikembangkan oleh guru. 3.
Penggunannya integral dengan tujuan dari isi pembelajaran. 4.
Bukan semata-mata pelengkap proses pembelajaran. 5.
Untuk mempercepat proses belajar mengajar. 6.
Mempertinggi mutu belajar mengajar. Sanaky 2013:7 berpendapat bahwa fungsi media pembelajaran antara
lain: 1.
Menghadirkan objek sebenarnya dan objek yang langka.
2. Membuat duplikasi dari objek yang sebenarnya.
3. Membuat konsep abstrak ke konsep konkret.
4. Memberi kesamaan persepsi.
5. Mengatasi hambatan waktu, tempat, jumlah, dan jarak.
6. Menyajikan ulang informasi secara konsisten.
7. Memberi suasana belajar yang menyenangkan, tidak tertekan, santai dan
menarik, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran. Nilai dan manfaat media pembelajaran Susilana dan Riyana, 2009:10
antara lain: 1.
Membuat konkret konsep-konsep yang abstrak. 2.
Menghadirkan objek-objek yang terlalu berbahaya atau sukar didapat ke dalam lingkungan belajar.
3. Menampilkan objek yang terlalu besar atau terlalu kecil.
4. Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat atau terlalu lambat.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berfungsi sebagai alat bantu dalam penyajian materi pembelajaran
dalam rangka mewujudkan suatu pembelajaran yang efektif dan efisien guna men- capai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
2.1.5.3 Klasifikasi Media Pembelajaran