12
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Hakikat Belajar
2.1.1 Pengertian Belajar
Hamalik 2009:36 mengemukakan bahwa “belajar adalah modifikasi
atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing
”. Menurut pengertian tersebut, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan
suatu hasil atau tujuan. Menurut Hilgrad dan Gordon dalam Hamalik2009:48-49
“belajar menunjuk ke perubahan dalam tingkah laku si subjek dalam situasi tertentu
berkat pengalamannya yang berulang-ulang, dan perubahan tingkah laku tersebut tak dapat dijelaskan atas dasar kecenderungan-kecenderungan respons
bawaan, kematangan atau keadaan temporer dari subjek ”.
Menurut Djamarah 2010:38 “belajar pada hakekatnya adalah
perubahan yang terjadi di dalam diri seseorang setelah berakhirnya melakukan aktivitas belajar
”. Rifa’i 2009:82 mengemukakan bahwa “belajar merupakan proses penting dalam perubahan perilaku setiap orang dan belajar itu mencakup
segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan ”.
Gagne dalam Rifa’i2009:82 mengemukakan bahwa “belajar
merupakan perubahan disposisi atau kecakapan manusia yang berlangsung selama periode waktu tertentu, dan perubahan perilaku itu tidak berasal dari
proses pertumbuhan ”.Sedangkan menurut Morgan dalam Suprijono 2010:2
“belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman.”
Menurut definisi-definisi para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang mengacu pada perubahan perilaku
individu yang terjadi sebagai akibat dari interaksi antara individu dengan lingkungannya. Perubahan perilaku terjadi karena adanya berbagai
pengalaman, dimana pengalaman tersebut dapat dijadikan sebagai acuan untuk kegiatan belajar di masa mendatang, beserta adanya perubahan perilaku maka
dapat dijadikan indikator bahwa individu tersebut telah melakukan kegiatan belajar.
2.1.2 Unsur-unsur Belajar