Hasil Belajar LANDASAN TEORI

Aktivitas belajar murid menurut Usman 2009:22 dapat digolongkan ke dalam beberapa hal sebagai berikut: a. Aktivitas visual visual activities seperti membaca, menulis, melakukan eksperimen, dan demonstrasi. b. Aktivitas lisan oral activities seperti bercerita, membaca sajak, tanya jawab, diskusi, menyanyi. c. Aktivitas mendengarkan listening activities seperti mendengarkan penjelasan guru, ceramah, pengarahan. d. Aktivitas gerak motor activities seperti senam, atletik, menari, melukis. e. Aktivitas menulis writting activities seperti mengarang, membuat makalah, membuat surat.

2.5.3 Manfaat Aktivitas dalam Pembelajaran

Penggunaan asas aktivitas dalam proses pembelajaran memiliki manfaat tertentu, antara lain: a. Siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri; b. Berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa; c. Memupuk kerja sama yang harmonis di kalangan para siswa yang pada gilirannya dapat memperlancar kerja kelompok; d. Siswa belajar dan bekerja berdasarkan minat dan kemampuan sendiri, sehingga sangat bermanfaat dalam rangka pelayanan perbedaan individual; e. Memupuk disiplin belajar dan suasana belajar yang demokratis dn kekeluargaan, musyawarah dan mufakat; f. Membina dan memupuk kerjasama antara sekolah dan masyarakat, hubungan antara guru dan orang tua siswa, yang bermanfaat dalam pendidikan siswa; g. Pembelajaran dan belajar dilaksanakan secara realistik dan konkrit, sehingga mengembangkan pemahaman dan berpikir kritis serta menghindarkan terjadinya verbalisme; h. Pembelajaran dan kegiatan belajar menjadi hidup sebagaimana halnya kehidupan dalam masyarakat yang penuh dinamika. Hamalik, 2011:91.

2.6 Hasil Belajar

Hasil belajar diperoleh pada akhir proses pembelajaran dan berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menyerap atau memahami suatu bahan yang telah diajarkan. Dimyati 1994:186 mendefinisikan tentang hasil belajar sebagai berikut: “Evaluasi hasil belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatan penilaian dan atau pengukuran hasil belajar. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran, dimana tingkat keberhasilan tersebut kemudian ditandai dengan skala nilai berupa huruf atau kata atau simbol .” Supri jono 2010:5 berpendapat bahwa “hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan ketrampilan”. Menurut Bloom dalam Rifa’i2009:86-89, “hasil belajar sebagai perubahan tingkah laku yang meliputi tiga taksonomi yaitu domain ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik”. 1. Ranah kognitif terdiri dari enam tingkatan yaitu: a. Pengetahuan atau ingatan, b. Pemahaman, c. Penerapan, d. Sintesis, e. Analisis dan f. Evaluasi. 2. Ranah afektif terdiri dari lima tingkatan yaitu: a. Pengenalan ingin menerima, sadar akan adanya sesuatu, b. Merespon aktif berpartisipasi, c. Penghargaan menerima nilai-nilai, setia pada nilai-nilai tertentu, d. Pengorganisasian menghubung-hubungkan nilai-nilai yang dipercaya dan e. Pengamalan menjadikan nilai-nilai sebagai bagian dari pola hidup. 3. Ranah psikomotorik terdiri dari lima tingkatan yaitu: a. Peniruan menirukan gerak, b. Penggunaan menggunakan konsep untuk melakukan gerak, c. Ketepatan melakukan gerak dengan benar, d. Perangkaian melakukan beberapa gerakan sekaligus dengan benar, e. Naturalisasi melakukan gerak secara wajar. Berdasarkan definisi para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan sebuah proses penilaian yang berupa penilaian kognitif, afektif dan psikomotorik dimana hasil tersebut dapat dijadikan tolak ukur siswa dalam menyerap dan pemahaman suatu materi.

2.7 Karakteristik Standar Kompetensi Melakukan Prosedur Administrasi

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN MENATA DOKUMEN ARSIP SISWA KELAS XI JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK PGRI 2 SALATIGA

0 11 128

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS X SMK NEGERI 1 STABAT TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 3 23

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) Penerapan Pendekatan Saintifik Dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas Vii B Di Mts N Sura

0 2 16

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN PROBLEM BASED Implementasi Pendekatan Saintifik Dengan Problem Based Learning Dalam Pembelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Di Kelas VII DSMP Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran2013/2014.

0 1 20

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN PROBLEM BASED Implementasi Pendekatan Saintifik Dengan Problem Based Learning Dalam Pembelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Di Kelas VII DSMP Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran2013/2014.

0 2 12

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) Penerapan Pendekatan Saintifik Dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pada Pembelajaran Matematika Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Siswa Kelas X SMK Muh

0 2 15

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) Penerapan Pendekatan Saintifik Dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pada Pembelajaran Matematika Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Siswa Kelas X SMK Muh

0 1 12

Peningkatan Keterampilan Menulis Wacana Narasi dengan Model Problem Based Learning Pada Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran 1 SMK Kristen Surakarta.

0 0 17

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KLATEN.

1 12 176

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN SAINTIFIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS 3 SD

0 0 17