Nilai Produksi. Statistik Deskriptif Variabel

4.2.1.2 Nilai Produksi.

Hasil dan jenis produksi yang dihasikan untuk masing-masing perusahaan pengolahan ikan berbeda-beda, ada yang tinggi ada juga yang rendah tergantung dari besar kecilnya perusahaan dan jumlah permintaan akan barang tersebut. Dari data primer yang diperoleh dapat diperoleh statistik deskriptif sebagai berikut : Tabel 4.4 Industri Kecil Pengolahan Ikan di Kabupaten Demak dari 75 Sampel No Jenis Produksi Frekuensi Persentase 1 Pengeringan 28 37 2 Pengasapan 27 36 3 Pemindangan 15 20 4 Presto 5 7 Jumlah 75 100 Sumber : Data primer yang diolah, 2012 Berdasarkan Tabel 4.4 dapat menunjukkan bahwa jenis produk yang dihasilkan pada setiap industri beraneka ragam, biasanya mereka mempunyai keunggulan sendiri-sendiri dalam menghasilkan produknya. Dilihat dari tabel diatas menunjukkan banyaknya industri pengolahan ikan untuk jenis produksi pengeringan sebanyak 28 responden, pengasapan sebanyak 27 responden, pemindangan 15 responden dan presto sebanyak 5 responden, sedangkan nilai produksinya dapat dlihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.5 Nilai Produksi Pada Industri Kecil Pengolahan Ikan di Kabupaten Demak dari 75 Sampel No Interval Nilai Produksi Frekuensi Persentase 1 Rp 2,860,000 - Rp 3,500,000 1 1 2 Rp 2,220,000 - Rp 2,860,000 3 Rp 1,580,000 - Rp 2,220,000 8 11 4 Rp 940,000 - Rp 1,580,000 20 27 5 Rp 300,000 - Rp 940,000 46 61 Jumlah 75 100 Rata-rata Rp 962,600 Minimal Rp 300,000 Maksimal Rp 3,500,000 Sumber : Data primer yang diolah, 2012 Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan bahwa biaya nilai produksi yang dikeluarkan oleh industri kecil pengolahan ikan sebagai berikut: Pengusaha yang mengeluarkan nilai produksi Rp 300.000 – Rp 940.000 sebanyak 46 industri atau 61, pengusaha yang mengeluarkan nilai produksi Rp940.000 – Rp 1.580.000 sebanyak 20 industri atau 27, pengusaha yang mengeluarkan nilai produksi Rp 1.580.000 – Rp 2.220.000 sebanyak 8 industri atau 11 dan pengusaha yang mengeluarkan nilai produksi Rp2.860.000 – Rp 3.500.000 sebanyak 1 industri atau 1. Dari data terlampir diperoleh hasil bahwa jumlah produksi rata-rata sebanyak Rp. 962.000,00. Nilai produksi terendah Rp. 300.000 dan nilai produksi tertinggi Rp. 3.500.000,00 dengan jumlah total produksi pada industri kecil pengolahan ikan sebanyak Rp. 72.195.000,00. Nilai produksi setiap unit usaha pengolahan ikan hal ini disebabkan karena dalam usaha menjalankan usahanya dengan modal kerja tersebut, kesemuanya merupakan skala kecil, usaha tersebut menggunakan modal kerja yang besar karena kualitas produk juga selalu ditingkatkan sehingga memerlukan modal kerja yang besar juga.

4.2.1.3 Modal.