Kerangka Berpikir TINJAUAN PUSTAKA

2.7 Kerangka Berpikir

Dalam pendidikan, tujuan pembelajaran bukan hanya untuk merubah ranah kognitif siswa, tetapi juga membentuk karakter dan sikap. Setiap individu memiliki kesempatan belajar sepanjang hayat untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta menyesuaikan diri dengan dunia yang kompleks. Menurut Santyasa 2005 bagaimana belajar learning how to learn itu lebih penting daripada hanya apa yang dipelajari what to learn dalam hal ini adalah ketuntasan pada setiap substansi mata pelajaran. Sehingga untuk mewujudkan learning how to learn, adalah dengan mengembangkan keterampilan berpikir siswa. Dalam setiap proses belajar mengajar pastilah guru selalu mengacu pada tujuan pembelajaran untuk dapat mencapai hasil belajar siswa yang maksimal dan sesuai dengan standart yang telah ditentukan oleh sekolah. Akan tetapi tidak mudah untuk mencapai hasil belajar yang maksimal yang sesuai dengan yang diharapkan. Baik buruknya hasil belajar ditentukan oleh keterlibatan guru dan siswa. Meningkatkan hasil belajar adalah usaha ke arah menambah atau memperbaiki hasil dari perbuatan belajar dan dari hasil belajar guru dapat menilai apakah sistem pembelajaran yang diberikan berhasil atau tidak, untuk selanjutnya bisa diterapkan atau tidak dalam pembelajaran. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar. Oleh karena itu apabila pembelajar mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep Anni, 2006. Hasil belajar dapat diketahui melalui evaluasi untuk mengukur dan menilai apakah siswa sudah menguasai ilmu yang dipelajari sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Dalam pembelajaran fisika, pemahaman konsep merupakan indikator yang penting dalam penentuan hasil belajar. Ketepatan memilih instrumen evaluasi yang tepat sangatlah penting untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal dan menyeluruh. Model instrumen evaluasi yang digunakan guru dalam proses evaluasi pembelajaran hendaknya mampu mendeskripsikan penguasaan konsep siswa akan apa yang telah dipelajari dalam proses pembelajaran yang telah berlangsung sehingga tujuan dari pembelajarn dapat tercapai. Materi tekanan yang merupakan bagian dari mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam IPA membutuhkan suatu instrumen evaluasi yang dapat mendeskripsikan tingkat pemahaman konsep siswa, sehingga siswa dapat mengusai pokok bahasan ini dengan baik. Melalui kegiatan pembelajaran dengan metode demonstrasi, diskusi, dan ekspositori yang dilakukan sesuai dengan pokok bahasan dalam materi tekanan dilanjutkan dengan pemberian evaluasi belajar dengan menggunakan peta konsep sebagai instrumen evaluasi. Bagan kerangka berfikir dengan peta konsep sebagai instrumen evaluasi dapat dilihat seperti pada gambar 2.5. Gambar 2.5 Bagan Kerangka Berpikir dengan Instrumen Evaluasi Peta Konsep

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Kegiatan penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 3 Patebon, Kendal khususnya pada siswa kelas VIII semester 2 tahun ajaran 20102011.

3.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti. Subjek penelitian merupakan pusat perhatian atau sasaran peneliti Arikunto, 2006. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 3 Patebon, Kendal tahun ajaran 20102011 yaitu kelas VIII F. Subjek penelitian diberi instrumen evaluasi peta konsep untuk mengukur penguasaan konsep siswa.

3.3 Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian yang noneksperimental dapat dibagi menjadi penelitian deskriptif dan penelitian analitis. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat 41