18
secara sistematis dan dideskripsikan dengan jelas akan berpengaruh juga terhadap intensitas proses pembelajaran.
2.1.2.2.4 Strategi Pembelajaran Strategi pembelajaran merupakan pola umum mewujudkan proses
pembelajaran yang diyakini efektivitasnya untuk mencapai tujuan pembelajaran. 2.1.2.2.5 Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah alat wahana yang digunakan guru dalam proses pembelajaran untuk membantu penyampaian pesan pembelajaran.
2.1.2.2.6 Penunjang Komponen penunjang yang dimaksud dalam sistem pembelajaran adalah
fasilitas belajar, buku sumber, alat pelajaran, dan bahan pelajaran. Komponen penunjang berfungsi memperlancar, melengkapi, dan mempermudah terjadinya
proses pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas kaitannya dengan pembelajaran, maka guru
berperan sebagai fasilitator, motivator, dan organisator demi terlaksananya kelancaran proses pembelajaran dan tercapaianya hasil pembelajaran yang
optimal.
2.1.3 Aktivitas Belajar Siswa
Aktivitas belajar merupakan segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani selama proses pembelajaran terjadi Susilofy, 2010. Aktivitas
belajar yang dimaksud adalah aktivitas yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat, mengerjakan tugas-tugas, dapat menjawab
19
pertanyaan guru dan bisa bekerja sama dengan siswa lain, serta bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.
Menurut Paul D. Dierich dalam Oemar Hamalik 2010: 172-3 membagi kegiatan belajar dalam 8 kelompok, yakni: 1 Kegiatan visual, seperti membaca,
melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, dan demonstrasi; 2 Kegiatan lisan, seperti mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu
kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara dan diskusi; 3 Kegiatan mendengarkan, seperti mendengarkan
penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok; 4 Kegiatan menulis, seperti menulis cerita, menulis laporan, membuat rangkuman,
mengerjakan tes dan mengisi angket; 5 Kegiatan menggambar, seperti menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta dan pola; 6 Kegiatan metrik,
seperti melakukan percobaan, melaksanakan pameran, menari dan berkebun; 7 Kegiatan mental, seperti merenungkan, mengingat, memecahkan masalah,
menganalisis dan membuat keputusan; 8 Kegiatan emosional, seperti minat, berani, membedakan dan tenang.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa merupakan kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa selama proses
pembelajaran, baik kegiatan fisik maupun non-fisik.
2.1.4 Performansi Guru
Mengajar pada dasarnya merupakan kegiatan akademik yang berupa interaksi komunikasi antara guru dan siswa. Segala aktivitas mengajar yang
dilakukan oleh guru merupakan kegiatan dalam rangka mengaktifkan proses
20
belajar siswa dengan menggunakan berbagai metode belajar. Menurut Barak Rosenshine dalam Suhardan 2010: 67-8 mengemukakan bahwa mengajar yang
efektif merupakan sebuah tindakan guru yang terlatih dalam melaksanakan pekerjaannya, yaitu kemahiran dalam menyajikan bahan pelajaran dengan
meramu berbagai penggunaan metode mengajar untuk menyajikan materi belajar. Selain itu kegiatan yang dilakukan oleh guru diantaranya, yaitu mengecek
pemahaman siswa tentang bahan yang dipelajari, menyediakan kesempatan untuk partisipasi siswa dalam kegiatan belajar, menyediakan kesempatan yang luas
untuk aktif memahami bahan yang diajarkan, mengoreksi kesalahan, membimbing setiap murid, belajar mempraktekannya, memberi umpan balik dan membantu
mencari pemecahan masalah. Guru merupakan komponen terpenting dalam peristiwa pembelajaran di
abad modern sekarang ini sekalipun sudah serba canggih, fungsi dan peran guru sukar diganti oleh teknologi modern. Dalam hal ini guru menjadi pusat perhatian
karena sangat besar peranannya dalam setiap usaha peningkatan mutu. Kualitas seorang guru harus menjadi prioritas dalam upaya mengembangkan sebuah pola
pendidikan yang efektif. Kualitas seorang guru ditandai dengan tingkat kecerdasan, ketangkasan, dedikasi, dan loyalitas yang tinggi serta ikhlas dalam
memajukan pendidikan dan mecerdaskan semua siswa. Mudiyahardjo dalam Suhardan 2010: 70 mengemukakan tiga komponen
penting karakteristik guru yang efektif dalam mengajar yang sangat berpengaruh dalam proses mengajar, yakni: 1 Kepribadian guru, meliputi rasa percaya diri,
rasa tanggung jawab terhadap kewajiban, volume suara yang merdu, dan
21
kesehatan yang baik; 2 Profesionalitas Guru, meliputi menerangkan topik yang diajarkan dengan baik, menerangkan dengan jelas dan logis, menyampaikan
materi dengan sistematis, mempunyai kemampuan ekspresi diri, cakap dalam membangkitkan minat dan motivasi, serta merencanakan dan membuat persiapan
dalam mengajar; 3 Latar belakang keahlian yang dikuasainya, meliputi latar belakang pengetahuan yang tepat dengan mata pelajaran dan dapat menyesuaikan
kemampuan mata pelajaran dengan kemampuan anak.
2.1.5 Pembelajaran PKn