Kerangka Berfikir TINJAUAN PUSTAKA

2.5 Kerangka Berfikir

Berdasarkan landasan teori dan beberapa definisi yang ada, maka kerangka berfikir yang ada dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut. Bagan 2.1 Kerangka Berfikir Generasi muda atau remaja yang kurang memiliki semangat kebangsaan Generasi muda atau remaja yang memiliki sikap bela negara yang tinggi Faktor Pendukung Faktor Penghambat Proses Bimbingan, kegiatan kepramukaan dan pelatihan Saka Wira Kartika Pekalongan Pembentukan Sikap Bela Negara Sebelum melakukan penelitian, penulis telah memiliki gambaran permasalahan atau kerangka berfikir. Kerangka berfikir merupakan paparan dimensi- dimensi tentang kajian utama, faktor-faktor kunci, variabel dan hubungan-hubungan dimensi yang disusun dalam bentuk narasi atau grafis. Saka Wira Kartika Pekalongan merupakan wadah kegiatan bagi pramuka penegak dan pramuka untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan kesadaran bela negara yang dibina oleh TNI-AD Kodim 0710 Pekalongan dengan fokus penanganannya untuk mengentaskan permasalahan generasi muda akibat dari kurang memiliki semangat kebangsaan dan kesadaran sikap bela negara. Generasi muda yang kurang memilki kesadaran sikap bela negara itu mendapatkan penanaman sikap bela negara, bimbingan, kegiatan kepramukaan dan pelatihan guna membentuk sikap bela negara. Selama proses tersebut, tentunya ada faktor pendukung dan penghambat. Untuk mendukung proses tersebut, maka perlu upaya dari pihak Saka Wira Kartika Pekalongan untuk mengatasinya. Setelah menjalani proses bimbingan dan pelatihan, generasi muda yang ikut anggota Saka Wira Kartika diharapkan menjadi generasi muda yang lebih baik dengan kesadaran sikap bela negara yang tinggi sehingga berguna bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 43

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Pendekatan Penelitian

Kirk dan Miller dalam Moleong, 2010:4 mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun peristilahannya. Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan oleh para filsuf, peneliti, maupun oleh para praktisi melalui model-model tertentu Moleong, 2010:49. Dalam melaksanakan penelitian, ada metode khusus yang dilakukan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian membantu peneliti untuk menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam melakukan penelitian. Ada beberapa metode penelitian, dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitaian kualitatif, karena dalam penelitian ini instrumennya adalah orang atau human instrument, yaitu peneliti itu sendiri. Untuk dapat menjadi instrumen, maka peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas, sehingga mampu bertanya, menganalisis, memotret, dan mengkonstruksi situasi sosial yang diteliti menjadi lebih jelas dan bermakna. Metode penelitian kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung