13
tampakinnert behavior atau perilaku yang tampak overt behavior. Aspek penting yang dikemukakan oleh aliran behavioristik dalam belajar adalah hasil
belajar perubahan perilaku itu tidak disebabkan oleh kemampuan internal manusia insight, tetapi karena faktor stimulus yang menimbulkan respon.
Selain teori belajar behavioristik ada teori belajar lainnya yaitu teori belajar konstruktivistik. Rifa’i 2009: 128 menyebutkan bahwa intisari teori
belajar konstruktivistik adalah bahwa belajar merupakan proses penemuan discovery dan transformasi informasi kompleks yang berlangsung pada diri
seseorang. Individu yang sedang belajar dipandang sebagai orang yang secara konstan memeriksa informasi baru untuk dikonfirmasikan dengan prinsip rules
yang telah dimiliki, kemudian merevisi prinsip tersebut apabila sudah tidak sesuai dengan informasi yang baru diperoleh. Agar siswa mampu melakukan kegiatan
belajar, maka dia harus melibatkan diri secara aktif. Dari kedua teori belajar tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa belajar
merupakan proses perubahan perilaku. Proses yang dimaksud ialah proses penemuan discovery dan transformasi informasi kompleks yang berlangsung
pada diri seseorang. Perubahan perilaku yang terjadi pada diri siswa bisa merupakan perubahan perilaku tampak maupun perubahan perilaku tidak tampak.
2.1.1.3 Prinsip Belajar
Prinsip belajar merupakan pegangan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar supaya proses dan hasil belajar dapat tercapai secara optimal. Prinsip
belajar menurut Suprijono 2010: 4-5 yakni : 1 Belajar adalah perubahan perilaku. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar memiliki ciri-ciri sebagai hasil
14
tindakan rasional instrumental yaitu perubahan yang disadari, kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya, fungsional atau bermanfaat sebagai
bekal hidup, positif atau berakumulasi, aktif atau sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan, permanen atau tetap, bertujuan dan terarah,
mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan; 2 Belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar
adalah proses sistemik yang dinamis, konstruktif, dan organik. Belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai komponen belajar; 3 Belajar merupakan
bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah hasil dari interaksi antara siswa dengan lingkungannya.
Prinsip belajar lainnya juga diungkapkan Gagne dalam Rifa’i 2009: 95. Gagne menyatakan bahwa ada tiga prinsip belajar yang dipandang sebagai kondisi
eksternal dan tiga prinsip belajar yang dipandang sebagai kondisi internal. Tiga prinsip belajar yang dipandang sebagai kondisi eksternal ialah keterdekatan
contiguity, pengulangan repetition, dan penguatan reinforcement. Tiga prinsip belajar yang dipandang sebagai kondisi internal ialah informasi faktual
factual information, kemahiran intelektual intelectual skill, strategi strategy. Dari dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prinsip belajar adalah
pegangan yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran. Prinsip belajar terdiri dari kondisi eksternal maupun internal. Kondisi eksternal dan
internal tersebut akan mempengaruhi perubahan perilaku pada individu sebagai bentuk dari hasil belajar.
15
2.1.1.4 Hasil Belajar
Definisi hasil belajar menurut pandangan humanistik adalah kemampuan siswa mengambil tanggung jawab dalam menentukan apa yang dipelajari dan
menjadi individu yang mampu mengarahkan diri sendiri self-directing dan mandiri independent Rifa’I dan Anni, 2010: 144.
Menurut Anni 2007: 5 hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Sedangkan menurut
Sudjana 2009: 22 hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Bloom dalam Sudjana 2009:
22 mengklasifikasi hasil belajar menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari
enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman,aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima
aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan
dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau
ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat ditarik simpulan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku pada diri pembelajar sebagai akibat adanya aktivitas
belajar pengalaman yang mencakup tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan
16
psikomotorik. Perubahan perilaku yang mencakup tiga ranah hasil belajar tersebut akan membentuk pembelajar menjadi individu yang mampu mengambil tanggung
jawab dalam mengarahkan dirinya sendiri dan mandiri.
2.1.2 Hakikat Pembelajaran