4. Pemakaian bahasa dapat diterima
Penulis menggunakan bahasa yang baik dan benar sehingga isi tulisan mudah untuk dipahami pembaca.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa me- ngarang adalah kegiatan untuk menuangkan pikiran dalam bentuk tulisan. Me-
ngarang juga didahului dengan membuat kerangka karangan yang dapat mem- bantu mengorganisasikan ide-ide.
2.1.3.4 Macam-Macam Karangan
Semi dalam Kusumaningsih et al, 2013:72-81 berpendapat bahwa ada empat macam jenis karangan, yaitu:
1.
Narasi
Narasi merupakan bentuk percakapan atau tulisan yang bertujuan menyam- paikan atau menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia
berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu. 2.
Eksposisi
Eksposisi bertujuan menjelaskan atau memberikan informasi tentang sesuatu, biasanya dikembangkan dengan susunan logis dengan pola pengembangan
gagasan seperti definisi, klasifikasi, ilustrasi, perbandingan, dan pertentangan. 3.
Deskripsi
Deskripsi adalah tulisan yang tujuannya memberikan perincian atau detail tentang objek sehingga dapat memberi pengaruh pada sensitivitas dan ima-
jinasi pembaca atau pendengar. Pembaca dibuat seolah-olah ikut melihat, mendengar, merasakan atau mengalami langsung objek tersebut.
4.
Argumentasi
Argumentasi adalah tulisan yang bertujuan meyakinkan atau membujuk pem- baca tentang kebenaran pendapat atau pernyataan penulis dengan jalan pem-
buktian, alasan, serta ulasan secara objektif dan meyakinkan.
2.1.3.5 Karangan Narasi
Finoza 2005:202 berpendapat bahwa karangan narasi berasal dari bahasa Inggris narration yang berarti cerita. Selaras dengan itu, Nurudin 2012:54
mengungkapkan bahwa melalui narasi, seorang penulis memberitahu orang lain dengan cerita. Narasi biasanya ditulis berdasarkan rekaan atau imajinasi. Namun
demikian, narasi yang ditulis juga dapat ditulis berdasarkan pengalaman pribadi penulis, pengamatan, atau wawancara. Himpunan peristiwa di dalam narasi bia-
sanya disusun berdasarkan urutan waktu tertentu. Di dalamnya ada tokoh-tokoh yang terlibat dalam suatu atau berbagai peristiwa yang diceritakan. Narasi adalah
bentuk tulisan yang berusaha menciptakan, mengisahkan, serta merangkaikan tin- dak-tanduk perbuatan manusia dalam sebuah peristiwa secara kronologis atau
yang berlangsung dalam suatu kesatuan waktu tertentu. Semi dalam Kusumaningsih et al, 2013:73 berpendapat bahwa pada
dasarnya karangan narasi memiliki ciri: 1.
Berupa cerita tentang pengalaman manusia. 2.
Kejadian atau peristiwa yang disampaikan dapat berupa peristiwa atau kejadian yang benar-benar terjadi, dapat berupa imajinasi semata, atau
gabungan kedua-duanya. 3.
Berdasarkan konflik, agar menarik.
4. Memiliki estetika karena isi dan penyampaiannya bersifat sastra, khususnya
narasi berbentuk fiksi. 5.
Menekankan sususan kronologis. 6.
Biasanya memiliki dialog. Narasi dibagi menjadi dua, yaitu narasi ekspositoris dan narasi sugestif.
Nurudin 2012:55 membagi narasi menjadi dua: 1.
Narasi ekspositoris Bertujuan memberi informasi kepada pembaca agar pengetahuannya bertam-
bah luas. Contoh: kisah perjalanan, otobiografi, kisah perampokan, dan lain sebagainya.
2. Narasi sugestif
Tujuannya memberi makna atas kejadian yang disampaikan melalui daya khayalnya. Pembaca diharapkan mampu membuat makna baru yang tersirat
dari seluruh narasi. Contohnya antara lain novel dan cerpen. Langkah menyusun narasi, terutama narasi berbentuk fiksi, menurut Napu
2014:11 cenderung dilakukan melalui proses kreatif, dimulai dengan mencari, menemukan, dan menggali ide. Oleh karena itu, cerita dirangkai dengan meng-
gunakan rumus 5 W + 1 H, yaitu sebagai berikut: a. What apa yang akan diceritakan.
b. Where di mana settinglokasi ceritanya. c. When kapan peristiwa-peristiwa berlangsung.
d. Who siapa pelaku ceritanya. e. Why mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi
f. How bagaimana cerita itu dipaparkan.
2.1.4 Model Mind Mapping