d p
D
4
p m
s b
k k
p s
j P
dapat disim performansi
Diagram 4.5
4.1.2.3 Refle
Berd pembelajara
model pemb siswa.. Pero
belajar klas keberhasilan
kooperatif ti Selai
performansi siklus ke II
juga diikuti Persentase a
65 70
75 80
85 90
N I
L A
I
mpulkan ba guru dapat
5 Perbanding
eksi
dasarkan des an PKn pada
belajaran Sn lehan rata-ra
sikal menca n pembelaja
ipe Snowball in hasil bel
guru juga sebesar 79,5
i oleh men aktivitas sisw
SIKLUS
ahwa nilai digambarkan
gan nilai perf
skripsi hasil a materi Ban
nowball Th ata hasil bela
apai 100. aran pada s
l Throwing .
lajar siswa, mengalami
54. Pening ningkatnya p
wa pada tiap
I SIKLU
performans n dalam diag
formansi gur
belajar pad ngga Sebaga
hrowing ber
ajar pada sik Peningkata
siklus II m
hasil obser peningkatan
gkatan persen persentase a
p aspek telah
US II
si meningka gram 4.5 ber
ru pada siklu
da siklus II ai Bangsa In
hasil menin klus II sebes
an tersebut menggunakan
rvasi berup n. Persentase
ntase aktivit aktivitas sis
h mencapai at. Peningk
rikut ini.
us I dan siklu
maka dapat ndonesia me
ngkatkan ha ar 96,95 den
menunjukk n model pem
a aktivitas e aktivitas s
tas siswa pad swa pada t
indikator ke
75
katan nilai
us II
t dikatakan nggunakan
asil belajar ngan tuntas
an adanya mbelajaran
siswa dan siswa pada
da siklus II tiap aspek.
eberhasilan
76
≥75. Dengan demikian, perbaikan yang dilakukan oleh guru dalam pengelolaan kelas dapat meningkatkan aktivitas siswa.
Perolehan hasil observasi pada performansi guru pada siklus I mengalami peningkatan pada siklus II dengan nilai performansi guru sebesar 88,16 dengan
kriteria A. Pada siklus II nilai performansi guru sudah mencapai indikator keberhasilan
≥75. Ketercapaian indikator keberhasilan pada nilai performansi guru menunjukkan perbaikan yang dilakukan guru dalam melaksanakan
pembelajaran berhasil.
4.1.2.4 Revisi
Berdasarkan hasil tes formatif II dapat diketahui bahwa perolehan nilai rata-rata kelas hasil pembelajaran pada siklus II sebesar 96,95 dengan tuntas
belajar klasikal mencapai 100. Aktivitas siswa dikatakan tuntas apabila rata-rata kelas dan tiap aspek penilaian mencapai indikator keberhasilan
≥75. Pada siklus II aspek-aspek aktivitas siswa dapat mencapai indikator keberhasilan. Perolehan
persentase aspek-aspek tersebut pada siklus II ialah: 1 Kehadiran dan kesiapan siswa dengan persentase rata-rata 79,70; 2 Keaktifan dalam proses
pembelajaran dengan persentase rata-rata 80,19; 3 Keaktifan siswa dalam menyampaikan pendapatpertanyaan dengan persentase rata-rata 76,80; 4
Keterampilan siswa dalam bekerjasama dengan kelompoknya dengan persentase rata-rata 78,25.Perolehan nilai observasi performansi guru juga meningkat dan
mencapai indikator keberhasilan. Pada siklus II nilai performansi guru sebesar 88,16 sehidan sudah mencapai indikator keberhasilan.
77
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pencapaian indikator keberhasilan pada hasil belajar, aktivitas siswa, dan performansi guru secara
keseluruhan dicapai pada siklus II. Pencapaian tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran PKn menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball
Throwing dapat meningkatkan hasil belajar, aktivitas siswa, maupun performansi
guru. pembelajaran PKn menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing
dapat dinyatakan berhasil. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran tersebut pada siklus II sudah dinyatakan
berhasil sehingga tidak perlu melaksanakan siklus berikutnya.
4.2 Pembahasan
Dari penelitian tindakan kelas yang dilakukan, peneliti mendapatkan hasil penelitian berupa hasil belajar dan hasil observasi berupa aktivitas siswa dan
performansi guru. Ketiga hasil penelitian tersebut pada siklus I belum mencapai indikator keberhasilan. Ketiga hasil penelitian tersebut baru bisa mencapai
indikator keberhasilan pada siklus II. Ketercapaian indikator keberhasilan pada ketiga hasil penelitian tersebut membuktikan keberhasilan peneliti dalam
menerapkan model pembelajaran Snowball Throwing dalam pembelajaran PKn materi Bangga Sebagai Bangsa Indonesia di kelas III SD Negeri Gumilir 05
Cilacap. Keberhasilan tersebut telah membuktikan teori yang mendasari penelitian
tindakan kelas menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing
pada pembelajaran PKn materi Bangga Sebagai Bangsa Indonesia di