Syarat-syarat yang dilakukan Pawang

32 tutup kepala berwarna putih. Sedangkan kaum lelaki mendirikan balai-balai dan kaum wanita memasak untuk dimakan bersama. Selanjutnya anggota panitia upacara menyediakan perlengkapan yang lain.

4.1.10 Syarat-syarat yang dilakukan Pawang

Pertama, pemancangan panji-panji, yaitu tujuh hari sebelum pelaksanaan upacara. Pemancangan panji-panji dilakukan para pawang saat matahari mulai terbit, ini tandanya dimulai Upacara Tradisi Mangure Lawik. Lokasi penyelenggaraan upacra tersebut selalu di tepi pantai atau laut. Bendera yang diikat pada potongan batang bambu dipecakkan di dua tempat penyelenggaraan upacara dan satu lagi dipecakkan seratus meter dari tempat upacara tersebut dekat muara. Sewaktu para pawang memancangkan bendera tersebut membaca mantra dan memercikkan air ramuan ke atas kain bendera dan tanah di tempat dipancangkan, Masyarakat mempercayai bahwa pemancangan tersebut merupakan tanda- tanda pemberitahuan kepada makhluk-makhluk halus penguasa laut berkenaan akan diselenggarakan Upacara Tradisi Mangure Lawik. Pancang-pancang tersebut peringatan bagi anggota masyarakat agar memelihara kebersihan tempat upacara tersebut. Universitas Sumatera Utara 33 Kedua, sesudah pemancangan panji-panji, seekor kerbau dan ayam jantan yang akan disembelih ditambat serta ayam jantan yang akan disembelih ditambat serta ayam dikurung di padang temapat upacara. Pagi hari setelah shalat subuh, salah seorang nazir yang didampingi pawang menyembelih kerbau dan ayam jantan. Tempat penyembelihan di atas sebuah lubang kecil yang digali tanah untuk menampung darahnya. Masyarakat menganggap kesepaduan darah dengan tanah berarti simbolik dari keeratan hubungan makhluk hidup terutama hubungan manusia dengan lingkungannya. Kemudian kerbau dan ayam yang disembelih dipotong-potong dan dipisahkan menjadi dua bagian, yaitu bagian kepala dikemas untuk dipersembahkan pada siang hari kepada penguasa laut, tapi sekarang tidak lagi melainkan kepala kerbau tersebut dibagikan kepada tetua dan tokoh adat setempat. Selanjutnya bagian dagingnya dicincang halus, dimasak untuk hidangan dalam jamuan makan bersama. Hal ini dilakukan kaum lelaki, sedangan rempah-rempah masakan disediakan ibu-ibu. Penembelihan selesai bersamaan saat matahari terbit dan anggota masyarakat pun datang ke tempat upacara untuk membantu pelaksanaan upacara tersebut. Ketiga, saat mengantar jamuan atau sesajen tersebut ketika matahari sudah terbit, yaitu pukul 09.00 WIB. Waktu upacara, pawang dan para ustadz serta pemuda masyarakat memimpin pelepasan persembahan di tengah laut disertai beberapa Universitas Sumatera Utara 34 anggota masyarakat. Diawali pawang dengan mengelilingi balai kemudian menabur bunga-bunga, dan berdiri sejenak menghadap kiblat sambil membaca mantera. Kemudian pawang melanjutkan menaburkan jamuan atau sesajen keaarah delapan penjuru angin diiringi melepaskan tutup kepala, berupa sehelai kain putih dan melambai-lambaikan kea rah tengah laut diiringi dengan membaca mantera. Upacara Tradisi Mangure Lawik dilakukan pada jarak sekitar satu mil dari pantai, yaitu disuatu tempat yang dipercayai masyarakat sebagai tempat pangkalan pusaran angin. Ketika upacara perahu berhenti dan semua peserta upacra berdiri menghadap kiblat. Bilal atau ustadz membaca shalawat diiringi suara azan dalam situasi hening. setelah membaca shalawat kemudian ustadz atau bilal membaca doa disertai seluruh peserta upacara meninggalkan tempat upacara dengan pantangan tidak boleh melihat ke belakang, tempat Upacara Tradisi Mangure Lawik.

4.1.11 Selesai Upacara Tradisi Mangure Lawik