Teori Semiotik Teori Fungsi

9

2.2 Teori Yang Digunakan

Berdasarkan judul penelitian ini, maka secara umum teori yang digunakan untuk mendeskripsikan makna dan fungsi simbolis dalam tradisi Mangure Lawik pada masyarakat Melayu dikawasan Sibustak-bustak Jalan Mojopahit Aek Habil Kota Sibolga Tapanuli Tengah menggunakan dua teori yang penulis gunakan, yaitu teori semiotik dan teori fungsi. Berikut akan dijelaskan mengenai kedua teori tersebut.

2.2.1 Teori Semiotik

Semiotik atau semiotika adalah ilmu tanda. Ilmu ini menganggap bahwa fenomenal sosial atau masyarakat dan kebudayaan itu merupakan tanda-tanda. Semiotik itu mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti dalam lapangan kritik sastra Preminger dalam Pradopo:1995 Preminger 1974:980 dalam Pradopo 1995 mengatakan, penelitian semiotik meliputi analisis serta sebagai sebuah bahasa yang tergantung pada sifat-sifat yang menyebabkan bermacam-macam cara modus wacana mempunyai makna. Lengkapnya, Preminger 1974:980 menyatakan bahwa semiotik adalah teori tanda-tanda. Ilmu ini menganggap bahwa fenomenasosial masyarakat dan kebudayaan itu merupakan tanda-tanda. Artinya, semiotik itu juga mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai makna. Dalam lapangan kritik sastra meliputi tanda sastra bergantung pada sifat-sifat yang menyebabkan bermacam-macam cara modus sehingga suatu wacana mempunyai Universitas Sumatera Utara 10 makna. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan, bahwa semiotik adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda-tanda, sistem-sistem, aturan-aturan dan konversi- konversi yang memungkinkan tanda-tanda mempunyai makna di dalam peristiwa sastra.

2.2.2 Teori Fungsi

Teori menurut Bascom dalam Danandjaja, 1984:19 ada empat yaitu: 1. Sebagai sistem proyeksi, yakni sebagai alat pencerminan angan-angan suatu kolektif. 2. Sebagai alat pengesahan pranata-pranata dan lembaga kebudayaan. 3. Sebagai alat pendidikan anak. 4. Sebagai alat pemaksa dan pengawasan agar selalu dipatuhi oleh anggota kolektifnya Fungsi adalah suatu kegunaan yang dapat diambil dalam melakukan sesuatu. Demikian juga dengan Tradisi Mangure Lawik, memiliki fungsi dalam masyarakat. Bagi masyarakat Sibolga fungsi Tradisi Mangure Lawik itu sebagai wadah pemeliharaan adat, pengajaran agama, pengajaran ilmu, pertahanan, hiburan, dan kepercayaan. Simbol dalam tradisi mangure lawik masyarakat pesisir sibolga adalah fenomena sosial masyarakat dan kebudayaan itu merupakan tanda-tanda. Maka untuk memahami fungsi dan makna simbolis dalam masyarakat Melayu pesisir Sibolga digunakan teori yang telah dinyatakan. Universitas Sumatera Utara 11 BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Dasar