ini dapat dikatakan sudah layak dan dapat digunakan untuk penelitian. Pada kriteria mudah soal nomor 3, 14, 25, 27, 33, 43, dan 51 dibuang karena soal
tersebut tidak valid, begitu juga pada kriteria sedang pada nomor 57 dibuang, sedangkan pada kriteria sukar semua soal dipakai karena soal tersebut
dinyatakan valid sehingga jumlah soal yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 52 soal.
3.6.4 Daya Pembeda Soal
Analisa daya pembeda digunakan untuk mengetahui kemampuan soal tersebut dalam membedakan peserta didik yang pandai dan kurang pandai.
“Daya pembeda digunakan untuk menguji apakah soal-soal yang dibuat tersebut dapat memberikan hasil yang beragam angka yang menunjukkan
besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi disingkat D ” Arikunto,
2009:213. Adapun untuk menghitung daya pembeda item soal bentuk pilihan
ganda digunakan rumus Arikunto, 2009:213:
D = -
= PA - PB
Keterangan: JA : Banyaknya peserta kelompok kelas atas
JB : Banyaknya peserta kelompok kelas bawah BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soaldengan benar
BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar PA : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB : Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Adapun klasifikasi
yang menunjukkan
daya pembeda
soal adalahArikunto, 2009:218:
1. Jika skor 0,00 ≤ D 0,20 dikategorikanjelek
2. Jika skor 0,20 ≤ D 0,40 dikategorikancukup
3. Jika skor 0,40 ≤ D 0,70 dikategorikanbaik
4. Jika skor 0,70 ≤ D 1,00 dikategorikanbaik sekali
5. Jika D = Negatif, soalnya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D sebaiknya dibuang saja.
Penggunaan analisis uji coba daya pembeda soal pada penelitian ini
digunakan untuk mengetahui persentase tingkatan kategori soal bahwa soal tersebut terdapat dalam kategori soal yang baik sehingga layak digunakan
sebagai alat evaluasi.Berikut ini adalah rekapitulasi hasil analisis daya pembeda pada uji coba soal dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
Tabel 3.3 Rekapitulasi Hasil Analisis Daya Pembeda
Kriteria Nomor Soal
Jumlah Keterangan
Baik sekali 4, 5, 8, 9, 10, 11, 15,
23, 28, 29, 31, 32, 35, 40, 42, 46, 49, 53, 55,
58 20
Dipakai semua 34
Baik 6, 16, 17, 18, 20, 22,
24, 26, 30, 38, 39, 41, 47, 48, 59
14 Dipakai semua
23
Cukup 1, 2, 3, 7, 12, 13, 14,
19, 21, 25, 33, 34, 36, 37, 45, 52, 57
18 Soal 1, 2, 7, 12, 13,
19, 21, 34, 36, 37, 45, 52 dipakai
sedangkan soal 3, 14, 25, 33, dan 57
dibuang 30
Jelek 27, 43, 44, 50, 51, 54,
56, 60 8
Soal 27, 44, 50, 54, 56, 60 dipakai
sedangkan soal 43 dan 51 dibuang
13 Sangat
jelek Tidak ada
Dibuang semua Sumber: Lampiran 18 dan 20
Berdasarkan hasil uji coba soal dapat diketahui bahwa 20 soal dalam kriteria baik sekali dengan persentase 34, kriteria baik 14 soal dengan
persentase 23, kategori cukup 18 soal dengan persentase 30, kategori jelek
8 soal dengan persentase 13 dan tidak ada soal pada kategori sangat jelek. Pada soal kategori cukup ada beberapa soal yang dibuang hal ini dikarenakan
tidak memenuhi kriteria dan soal tersebut termasuk dalam soal yang tidak valid. Sedangkan unutk soal kategori jelek ada soal yang dipakai dan soal
dibuang. Pada soal 27, 44, 50, 54, 56, 60 dipakai karena soal memenuhi kriteria dan soal tersebuttermasuk dalam soal valid, sedangkan soal 43 dan 51 dibuang
karena tidak memenuhi kriteria dan juga soal tersebut termasuk dalam soal tidak valid sehingga soal yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 52
soal.
3.7 Metode Analisis Data