30
membantu. Tujuan pemrosesan kelompok adalah meningkatkan efektivitas anggota dalam memberikan kontribusi terhadap kegiatan kolaboratif untuk
mencapai tujuan kelompok.
2.1.8 Keunggulan dan kekurangan pembelajaran kooperatif
Baik disadari maupun tidak sebenarnya semua kegiatan yang dilakukan memiliki keunggulan sekaligus kekurangan. Pembelajaran kooperatif juga
memliki keunggulan dan kekurangan dalam proses pelaksanaan maupun hasil yang dicapainya. Berikut ini akan dijelaskan mengenai keunggulan dan
kekurangan dai pembelajaran kooperatif.
2.1.8.1 Keunggulan pembelajaran kooperatif
Keunggulan pembelajaran kooperatif dikemukakan oleh Johnson Johnson dalam Kapp 2009: 139 yang berpendapat bahwa:
Students collaborative projects have numerous advantages over more traditional classroom-based instruction for improved student
learning. Students working cooperatively to achieve a common goal produce higher achievement and exhibit greater productivity than they
do working alone.
Maksud dari pernyataan tersebut yaitu proyek kolaborasi siswa mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan pembelajaran kelas yang
didasarkan pada tradisional untuk mengembangkan pembelajaran siswa. Para siswa bekerja secara kooperatif untuk mencapai tujuan bersama menghasilkan
prestasi yang lebih tinggi dan menunjukkan produktivitas yang lebih baik
daripada mereka bekerja sendiri. Menurut Jarolimek Parker dalam Isjoni 2010: 24, keunggulan yang
diperoleh dalam pembelajaran kooperatif antara lain: 1 Saling ketergantungan
31
yang positif; 2 Adanya pengakuan dalam merespon perbedaan individu; 3 Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas; 4 Suasana kelas
yang rileks dan menyenangkan; 5 Terjalinnya hubungan yang hangat dan bersahabat antara siswa dengan guru; 6 Memiliki banyak kesempatan untuk
mengekspresikan pengalaman emosi yang menyenangkan.
2.1.8.2 Kekurangan pembelajaran kooperatif
Slavin 1995 dalam Asma 2006: 27 menyatakan bahwa kekurangan dari pembelajaran kooperatif adalah kontribusi dari siswa berprestasi rendah menjadi
kurang dan siswa yang memiliki prestasi tinggi akan mengarah kepada kekecewaan, hal ini disebabkan oleh peran anggota kelompok yang pandai lebih
dominan. Noornia 1997 dalam Asma 2006: 27 juga menyatakan untuk
menyelesaikan suatu materi pelajaran dengan pembelajaran kooperatif akan memakan waktu yang relatif lebih lama dibandingkan dengan pembelajaran
konvensional, bahkan dapat menyebabkan materi tidak dapat disesuaikan dengan kurikulum yang ada apabila guru belum berpengalaman. Dari segi keterampilan
mengajar, guru membutuhkan persiapan yang matang dan pengalaman yang lama untuk dapat menerapkan belajar kooperatif dengan baik.
2.1.9 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing