31
3 Situasi sosial yang menganggu keadaan anak, seperti pengaruh
negatif dari pergaulan, situasi masyarakat yang kurang memadai, gangguan kebudayaan seperti film, bacaan dan sebagainya Moh
Surya, 1997 : 97 Kesimpulannya bahwa keberhasilan belajar siswa dipengaruhi oleh
banyak faktor, diantaranya faktor fisiologis, psikologis, dan lingkungan baik lingkungan sekolah maupun lingkungan sosial. Faktor-faktor tersebut saling
berinteraksi secara langsung dalam mencapai prestasi belajar.
2.4 Pembelajaran Sejarah
Sejarah didefinisikan sebagai segala sesuatu yang pernah terjadi, setiap peritiwa yang pernah terjadi di muka bumi, dapat berupa politik, ekonomi,
sosial atau budaya Kochhar, 2008:23. Sejarah telah lama menduduki posisi yang penting diantara berbagai mata pelajaran yang diajarkan diberbagai
tingkat pendidikan. Di kelas bawah dan menengah tingkat sekolah menengah, sejarah akan dipelajari sebagai mata pelajaran tersendiri sambil membentuk
diri sebagai bagian dari ilmu sosial. Di kelas menengah, sejarah dianjurkan untuk memperkenalkan para siswa pada pertumbuhan dari zaman prasejarah
sampai sekarang. Mata pelajaran sejarah adalah mata pelajaran yang mengkaitkan
hubungan antara manusia dengan manusia dan manusia dengan alam lingkungan. Hubungan manusia dengan lingkungannya, yang mengacu
kepada pembentukan manusia seutuhnya. Mata pelajaran sejarah berfungsi sebagai ilmu pengetahuan untuk mengembangkan kemampuan dan sikap
32
nasional tentang gejala-gejala sosial serta kemapuan perkembangan masyarakat Indonesia dari masyarakat dunia dimas lampau dan masa kini
Depdikbud, 1996: 1. Secara umum, tujuan pengajaran sejarah setelah mengembangkan
pengetahuan dan kemampuan dasar yang berguna bagi dirinya dalam kehidupan sehari-hari, serta sikap dan cara berpikir kritis dan kreatif dalam
melihat manusia dengan manusia. Manusia dengan tingkah lakunya, manusia dengan pencipta-Nya dalam rangka mewujudkan manusia yang berkualitas
mampu membangun dirinya dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa dan serta negara ikut serta bertanggung jawab terhadap perdamaian
dunia Depdikbud, 1996: 2. Ada beberapa prinsip dalam pengajaran sejarah menurut Depdikbud
1996: 3. yaitu: a.
Dalam mengajarkan sejarah bahan-bahan pada ilmu pengetahuan sosial atau sejarah hendaknya dimulai dari lingkunganya yang terdekat sekitar,
yang sederhana sampai kepada bahan yang lebih luas dan komplek. Pengalaman-pengalaman atau pengetahuan pendukungnya yang diperoleh
dari lingkungan sebelum masuk sekolah dasar sangat berpengaruh dalam menerima ataupun mempelajari konsep dasar, sehingga tugas guru dalam
hal ini adalah memotivasi agar pengalaman siswa tersebut dijadikan dasar dalam mempelajari sejarah.
b. Dalam belajar sejarah pengalaman langsung melalui pengamatan,
observasi maupun mencoba suatu atau dramatisasi akan membantu siswa
33
lebih memahami pengertian akan ide-ide dasar dalam pelajaran sejarah sehingga kegiatan siswa terhadap konsep-konsep yang dipelajarinya akan
mendalam. c.
Agar pembelajaran sejarah tetap menarik, dapat digunakan bermacam- macam metode perlu adanya variasi pengajaran seperti melalui nyanyian,
deklamasi-deklamasi. d.
Dalam pelajaran sejarah ada bagian yang perlu dilafalkan, latihan dan pengalaman langsung juga perlu dilaksanakan melalui suatu kegiatan
pemecahan masalah sehinngga pengertian pemahaman siswa terhadap suatu konsep dapat diterapkan.
Sejarah sebagai mata pelajaran yang di sekolah disamping memiliki tujuan juga mempunyai sasaran yang hendak dicapai. Hasil dari pengamatan
sejarah di sekolah menengah, hasil dari pembelajaran sejarah merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah dia menerima pengalaman
belajarnya. Kesimpulannya adalah mata pelajaran sejarah merupakan mata
pelajaran yang mengkaitkan hubungan antara manusia dengan manusia dan manusia dengan alam lingkungan. Sedangkan tujuan pengajaran sejarah untuk
mengembangkan pengetahuan dan kemampuan dasar yang berguna bagi dirinya dalam kehidupan sehari-hari, serta sikap dan cara berpikir kritis dan
kreatif dalam melihat manusia dengan manusia.
34
2.5 Hakikat Media Pembelajaran