69 belajar yang siswa peroleh sebanyak 23. Berdasarkan tabel 4.8 juga dapat diketahui
persentase keaktifan belajar siswa pada siklus I yakni sebesar 80,08. Persentase keaktifan belajar tersebut mengalami peningkatan pada pelaksanaan siklus II. Pada
pelaksanaan pembelajaran siklus II diperoleh persentase keaktifan belajar siswa sebesar 88,89. Hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan persentase keaktifan
belajar siswa sebesar 8,81. Melalui tabel tersebut dapat diketahui terdapat satu orang siswa yang mengalami penurunan aktivitas belajar. Namun, secara klasikal
skor aktivitas belajar siswa telah mengalami peningkatan.
4.2.3 Hasil Observasi Performansi Guru
Observasi yang dilakukan tidak hanya terhadap aktivitas belajar siswa. Observasi juga dilakukan terhadap performansi guru dalam pembelajaran siklus I dan
siklus II. Berdasarkan hasil observasi terhadap performansi guru dapat diketahui bahwa performansi guru pada pembelajaran siklus I belum memuaskan. Hal tersebut
terlihat dari nilai performansi guru yang diperoleh pada siklus I. Pada siklus I nilai performansi guru dalam menyusun RPP sebesar 77,21 dan nilai dalam melaksanakan
pembelajaran sebesar 73,55. Hasil rekapitulasi menunjukkan nilai performansi guru pada siklus I sebesar 74,77 dengan kategori B. Pada siklus II nilai performansi guru
dalam menyusun RPP sebesar 89,46 dan nilai dalam melaksanakan pembelajaran sebesar 83,88. Hasil rekapitulasi menunjukkan nilai performansi guru pada siklus II
sebesar 85,74 dengan kategori AB. Hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan performansi guru dalam pembelajaran. Peningkatan nilai performansi guru dalam
penelitian ini dapat dibaca pada tabel 4.9.
70 Tabel 4.9 Peningkatan Nilai Performansi Guru
No Aspek Yang Diamati Nilai Performansi Guru
Peningkatan Keterangan
Siklus I Siklus II
1 Kemampuan guru
dalam menyusun RPP
77,21 89,46 12,25 Meningkat 2
Kemampuan guru dalam pelaksanaan
pembelajaran 73,55 83,88 10,33 Meningkat
Nilai Akhir 74,77
85,74 10,97
Meningkat Kriteria B
AB Meningkat
Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui adanya peningkatan nilai performansi guru pada pembelajaran siklus II. Pada siklus I nilai yang diperoleh guru dalam
menyusun RPP yakni sebesar 77,21. Pada siklus II nilai performansi guru dalam menyusun RPP meningkat menjadi 89,46. Hal tersebut menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan nilai kemampuan guru dalam menyusun RPP yakni sebesar 12,25. Nilai yang diperoleh guru dalam melaksanakan pembelajaran pada siklus I yakni sebesar
73,55 dengan kriteria B. Pada siklus II nilai performansi guru dalam melaksanakan pembelajaran meningkat menjadi 83,88 dengan kriteria AB. Hal tersebut menujukkan
bahwa terjadi peningkatan nilai performansi guru dalam melaksanakan pembelajaran sebesar 10,33. Nilai akhir performansi guru yang diperoleh pada siklus I yakni
sebesar 74,77 dengan kriteria B. Pada siklus II nilai akhir performansi guru meningkat menjadi 85,74 dengan kriteria AB. Artinya terjadi peningkatan nilai akhir
performansi guru sebesar 10,97. Nilai hasil pengamatan terhadap performansi guru diangap sudah memuaskan
bagi peneliti. Hal tersebut dikarenakan nilai hasil pengamatan performansi guru yang diperoleh telah mencapai kriteria keberhasilan yang telah ditentukan. Nilai
71 performansi guru yang diperoleh pada siklus II yakni sebesar 85,74 dengan kriteria
AB. Sedangkan kriteria yang ditentukan untuk nilai performansi guru yakni minimal sebesar 71 dengan kriteria AB. Berdasarkan nilai performansi guru yang diperoleh
pada siklus II dapat dikatakan bahwa pembelajaran menirukan dialog drama anak pada siklus II berhasil.
4.3 Pembahasan