di suatu tempat apabila  naik 10 m dari permukaan  air  laut dapat dinyatakan oleh persamaan:
∆ 0,1
Maka, tekanan atmosfer di suatu tempat = tekanan atmosfer di permukaan laut - ∆   atau tekanan atmosfer di suatu tempat = 76 cmHg - ∆
Barometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara luar tekanan atmosfer. Ada tiga macam barometer, yaitu:
1 Barometer  raksa  sederhana,  barometer  ini  pertama  kali  dibuat  oleh
Torricelli.  Barometer  Fortin,  barometer  raksa  yang  dapat  mengukur tekanan atmosfer sampai ketelitian 0, 01  cmHg atau 0,1mmHg.
2 Barometer  aneroid,  barometer  logam  tanpa  zat  cair.  Barometer  aneroid
yang menggunakan skala ketinggian di atas laut disebut altimeter. Manometer  adalah  alat  yang  digunakan  untuk  mengukur  tekanan  udara  di
dalam ruang tertutup,  seperti tekanan udara di dalam ban sepeda, ban mobil, dan ketel  uap.  Gas  udara  di  dalam  ruang  tertutup  juga  akan  menekan  dinding
wadahnya ke segala arah. Hukum Boyle menyatakan bahwa hasil kali tekanan dan volume gas dalam
rang tertutup selalu tetap selama suhu gas di dalam ruang tertutup tersebut tetap. atau
2.11
2.6.4  Penerapan Peta Konsep pada Pokok Bahasan Tekanan
Dalam  pembelajaran  dikelas  siswa  perlu  dikenalkan  dengan  peta  konsep untuk  mempermudah  siwa  dalam  menguasai  konsep.  Contoh  penerapan  peta
TEKANAN
GasUdara Benda Cair
Benda Padat
Pijakan Telapak Kaki
Tekanan Hidrostatis
Barometer Ketinggian
Bejana Berhubungan
Hukum Archimedes
Hukum Pascal
Barometer Torricelli, Barometer Fortin, dan
Barometer Logam
Pompa Hidrolik Kapal Selam
Terjadi pada
contoh yang
tetap dipengaruhi
oleh diukur
dengan
contoh
contoh contoh
hukum dan prinsip
konsep  sebagai  instrumen  evaluasi  pada  pokok  bahasan  tekanan    dan  cara penskorannya ditunjukkan pada gambar 2.4.
Gambar 2.4 Contoh Instrumen Evaluasi Peta Konsep pada Pokok Bahasan Tekanan Penskoran untuk peta konsep diatas yaitu :
1 Hubungan jika valid
= 18 2
Hirarki jika valid 3 x 5 = 15
3 Contoh jika valid 4 x 1
=   4 Jumlah
= 37 poin
2.7 Kerangka Berpikir
Dalam pendidikan, tujuan pembelajaran bukan hanya untuk merubah ranah kognitif  siswa,  tetapi  juga  membentuk  karakter  dan  sikap.  Setiap  individu
memiliki  kesempatan  belajar  sepanjang  hayat  untuk  meningkatkan  pengetahuan, keterampilan,  dan  sikap  serta  menyesuaikan  diri  dengan  dunia  yang  kompleks.
Menurut  Santyasa  2005 bagaimana  belajar  learning  how  to  learn  itu  lebih
penting  daripada  hanya  apa  yang  dipelajari  what  to  learn  dalam  hal  ini  adalah ketuntasan  pada  setiap  substansi  mata  pelajaran.  Sehingga  untuk  mewujudkan
learning  how  to  learn,  adalah  dengan  mengembangkan  keterampilan  berpikir siswa.
Dalam  setiap  proses  belajar  mengajar  pastilah  guru  selalu  mengacu  pada tujuan pembelajaran untuk dapat mencapai hasil belajar siswa yang maksimal dan
sesuai  dengan  standart  yang  telah  ditentukan  oleh  sekolah.  Akan  tetapi  tidak mudah  untuk  mencapai  hasil  belajar  yang  maksimal  yang  sesuai  dengan  yang
diharapkan.  Baik  buruknya  hasil  belajar  ditentukan  oleh  keterlibatan  guru  dan siswa.  Meningkatkan  hasil  belajar  adalah  usaha  ke  arah  menambah  atau
memperbaiki hasil dari perbuatan belajar dan dari hasil belajar guru dapat menilai apakah sistem pembelajaran  yang diberikan berhasil atau tidak, untuk selanjutnya
bisa diterapkan atau tidak dalam pembelajaran. Hasil  belajar  merupakan  perubahan  perilaku  yang  diperoleh  pembelajar
setelah  mengalami  aktivitas  belajar.  Perolehan  aspek-aspek  perubahan  perilaku tersebut  tergantung  pada  apa  yang  dipelajari  oleh  pembelajar.  Oleh  karena  itu