Ada 3 hal yang paling penting dalam pembentukan sikap yang diperhatikan adalah:
1. Media massa 2. Kelompok sebaya
3. Kelompok yang meliputi lembaga sekolah, lembaga keagamaan, organisasi kerja dan sebagainya.
2.3.4 Pengukuran Sikap
Sikap tidak dapat dilihat secara langsung. Untuk mengetahui bagaimana sikap seseorang terhadap objek sikap tertentu, harus melihat melalui ketiga komponen
sikap, yaitu pengetahuan kognisi, perasaan afeksi dan perilaku konasi. Teknik pengukuran sikap ada beberapa jenis, yaitu:
2.3.4.1 Teknik Perbandingan Fisik Judgement Technique
Teknik yang paling awal adalah yang masih menggunakan perbandingan fisik untuk menentukan sikap terhadap objek sikap tertentu A lebih berat dari B, X lebih
keras dari Y, fitnah lebih kejam dari pembunuhan dan sebagainya. Menurut Thurstone, penilaian Judgement orang sebagai hasil memperbandingkan ini dapat
diukur dalam bentuk skala.
2.3.4.2 Teknik Psikologik Method of Summated Ratings
Teknik pengukuran ini adalah yang sepenuhnya psikologik. Yaitu teknik yang tidak menggunakan perbandingan fisik yang dianggap terlalu rumit. Dasar dari teknik
ini adalah bahwa evaluasi seseorang terhadap sebuah objek sikap dapat diskalakan
tanpa harus membuat perbandingan fisik terlebih dahulu. Caranya adalah dengan mengumpulkan sejumlah pernyataan tentang suatu sikap. Pernyataan-pernyataan ini
terdiri atas pernyataan positif maupun negatif dan meliputi komponen kognitif misalnya, X adalah sesuatu yang bermanfaat, X memudahkan saya untuk melakukan
Y, X berbahaya jika dalam keadaan Z dan sebagainya, komponen afektif saya suka X, atau saya tidak senang pada Y, dan komponen konatif saya berusaha
mendapatkan X, atau saya menghindari Y. Selanjutnya, melalui prosedur tertentu, dari sejumlah pernyataan tertentu itu dipilih mana yang valid, dan mana yang tidak
valid. Butir-butir pernyataan yang valid dirangkai dalam suatu alat ukur. Hasil pengungkuran adalah skor rata-rata dari jawaban subjek terhadap setiap pernyataan.
Makin tinggi skor, makin positif sikapnya dan makin kecil skornya, makin negatif sikapnya. Teknik ini dikembangkan oleh Likert 1932 dan dinamakan method of
summated ratings.
2.3.4.3 Teknik Skala Jarak Sosial Social Distance Scale
Gabungan dari pengukuran fisik dan psikologik terdapat pada skala Bogardus. Teknik yang dikembangkan dalam ilmu sosiologi ini dinamakan skala jarak sosial,
yaitu skala untuk mengukur sikap antar ras. Misal, orang pribumi di Indonesia diajukan pertanyaan apakah yang bersangkutan setuju bahwa orang Arab menjadi
warganegara Indonesia, apakah ia mau bekerja satu kantor dengan orang Arab, apakah ia mau bersahabat dengan orang Arab, ataukah ia mau menikah dengan orang
Arab atau mempunyai menantu orang Arab. Makin banyak jawaban “y” yang
diberikan, makin dekat jarak sosial antara subjek dengan orang Arab. Jika pertanyaan-pertanyaan yang sama diajukan kepada orang Cina dan orang berkulit
putih, dapat diperbandingkan ras mana yang paling dekat jarak sosialnya dan rasa mana yang paling jauh. Makin dekat jarak sosial, makin positif sikap seseorang
terhadap ras yang dimaksud.
2.3.4.4 Teknik Skala Guttman