39
mengajar serta materi pengajaran yang akan disampaikan dan harus didasarkan pada kemampuan dan pola belajar siswa.
2.6 Kerangka Berfikir
Pembelajaran sejarah sebagai salah satu pembelajaran normatif selama diajarkan secara verbal. Hal ini menuntut guru sejarah untuk mengembangkan
suatu model pembelajaran yang tidak bersifat verbal tetapi juga membangkitkan kreativitas sehingga siswa betul-betul memahami materi
yang diajarkan. Oleh karena itu untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi,
guru menggunakan model pembelajaran make a match dengan media pembelajaran audio visual sebagai pembelajaran alternatif yang inovatif.
Sehingga proses pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan bagi siswa. Hal ini dilakukan agar hasil belajar siswa
mengalami peningkatan. Berikut proses pengambilan data per siklus :
40
Bagan 1. Skema kerangka berfikir penelitian tindakan kelas
2.7 Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, dikemukakan hipotesis tindakan
dalam penelitian ini adalah “ penggunaan model pembelajaran make a match
dengan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah siswa kelas VII D SMP Negeri 9 Kota Tegal Tahun
Pelajaran 20102011. Kesimpulan model pembelajaran
make a match dengan media
audio visual Rendahnya hasil belajar siswa
pada pelajaran sejarah
Penerapan model pembelajaran make a match
dengan media audio visual
Perencanaan bersama guru mapel dengan membuat RPP
Evaluasi proses pembelajaran berdasarkan lembar observasi dan
tes tertulis Refleksi pembelajaran
Hasil belajar siswa Pembelajaran
berulang sesuai hasil yang sudah direvisi
Ada peningkatan yang signifikan
Tidak ada peningkatan yang signifikan
Keterangan : siklus 1
41
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti adalah SMP Negeri 9 Kota Tegal yang berada di Jalan Martoloyo No. 56 Tegal tepatnya di
Kelurahan Panggung Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal.
3.2 Subyek Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik Kelas VII D SMP Negeri 9 Kota Tegal
yang berjumlah 36 anak, terdiri dari 19 anak laki-laki dan 17 anak perempuan. Dipilihnya kelas ini dengan pertimbangan bahwa kelas VII D
mempunyai prestasi belajar sejarah yang paling rendah. Hal ini dapat tergambar dari perhatian siswa selama proses belajar mengajar kurang fokus,
sehingga dalam evaluasi pun siswa kelas VII D mendapat nilai paling rendah diantara kelas lain. Hasil belajar sejarah siswa kelas VII D sangat sulit untuk
mencapai batas ketuntasan minimal ≥ 65 sehingga diperlukan adanya
tindakan untuk meningkatkan kemampuan siswa.
3.3 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas PTK atau Classroom Action Research
yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan