a. Nilai konstan Y sebesar -10,728 yang berarti bahwa jika nilai upah,
nilai produksi dan modal sama dengan nol maka penyerapan tenaga kerja akan mengalami penurunan -10,728.
b. Koefisien regresi X
1
nilai upah dari perhitungan linier berganda didapat nilai koefisien b
1
= 0,344, hal ini berarti setiap ada peningkatan nilai upah X
1
sebesar 1 maka penyerapan tenaga kerja Y akan meningkat sebesar 0.344 dengan anggapan variabel
nilai produksi X
2
, dan variabel modal X
3
adalah konstan. c.
Koefisien regresi X
2
Nilai produksi dari perhitungan linier berganda didapat nilai koefisien b
2
= 0,127, hal ini berarti setiap ada peningkatan nilai produksi X
2
sebesar 1 maka penyerapan tenaga kerja Y akan meningkat sebesar 0.127 dengan anggapan
variabel nilai upah independen X
1
, variabel modal X
3
adalah konstan.
d. Koefisien regresi X
3
modal dari perhitungan linier berganda didapat nilai koefisien b
3
= 0,357, hal ini berarti setiap ada peningkatan modal X
3
sebesar 1 maka penyerapan tenaga kerja Y akan meningkat sebesar 0.357 dengan anggapan variabel nilai upah
X
1
, dan variabel nilai produksi X
2
adalah konstan.
4.3.2.2 Pengujian Hipotesis Secara Simultan Uji F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel terikat Ghozali, 2009:88. Hasil uji simultan dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.13 Hasil Uji Simultan
ANOVA
b
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
4.729 3
1.576 78.468
.000
a
Residual 1.426
71 .020
Total 6.156
74 a. Predictors: Constant, Modal, Nilai Produksi, Upah
b. Dependent Variable: Tenaga Kerja
Sumber: Data Primer diolah, 2012 Hasil pengujian pada Tabel 4.13, uji simultan uji F menunjukkan
bahwa nilai F
tabel
didapat dari df1 = 3 dan df2 = 71 dengan alpha = 0,05 artinya kita mengambil risiko salah dalam mengambil keputusan untuk
menolak hipotesis yang benar sebanyak-banyaknya 5. Tabel 4.13 menunjukkan bahwa diperoleh nilai F
hitung
sebesar 78,468 dikarenakan nilai F
hitung
78,468 F
tabel
2,733 atau besarnya probabilitas sebesar 0,000 0,05. Dengan demikian, dalam penelitian ini menyatakan bahwa ada
pengaruh yang signifikan dari upah, nilai produksi dan modal sebagai variabel bebas secara simultan bersama-sama terhadap penyerapan tenaga
kerja sebagai variabel terikat.
4.3.2.3 Uji hipotesis secara parsial uji t
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat baik secara parsial. Hasil analisis uji
hipotesis antara variabel bebas X
1
, X
2
, dan X
3
terhadap Y diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 4.14 Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Correlations
B Std. Error
Beta Zero-
order Partial
Part 1
Constant -10.728
1.197 -8.963
.000 Upah
.344 .099
.457 3.472
.001 .836
.381 .198
Nilai Produksi .127
.039 .219
3.262 .002
.592 .361
.186 Modal
.357 .159
.308 2.242
.028 .834
.257 .128
a. Dependent Variable: Tenaga Kerja
Sumber: Data primer diolah, 2012 1 Pengujian Hipotesis 1 H1 dengan uji t atau uji parsial
Dalam Tabel 4.14 menunjukan bahwa koefisien korelasi secara parsial untuk variabel Nilai upah sebesar 0,344. Uji keberartian koefisien korelasi
untuk hasil t hitung sebesar 3,472 dengan probabilitas sebesar 0,001. Nilai probabilitas lebih kecil dari pada 0,05 0,001 0,05 maka dengan demikian
Ho ditolak dan Ha diterima maka menunjukan bahwa nilai t yang diperoleh tersebut signifikan. Sehingga hipotesis 1 H1 yang diuji dalam penelitian ini
yaitu ” nilai upah berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja pada industri
kecil pengolahan ikan di Kabupaten Demak ” diterima.
Kontribusi nilai upah terhadap penyerapan tenaga kerja pada industri kecil pengolahan ikan di
Kabupaten Demak r² adalah 0.381² x 100 = 14,51. 2 Pengujian Hipotesis 2 H2 uji t atau uji parsial
Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan dengan yang dilakukan dengan menggunakan computer program SPSS versi 16.00 seperti yang
terangkum dalam tabel di atas menunjukan bahwa koefisien korelasi secara
parsial untuk variabel nilai produksi sebesar 0,127. Uji keberartian koefisien korelasi untuk hasil t hitung sebesar 3,262 dengan probabilitas sebesar 0,002.
Nilai probabilitas lebih kecil dari pada 0,05 0,002 0,05 maka dengan demikian Ho ditolak menerima Ha maka menunjukan bahwa nilai t yang
diperoleh tersebut signifikan. Sehingga hipotesis 2 H2 yang diuji dalam penelitian ini yaitu ” nilai produksi berpengaruh terhadap penyerapan tenaga
kerja pada industri kecil pengolahan ikan di Kabupaten Demak” diterima.
Kontribusi nilai produksi terhadap penyerapan tenaga kerja pada industri kecil pengolahan ikan di Kabupaten Demak r² adalah 0.361² x 100 =
13,03. 3 Pengujian Hipotesis 3 H3 uji t atau uji parsial
Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan dengan yang dilakukan dengan menggunakan computer program SPSS versi 16.00 seperti yang
terangkum dalam tabel di atas menunjukan bahwa koefisien korelasi secara parsial untuk variabel modal sebesar 0,357. Uji keberartian koefisien korelasi
untuk hasil t hitung sebesar 2,242, dengan probabilitas sebesar 0,028. Nilai probabilitas tersebut lebih kecil dari pada 0,05 0,028 0,05 dengan
demikian Ho ditolak dan menerima Ha, maka dengan demikian Ho ditolak menerima Ha maka menunjukan bahwa nilai t yang diperoleh tersebut
signifikan. Sehingga hipotesis 3 H3 yang diuji dalam peneli tian ini yaitu ”
modal berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja pada industri kecil
pengolahan ikan di Kecamatan Demak” diterima. Kontribusi modal terhadap
penyerapan tenaga kerja pada industri kecil pengolahan ikan di Kabupaten
Demak r² adalah 0.257² x 100 = 6,60.
4.3.3 Koefisien Determinasi R