Validitas Reliabilitas Instrumen Penelitian

aktivitassiswa untuk mengetahui tingkat aktivitas siswa pada saat diterapkan model Problem Based Learning. b. Dokumentasi “Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya” Arikunto, 2010:274. Metode dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data-data yang dapat mendukung penelitian. Data yang dikumpulkan digunakan untuk analisis data awal. Dalam hal ini metode dokumentasi digunakan untuk mengetahui data yang berupa silabus, RPP, foto pelaksanaan tiap siklusnya, jumlah siswa, daftar nama dan daftar nilai ulangan harian siswa kelas X AP1program keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Cepu yang menjadi responden dalam penelitian.

3.6 Instrumen Penelitian

3.6.1 Validitas

“Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen” Arikunto, 2010:211. Arikunto juga mengungkapkan bahwa suatu instrumen dapat dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Adapun untuk melihat validitas instrumen maka menggunakan rumus kolerasi Product Moment yaituArikunto, 2010:213: r xy = Keterangan: r xy : koefisien korelasi antara X dan Y X : skor tiap butir soal Y : skor total yang benar dari tiap subjek N : jumlah peserta tes Kriteria:Apabila r xy r tabel , maka butir soal valid. Hasil perhitungan validitas instrumen uji coba menunjukkan bahwa tidak semua soal termasuk dalam kategori valid. Butir soal yang valid dan tidak valid dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 3.1 Rekapitulasi Validitas Uji Coba Soal No. KriteriaKet erangan Butir Soal Jumlah Keterangan 1 Valid 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 26, 28, 29, 30, 31, 32, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 44, 45, 46, 47, 48, 50, 52, 53, 54, 55, 56, 58, 59, 60 52 Semua soal dipakai 87 2 Tidak Valid 3, 14, 25, 27, 33, 43, 51, 57 8 Semua soal dibuang 13 Sumber: Lampiran 18 dan 20 Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat 52 soal valid dan 8 soal tidak valid dengan proporsi soal valid 87 dan 13 soal tidak valid. Untuk soal yang tidak valid dibuang atau tidak dipakai karena setiap indikator soal yang yang tidak valid sudah terwakili pada item soal lain selain itu karena keterbatasan waktu penelitian maka peneliti tidak mengganti item soal tersebut atau melakukan perbaikan soal. Dengan demikian berarti soal yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui hasil belajar siswa tiap akhir sisklus berjumlah 52 soal. Pada siklus I terdiri dari 18 soal, siklus II terdiri dari 17 soal dan siklus III terdiri dari 17 soal.

3.6.2 Reliabilitas

“Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik ” Arikunto, 2010:221. Untuk mengetahui ketetapan ini pada dasarnya dilihat dari kesejajaran hasil. Adapun untuk mengukur tingkat reliabilitas tes obyektif dihitung dengan menggunakan rumus Kuder and Richardson K-R 20 yaituArikunto, 2010:231: Keterangan: r 11 : reliabilitas instrumen k :banyaknya butir pertanyaan Vt :Varians total p :proporsi subyek yang menjawab betul pada suatu butir proporsi subjek yang mendapat skor 1 p: q : 1 – p Kriteria: Harga r 11 tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga r tabel dengan taraf signifikan 5, jika harga r hitung r tabel maka dapat disimpulkan bahwa soal tersebut adalah soal yang reliabel. Berdasarkan hasil uji coba instrumen pada lampiran 18, diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,911 sehingga dikatakan reliabel karena lebih besar dari r tabel yang nilainya 0,355. Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas tersebut maka soal dalam penelitian ini dinyatakan reliabel atau mempunyai keajegan jika dipakai untuk mengukur hasil belajar digunakan pada waktu kapanpun.

3.6.3 Analisis Tingkat Kesukaran

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN MENATA DOKUMEN ARSIP SISWA KELAS XI JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK PGRI 2 SALATIGA

0 11 128

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS X SMK NEGERI 1 STABAT TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 3 23

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) Penerapan Pendekatan Saintifik Dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas Vii B Di Mts N Sura

0 2 16

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN PROBLEM BASED Implementasi Pendekatan Saintifik Dengan Problem Based Learning Dalam Pembelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Di Kelas VII DSMP Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran2013/2014.

0 1 20

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN PROBLEM BASED Implementasi Pendekatan Saintifik Dengan Problem Based Learning Dalam Pembelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Di Kelas VII DSMP Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran2013/2014.

0 2 12

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) Penerapan Pendekatan Saintifik Dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pada Pembelajaran Matematika Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Siswa Kelas X SMK Muh

0 2 15

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) Penerapan Pendekatan Saintifik Dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pada Pembelajaran Matematika Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Siswa Kelas X SMK Muh

0 1 12

Peningkatan Keterampilan Menulis Wacana Narasi dengan Model Problem Based Learning Pada Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran 1 SMK Kristen Surakarta.

0 0 17

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KLATEN.

1 12 176

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN SAINTIFIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS 3 SD

0 0 17